TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Dampak Buruk Tayangan Televisi pada Perkembangan Anak

#IDNTimesLife Harus dengan pengawasan ketat orangtua, nih

Ilustrasi anak menonton televisi. (pexels.com/Ksenia Chernaya)

Televisi bisa menjadi media edukasi dan hiburan bagi anak. Namun, beberapa tayangan televisi di Indonesia tidak mendidik dan memiliki dampak yang buruk bagi perkembangan anak. Misalnya tayangan televisi yang mengandung kekerasan, atau sinetron yang memiliki jalan cerita tidak realistis.

Sebagai orangtua, kamu harus memikirkan dampak buruk dari tayangan televisi terhadap perkembangan anakmu. Jangan sampai anak-anak meniru hal yang tidak sepatutnya dan perkembangannya terganggu. Untuk mengetahui dampak buruk tayangan televisi terhadap perkembangan anak, simak artikel berikut ini!

1. Tayangan televisi akan memengaruhi sikap anak

Ilustrasi menonton televisi. (unsplash.com/Juan Ordonez)

Dalam Psychology Today, Romeo Vitelli menjelaskan bahwa anak-anak yang menonton adegan kekerasan atau seksual di televisi, memungkinkan untuk mengikuti tindakan tersebut di kemudian hari. Sebab, anak cenderung mudah meniru apa yang dia lihat. 

Meskipun tak semua anak yang menonton konten kekerasan atau seksual akan meniru tindakan tersebut, namun hal ini sebaiknya dapat menjadi kewaspadaan untuk orangtua mengatur konten hiburan terhadap anak. Jangan biarkan anak menonton konten kekerasan atau seksual tanpa pengawasan. 

2. Paparan iklan juga memengaruhi perilaku anak

Ilustrasi anak menonton televisi. (pexels.com/Vidal Balielo Jr.)

Iklan merupakan tayangan yang bertujuan memengaruhi sikap dan perilaku seseorang. Tak jarang, iklan menampilkan adegan kekerasan atau adegan yang kurang pantas. Tak hanya tayangan yang kurang edukatif, paparan iklan terhadap anak juga memengaruhi perilaku anak.

Orangtua sebaiknya bisa lebih berhati-hati apabila membiarkan anak menonton televisi. Romeo Vitelli sebagai seorang psikologi di Toronto, Canada, menyarankan agar orangtua tetap melakukan pengawasan terhadap paparan iklan kepada anak-anaknya. Menonton televisi tanpa pengawasan dapat lebih merusak anak-anak lebih daripada yang mereka sadari.

Baca Juga: Sarat Makna, Ini 5 Drama Korea yang Mengangkat Isu Parenting

3. Tayangan televisi berpengaruh pada komunikasi orangtua dan anak

Ilustrasi anak menonton televisi. (pexles.com/Ketut Subiyanto)

Menurut profesor Komunikasi di Ohaio University, Amy Nathanson Ph.D., dilansir  Psychology Today, televisi mengurangi jumlah interaksi dan komunikasi anak dengan  orangtua. Orangtua dan anak jadi lebih sedikit berbicara, berhubungan dan berinteraksi. 

Hal ini tentu saja akan menjadi hal buruk untuk anak di masa depan, misalnya anak jadi tidak produktif atau merasa kurang dukungan dari orangtua. Sebaiknya orangtua meningkatkan kuantitas dan kualitas komunikasi dengan anak sejak kecil. 

4. Tontonan tidak edukatif akan menurunkan IQ

Ilustrasi anak menonton televisi. (pexels.com/Victoria Borodinova)

Dalam The New York Times,  Ekonom Italia, Ruben Durante menemukan bahwa terjadi penurunan IQ pada anak-anak yang lebih sering terpapar tayangan dengan hiburan dan iklan daripada mereka yang menayangkan materi edukasi atau berita. Orangtua harus mewaspadai paparan hiburan kepada anak.

Carilah tayangan televisi yang dapat menghibur sekaligus memberikan edukasi kepada anak. Berhubungan dengan hal tersebut, terlalu banyak menonton televisi dengan konten hiburan membuat anak-anak lebih sedikit membaca sehingga minat baca turun. 

Baca Juga: 10 Akun Instagram Ibu Muda yang Wajib Follow untuk Parenting

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya