TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Prinsip Parenting Montessori, Membebaskan Anak Mengeksplorasi 

Metode montessori kian populer di Indonesia

Ilustrasi anak bermain. (unsplash.com/Marisa Howenstine)

Saat ini metode pengasuhan semakin banyak dan variatif, memungkinkan orangtua untuk memilih cara yang paling menyenangkan dan nyaman untuk membesarkan anak. Salah satu metode yang tengah populer adalah montessori. 

Nah, ternyata metode montessori bisa diadaptasi oleh orangtua untuk menjadi pola pengasuhan bagi anak. Kamu bisa mengikuti prinsip dasar montessori dan menerapkannya pada anak-anak di rumah. 

Pada Rabu (21/12/2022) IDN Times berkesempatan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai metode montessori dari Damar Wahyu Wijayanti selaku praktisi pendidikan anak dan parenting. Kenali lebih lanjut mengenai hal ini dari ahlinya, yuk!

1. Menumbuhkan keinginan anak untuk belajar

ilustrasi anak-anak bermain (freepik.com/jcomp)

Montessori merupakan filosofi dalam membantu tumbuh kembang anak. Metode pendidikan yang dikemukakan oleh Maria Montessori, seorang dokter anak asal Italia ini juga banyak dikembangkan dan diterapkan di berbagai sekolah. 

"Montessori sendiri itu sebenarnya sebuah pendekatan yang tercipta dari pengalaman dokter Maria Montessori dalam membantu anak-anak usia dini dalam mencapai potensinya," jelas Damar.

Lebih lanjut, Damar menjelaskan pemahaman mendasar dari montessori, bahwa anak bukanlah kertas kosong, namun telah memiliki natural law of development sejak lahir. Artinya, anak telah memiliki cara tumbuh kembang yang alami. Tugas orangtua adalah mendampingi untuk berkembang sesuai fitrahnya. 

Sebagaimana tertuang dalam buku 'The Montessori Toddler' oleh Simone Davies. Dalam buku tersebut, tertulis bahwa Dr. Montessori menegaskan tujuan pendidikan montessori bukanlah mengisi anak dengan fakta, namun menumbuhkan keinginan anak untuk belajar. 

2. Mendorong pertumbuhan yang berimbang pada anak

Ilustrasi anak bermain. (unsplash.com/Yuri Shirota)

Keseimbangan kemampuan anak sangat ditekankan pada metode montessori. Dalam pembelajaran menggunakan prinsip montessori, anak didorong untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. 

"Salah satu tujuannya sebenarnya adalah membantu anak untuk tumbuh menjadi full child. Full child adalah anak yang utuh, manusia yang utuh, sesuai dengan potensi tumbuh kembangnya yang optimal," ucap Damar.

Terdapat lima pilar yang diasah, dalam penerapan metode montessori, yakni perekmbangan fisik atau psychic development, intelektual, language, emotional dan sosial. Sehingga anak menjadi individu yang berimbang dan optimal dalam kelima pilar tersebut.

Baca Juga: 5 Fakta Montessori, Metode Pengajaran yang Bikin Anak Terampil 

3. Membiarkan anak tumbuh sesuai dengan natural law of development

Ilustrasi anak-anak (IDN Times/Vanny El-Rahman)

Montessori mengangkat sebuah pendekatan yang sering disebut sebagai follow the child. Prinsip ini meyakini bahwa anak telah memiliki natural law of development sehingga orangtua perlu mengikuti kebutuhan tumbuh kembangnya dengan timeline masing-masing.

Melansir dalam 'The Montessori Toddler', anak dibebaskan untuk memilih apa yang hendak dilakukannya, ia memiliki kebebasan untuk bergerak atau pun mengamati. Damar menambahkan, penerapannya pada kehidupan sehari-hari tidak boleh menyakiti diri sendiri, tidak boleh menyakiti orang lain, tidak boleh merusak barang, tidak boleh merusak lingkungan dan harus sesuai tahap tumbuh kembang. 

Selama apa yang dilakukan anak tidak berpotensi melanggar aturan itu, orangtua harus memberi kesemptan kepada anak melakukan eksplorasi. Hal ini ditujukan untuk mengasah kemampuannya dan mengembangkan dirinya. 

4. Menciptakan lingkungan yang menunjang tumbuh kembang anak

Ilustrasi bermain. (unsplash.com/Jerry Wang)

Lingkungan tempat anak bertumbuh menjadi faktor yang penting dalam penerapan metode montessori. Apabila orangtua ingin anaknya berkembang secara optimal, maka perlu dipersiapkan lingkungan yang baik agar menunjang tumbuh kembang anaknya. 

"Apa yang dilakukan orangtua bukan mengatur anak-anaknya, tapi mengatur lingkungannya karena montessori percaya bahwa anak-anak akan mengembangkan dirinya dari lingkungan sekitarnya," jelas Damar.

Sehubung dengan hal tersebut, Damar menjelaskan bahwa terdapat perbedaan antara sekolah tradisional dengan sekolah yang menerapkan metode montessori. Dalam sekolah tradisional, komunikasi yang berlangsung adalah satu arah, di mana guru menjelaskan sementara anak mendengarkan. 

Hal tersebut berbeda dengan pembelajaran di sekolah montessori, sebagaimana yang dijelaskan Damar, "Tugas orangtua atau guru, atau orang dewasa di lingkungan montessori ini adalah memperlajari tentang anaknya, kebutuhannya apa, lalu berusaha meneydiakan hal tersebut di lingkungannya." 

Baca Juga: Mengenal 5 Fakta Montessori, Metode yang Bisa Kembangkan Potensi Anak

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya