Mengenal 5 Fakta Montessori, Metode yang Bisa Kembangkan Potensi Anak

Tertarik untuk menerapkannya?

Pendidikan harus dipahami sebagai bantuan aktif yang diberikan kepada seorang anak agar ia bisa mencapai tingkat perkembangan yang normal.” Itulah kutipan dari Dr. Maria Montessori dalam “The Montessori Method.” Dr. Maria merupakan tokoh pendidikan modern yang mencetuskan metode Montessori. Metode ini banyak digunakan oleh orangtua maupun guru dalam mendidik anak.

Dikatakan bahwa Montessori telah bertahan lebih dari satu abad dan masih terus digunakan hingga saat ini pada lebih dari 110 negara yang ada di dunia. Hal ini berarti membuktikan bahwa sistem pendidikan ini masih relevan dipakai di zaman sekarang. Supaya kita lebih mengenal tentang metode Montessori, yuk simak penjelasan berikut!

1. Dr. Maria Montessori sebagai penggagas Metode Montessori

Mengenal 5 Fakta Montessori, Metode yang Bisa Kembangkan Potensi Anakilustrasi orang belajar (unsplash.com/Kenny Eliason)

Montessori lahir dari pemikiran Dr. Maria yang menilai bahwa pendidikan dengan cara konvensional bertolak belakang dengan naluri alamiah atau kebutuhan mendasar manusia, sehingga secara berkelanjutan menghasilkan kualitas SDM yang jauh di bawah tingkat seharusnya. Beliau merepresentasikan pendidikan konvensional dalam membentuk karakter manusia dengan pemberian ceramah moral yang justru menghalangi perkembangan manusia itu. Dibanding memberikan ceramah moral, akan lebih baik memberikan kesempatan untuk bertindak secara konstruktif sehingga manusia dapat meningkatkan kemampuannya.

Kondisi itulah yang membuat Dr. Maria menyusun sebuah metode pendidikan yang dikenal sebagai Metode Montessori. Metode ini relevan dengan naluri alamiah manusia yang ingin mencari tahu, ingin berkomunikasi, ingin meningkatkan kualitas hidup, dan lain sebagainya. Metode Montessori sejatinya dirancang untuk membebaskan jiwa anak dalam mengembangkan potensi yang dimiliki, sehingga tercapai perasaan nyaman dan bahagia.

2. Perspektif Metode Montessori

Mengenal 5 Fakta Montessori, Metode yang Bisa Kembangkan Potensi Anakilustrasi orang tua dan anak (unsplash.com/Picsea)

Banyak negara yang telah mengimplementasikan Metode Montessori dalam sistem pendidikannya, sehingga metode ini cukup populer. Salah satu negara yang menerapkan metode ini dalam proyek pendidikan ialah Negara Thailand. Metode Montessori diterapkan di sekolah-sekolah Negeri di Thailand sejak tahun 2004. Proyek pendidikan tersebut kemudian memprakarsai 65 program TK Montessori pada tahun 2007. Lalu di tahun 2010, terdapat penelitian yang mempublikasikan mengenai efektivitas program tersebut.

Lantas, bagaimana sebenarnya interpretasi metode Montessori itu? Sebagaimana dikatakan sebelumnya, Metode Montessori memfokuskan pada naluri alamiah manusia serta kebebasan jiwa. Metode Montessori merupakan metode pendidikan yang membantu anak mencapai potensinya melalui keaktifan dan kemandirian belajar. Penerapan metode ini megupayakan orangtua ataupun guru memahami anak serta memberikan anak kebebasan dengan batasan tertentu untuk bekerja dalam lingkungan yang telah disiapkan. Tentunya lingkungan yang sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka.

Baca Juga: Hemat Tapi Tetap Edukatif, Bikin 7 Mainan Montessori Ini Yuk!

3. Awal gerakan Montessori 

Mengenal 5 Fakta Montessori, Metode yang Bisa Kembangkan Potensi Anakilustrasi belajar mengajar (unsplash.com/Kenny Eliason)
dm-player

Diawal penggagasan Montessori oleh Dr. Maria, banyak sekolah-sekolah yang tertarik dan menerapkan metode Montessori. Keberhasilan metode ini membuat banyak kalangan tertarik sehingga memunculkan gerakan dan organisasi di berbagai negara. Gerakan tersebut bertujuan untuk membangun sekolah-sekolah Montessori. Gerakan ini pun menyebar sampai ke lima benua, tidak terbatas pada daratan Eropa saja. Di tahun 1929, tercatat bahwa sekolah Montessori menyebar sampai ke Benua Asia, Benua Afrika, Benua Australia, serta Benua Amerika.

Buku pertama Dr. Maria yang berjudul “Metode Montessori” sukses diterjemahkan ke dalam lebih dari 20 bahasa. Metode Montessori yang awalnya diimplementasikan sekaligus diobservasi di Casa dei Bambini (kelas usia 3–6 tahun) akhirnya berkembang sampai jenjang pendidikan Sekolah Dasar (kelas usia 6–12 tahun). Pendidikan Sekolah Dasar lalu diselaraskan dengan aspek kehidupan manusia yang universal dalam lingkup kurikulum yang menyeluruh dan dikenal dengan nama Pendidikan Kosmik. Selanjutnya, konsep Sekolah Menengah Montessori (setara dengan SMP) pun dibahas dalam artikel yang beliau tulis berjudul “The Erdkinder” pada tahun 1939. Dr. Maria juga menyusun program pendampingan bayi usia 0–12 bulan serta program untuk komunitas kelas batita usia 1–13 tahun.

Tercatat pada bulan Agustus 1929, diselenggarakan Kongres Internasional Montessori yang pertama di Kota Copenhagen, Denmark. Kongres ini pun masih terus berlanjut dan diselenggarakan secara berkala di berbagai negara.

4. Pandangan Montessori mengenai anak 

Mengenal 5 Fakta Montessori, Metode yang Bisa Kembangkan Potensi Anakilustrasi anak kecil (unsplash.com/Ben White)

Montessori sangat berupaya untuk memahami kebutuhan anak. Metode ini memiliki pandangan yang spesifik mengenai anak-anak. Melalui beragam observasi yang dilakukan oleh Dr. Maria, beliau berusaha mengikuti apa yang diinginkan oleh anak-anak hingga mampu memahami mereka. Bagi beliau, masa kanak-kanak bukan sekadar tahap yang perlu dilalui anak sebelum tumbuh menjadi dewasa, tetapi sebuah “kutub kehidupan” yang berbeda dengan manusia dewasa.

Montessori berpandangan bahwa landasan berpikir dan bertindak seorang anak jauh berbeda dengan orang dewasa. Masa kanak-kanak punya tujuan khusus dan setiap anak memiliki master plan pola kepribadian yang dibawanya semenjak lahir. Master plan pola kepribadian inilah yang menjadi tugas guru ataupun orangtua untuk membantu mengarahkan dan mengembangkannya.

5. Prinsip-prinsip pendidikan Montessori 

Mengenal 5 Fakta Montessori, Metode yang Bisa Kembangkan Potensi Anakilustrasi anak bermain (unsplash.com/Ashton Bingham)

Hernawaty (2015) menjabarkan bahwa pendidikan Montessori pada prinsipnya berlandaskan pada tiga teori pokok, yaitu planes of development, human tendencies, dan freedom of choice. Planes of development merupakan teori tahap perkembangan. Dikatakan bahwa tahap perkembangan anak menuju dewasa tidak berlangsung linear, tetapi melalui serangkaian proses dengan formasi naik dan turun.

Human tendencies merupakan dorongan naluriah manusia. Montessori meyakini bahwa pembentukan kepribadian yang utuh oleh manusia dimungkinkan karena adanya human tendencies. Human tendencies ini bekerja melalui interaksi individu dengan lingkungan sekitarnya.

Kemudian, freedom of choice, merupakan prinsip yang menyatakan bahwa interaksi dengan lingkungan akan efektif dan menciptakan perkembangan kepribadian yang baik apabila interaksi tersebut merupakan kehendak sendiri yang dilandaskan pada minat serta ketertarikan individu. Prinsip ini menekankan kebebasan individu.

Gimana, nih menurut kamu mengenai metode Montessori? Apakah kamu tertarik untuk menerapkan metode ini dalam parenting kamu, atau bahkan mengimplementasikannya dalam kegiatan belajar mengajar kamu bersama peserta didik?

Baca Juga: Ini 5 Penyelenggara Diploma Montessori di Indonesia, Tertarik?

Riani Shr Photo Verified Writer Riani Shr

Menulis adalah salah satu upaya menyembuhkan yang ampuh.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Hella Pristiwa

Berita Terkini Lainnya