Hati-hati! Ini 5 Bahaya Pola Asuh Over Protektif pada Anak
Bisa menghambat perkembangan anak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap orangtua pastinya ingin memastikan bahwa anaknya terlindungi dari bahaya. Sayangnya, niat baik ini kadang membuat orangtua menjadi over protektif terhadap anak.
Over protektif memiliki arti perlindungan yang dibesar-besarkan, dan apa pun yang dilakukan secara berlebihan dapat memiliki efek buruk. Orangtua yang over protektif biasanya bersikap kaku dan seolah sering membangun sangkar emas untuk anak-anaknya, yang membuat anak aman dari bahaya, tapi tetap saja itu adalah sangkar. Akibatnya, kelak di masa depan, anak ini mungkin enggan melebarkan sayapnya dan terbang sendiri.
Lalu apa implikasi dari pengasuhan yang over protektif bagi anak-anak? Jawabannya ada dalam pembahasan berikut.
1. Membuat anak rentan menghadapi kecemasan
Pola asuh yang over protektif menyebabkan anak tumbuh rentan terhadap kecemasan. Ini sangat masuk akal, mengingat pola asuh yang over protektif berasal dari kecemasan pada orangtua. Orangtua sadar bahwa dunia adalah tempat yang tidak aman, sehingga sangat khawatir bahwa anak mendapatkan masalah. Karena itu mereka berusaha untuk melindungi anak-anak semaksimal mungkin.
Semua ketakutan dan kecemasan orangtua diproyeksikan dan ditransmisikan ke anak, yang pada gilirannya menginternalisasikannya dan membuat anak rentan cemas serta takut akan apa pun yang tidak diketahui di luar zona nyaman anak. Secara tidak langsung, orangtua yang over protektif mendorong anak-anak untuk menghindari situasi yang menakutkan, alih-alih menghadapinya.
Baca Juga: Sering Terlewatkan, 5 Tanda Stres pada Anak yang Tak Boleh Diabaikan
Baca Juga: 5 Perilaku Anak yang Membuat Orangtua Kesal, Tapi Sebenarnya Normal
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.