TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Dampak Buruk jika Anak Kurang Tidur, Pengaruhi Prestasi Akademik!

Usahakan agar anak cukup tidur setiap malam

ilustrasi anak sedang tidur (pexels.com/Ron Lach)

Tidur adalah aktivitas yang sangat penting. Tubuh menggunakan tidur sebagai waktu untuk memperbaiki dirinya sendiri. Tanpa tidur yang cukup, proses memperbaiki tubuh ini akan gagal.

Pada bayi dan anak-anak, peran tidur menjadi jauh lebih penting. Tidur yang cukup penting untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Sebaliknya, adanya masalah dengan tidur dapat memengaruhi tumbuh kembang anak secara negatif.

Kali ini, kita akan membahas secara rinci apa saja dampak buruk jika anak tidak mendapatkan cukup tidur. Berikut pembahasannya yang dilansir laman Understood dan WebMD.

1. Berat badan berlebih

ilustrasi anak sedang makan (pexels.com/RODNAE Productions)

Kurang tidur dapat membuat anak menjadi mudah lapar dan lebih tertarik pada makanan berkalori tinggi. Alasannya, saat kamu merasa lelah, tubuh memproduksi lebih banyak hormon yang membuat kamu lapar dan meningkatkan nafsu makan. Dan, ketika kamu lelah, ini menekan produksi hormon yang memberi tahu bahwa kamu sudah kenyang. 

Jadi, anak yang kurang tidur akan merasa lebih lapar dan makan lebih banyak tanpa mereka sadari. Ditambah, kurang tidur juga mempengaruhi metabolisme secara negatif. Tidak cukup tidur meningkatkan risiko diabetes dan kenaikan berat badan yang tidak sehat pada anak-anak dan orang dewasa.

Baca Juga: 5 Dampak jika Anak Dipandang Sebelah Mata, Bisa Memengaruhi Mental!

2. Suasana hati yang buruk

ilustrasi anak sedang tantrum (pexels.com/Allan Mas)

Anak-anak menjadi murung atau bertindak di luar nalar ketika mereka lelah. Mereka mungkin memiliki kontrol diri yang lebih buruk daripada biasanya. Dan, mereka mungkin lebih mudah frustrasi atau kehilangan kesabaran. 

Kurangnya kontrol emosi dapat menyebabkan anak malas dalam pekerjaan rumah atau ujian. Dan, jika mereka kehilangan kesabaran, mereka lebih mungkin berurusan dengan pihak sekolah. Pada remaja, tidak cukup tidur dapat meningkatkan risiko depresi, kecemasan, dan penyalahgunaan zat.

3. Membatasi keterampilan perencanaan dan organisasi

ilustrasi anak sedang belajar (pexels.com/olia danilevich)

Kurang tidur mempengaruhi cara berpikir anak secara negatif. Ini dapat melemahkan area otak yang bertanggung jawab dalam mengatur organisasi, perencanaan, dan pemecahan masalah. 

Misalnya, anak-anak yang lelah akibat kurang tidur mungkin lupa di mana menaruh perlengkapan sekolah. Jadi, alih-alih mengerjakan tugas sekolah, mereka menghabiskan terlalu banyak waktu untuk mencari barang. Atau, mereka mungkin lebih sulit memprioritaskan pekerjaan rumah dan mondar-mandir selama ujian.

4. Menurunkan fokus dan perhatian

ilustrasi anak belajar di sekolah (pexels.com/Max Fischer)

Saat seseorang tidak mendapatkan tidur yang cukup, gelombang otak mereka berubah menjadi pola seperti tidur singkat saat mereka bangun. Itu membantu menjelaskan mengapa siswa yang kelelahan tampaknya kesulitan menangkap pelajaran di kelas. 

Anak-anak yang kurang tidur dapat dengan mudah terdistraksi. Mereka mungkin membuat kesalahan yang ceroboh. Dan mereka dapat kesulitan berkonsentrasi pada tugas sekolah dan pada apa yang dijelaskan guru.

Baca Juga: 5 Cara Tanamkan Delayed Gratification pada Anak, Latih Kesabarannya

Verified Writer

Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya