TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Panduan Screen Time si Kecil untuk Orangtua, dari Usia hingga Contoh

#IDNTimesLife Berapa lama anak boleh pakai gawai? 

ilustrasi panduan screen time si kecil untuk orangtua (pexels.com/Yan Krukov)

Perkembangan otak bayi terjadi di dua tahun pertamanya. Itu kenapa eksplorasi lingkungan dan pengalaman dari berbagai suara, rasa, dan tekstur sangat penting di usia ini. Interaksi langsung dengan orang sekitar, makhluk hidup lain, dan alam akan membantunya belajar dunia secara menyeluruh. 

Namun, agak sulit sepertinya di masa sekarang untuk mengawal anak dalam memainkan gawai dengan layar hiburan menarik seperti TV, tablet, laptop, smartphone, dan gaming. Berikut beberapa panduan screen time si kecil untuk orangtua yang bisa digunakan.

1. Berapa usia minimal anak boleh menatap layar elektronik?

ilustrasi panduan screen time si kecil untuk orangtua (pexels.com/Julia M Cameron)

Dilansir Kidshealth, American Academy of Pediatrics (AAP) menyatakan bahwa anak berusia kurang dari 18 bulan, belum dibolehkan memiliki waktu untuk bermain melalui layar elektronik. Dengan pengecualian, mereka melakukan panggilan video sama keluarga atau teman, yang mana itu masuk pada interaksi berkualitas bagi mereka.

Anak usia 18-24 bulan dapat memulai menikmati layar elektronik dengan orangtua atau pengasuh. Sementara di usia 2-3 tahunan, anak seharusnya tidak menonton lebih dari 1 jam lamanya. 

Namun yang menjadi catatan di sini adalah bagaimana orangtua memperhatikan apa saja yang ditonton anak. Setidaknya, anak belajar sesuatu dari apa yang mereka lihat di layar. 

2. Penting untuk menyeimbangkan waktu menatap layar dengan aktivitas pengembangan diri lain

ilustrasi panduan screen time si kecil untuk orangtua (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Menurut jurnal Panduan Screen Time untuk Orangtua oleh Indian Academy of Pediatrics (IAP), penting bagi anak usia lebih dari lima tahun hingga remaja untuk menyeimbangkan waktu menatap layar dengan aktivitas lain sebagai pengembangan diri. Aktivitas yang dimaksud misalnya olahraga, tidur, makan, belajar, hobi, atau waktu bersama keluarga. 

Menurut jurnal yang terbit pada 7 April 2021 itu, ada dampak yang terjadi ketika anak terlalu lama menggunakan layar. Beberapa aspek yang berpengaruh di antaranya adalah sebagai berikut: 

  1. Kesehatan fisik: obesitas, gangguan tidur, sakit kepala, sakit punggung, dan mata;
  2. Kesehatan mental: keerlambatan bicara, hiperaktif, agresif, kekerasan, tingkat konsentrasi rendah, ketakutan untuk tertinggal, ketakutan untuk dikeluarkan, cyberbullying, adiksi terhadap media, gangguan persepsi seks karena terpapar pornografi, penggunaan obat terlarang, kecemasan, depresi, hingga kecenderungan untuk menyakiti diri sendiri;
  3. Sosial: kemampuan sosial yang rendah dan mengalami kecemasan sosial;
  4. Skolastik: gangguan dalam performa akademik.

Baca Juga: 7 Cara Mengimbangi Waktu Screen Time si Kecil dengan Belajar

3. Peralatan digital tidak sepenuhnya buruk apabila digunakan secara tepat

ilustrasi panduan screen time si kecil untuk orangtua (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Sebagian anak sepertinya sudah menggunakan gadget sedari kecil, mengingat teknologi berkembang pesat. Namun, sebenarnya apa saja manfaat dari peralatan digital dan teknologi terhadap tumbuh kembang anak? Berikut beberapa manfaat peralatan digital yang dikutip dari Kidshealth.

  • Anak bisa belajar dan mengetahui banyak hal;
  • Beberapa peralatan memudahkan berkomunikasi dengan teman, orangtua, hingga interaksi sosial lain;
  • Memainkan gawai secara sehat membantu anak lebih dekat dengan orangtua, rileks, dan bisa menjadi sarana hiburan;
  • Beberapa akun di Youtube dan media lain memberi kesempatan anak mengembangkan bakat mereka;
  • Memenuhi permintaan program komputer spesial untuk anak-anak dengan berkebutuhan khusus seperti autism serta anak dengan gangguan belajar lain.

4. Bagaimana mengajarkan anak memiliki sikap sopan dan tanggung jawab selama mengakses internet?

ilustrasi panduan screen time si kecil untuk orangtua (pexels.com/Kamaji Ogino)

Sebelum memberikan izin pada anak untuk bermain gawai atau internet, orangtua harus membekali mereka perihal penggunaan yang sopan dan bertanggung jawab. Perlu ada semacam aturan dan durasi saat bermain online, mengakses aplikasi, sosial media, atau gaming. IAP memberikan panduan terkait hal ini, yang mana adalah sebagai berikut:

  1. Aturan perihal bagaimana hubungan interpersonal dengan orang lain: memperlakukan orang lain sebagaimana kamu ingin diperlakukan, jangan pernah mengunggah pesan yang menyakitkan;
  2. Gunakan bahasa yang benar untuk berkomunikasi: menghindari penggunaan kata-kata makian, tidak menggunakan huruf besar ketika mengetik karena itu menandakan kamu sedang berteriak;
  3. Menghargai legalitas dari suatu karya dengan tidak mengunduh atau menggandakan tanpa permisi;
  4. Berpikir sebelum mengetik, mengunggah, atau membagikan sesuatu: apakah itu benar, baik, dan legal?; 
  5. Jangan bertemu teman yang baru dikenal di internet sendirian, yang mana kamu belum pernah bertemu dengannya sebelumnya;
  6. Selama belajar secara online atau daring, ikuti kelas dengan sigap dan ikuti instruksi dari guru. 

Baca Juga: Penghilang Stres, Ini 5 Manfaat Bermain Playdough untuk Anak-anak

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya