TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Sikap Orangtua yang Ternyata Menyakiti Perasaan Anak

#IDNTimesLife Biar kelak jadi orangtua lebih bijak

ilustrasi sikap orangtua yang menyakiti perasaan anak (pexels.com/RODNAE Productions)

Pada budaya mana pun, anak selalu dituntut buat patuh sama orangtua. Namun, bagaimana ketika anak harus menghadapi orangtua toksik, yang melakukan pengasuhan salah?

Menurut pakar perilaku Daniel Flint M.A., dilansir Psychology Today, orangtua manipulatif dapat menimbulkan kerusakan jangka panjang pada tumbuh kembang anak. Maka dari itu, berikut ini kami berikan beberapa contoh sikap orangtua yang ternyata bisa menyakiti perasaan anak. Cek di bawah!

1. Menyerang pribadi anak dengan menyalahkan

ilustrasi sikap orangtua yang menyakiti perasaan anak (pexels.com/August de Richelieu)

Anak kerap belum mengetahui mana yang benar dan salah karena terbatasnya pengalaman dan pengetahuan. Ada kalanya, mereka melakukan kesalahan lantaran belum sepenuhnya mengerti konsekuensi dari tindakan yang mereka ambil. Apabila hal seperti ini justru jadi kesempatan orangtua buat menyerang pribadi, anak bisa jadi akan kehilangan harga dirinya.

Flint menambahkan, orangtua yang manipulatif berusaha membangun kontrol psikologis atas anak dengan mengurangi harga diri. Dalam penelitiannya, aspek perilaku orangtua yang menyerang pribadi anak termasuk pada menyalahkan anak, mengungkit kesalahan masa lalu, hingga memberi tahu bahwa mereka bukan anggota keluarga yang baik.

2. Mengabaikan dengan menyela pembicaraan atau seolah-olah mengerti perasaan mereka

ilustrasi sikap orangtua yang menyakiti perasaan anak (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Remaja yang mengalami pengasuhan tidak konsisten dari orangtua kerap mengatakan bahwa orangtua mereka suka menyela pembicaraan, seolah-olah mengerti apa yang mereka pikirkan atau rasakan, dan mengubah perasaan  tentang sesuatu yang mereka hadapi. Bagi remaja yang baru membentuk identitas pribadi, perasan tidak diakui oleh orangtua bahkan dapat  berubah menjadi destruktif. 

Flint mengatakan jika serangan seperti itu bukan hanya menyakiti perasaan anak, melainkan juga merusak hubungan orangtua dan anak dengan membangun hierarki emosional. Yang mana dalam hierarki tersebut perasaan orangtua jauh lebih penting daripada anak. 

3. Mengintimidasi dengan kontrol penuh

ilustrasi sikap orangtua yang menyakiti perasaan anak (pexels.com/Julia M Cameron)

Hubungan orangtua toksik mengarah pada intimidasi dengan memberi arahan penuh, ancaman kekerasan, atau perintah pada anak. Padahal, perilaku seperti ini sudah menjurus pada bullying, yang kebanyakan orangtua mengelak dengan dalih ingin membentuk pribadi anak. 

"Sayangnya, anak dari orangtua yang mengintimidasi menderita masalah harga diri dan kecemasan, mereka mengalami kesulitan mempercayai orang lain dan takut dengan hubungan yang intim. Orangtua mungkin mendapatkan apa yang mereka inginkan, tetapi anak mereka sangat menderita karenanya," ujar psikoterapis Sean Grover L.C.S.W., dikutip dari Psychology Today. 

Baca Juga: Bukan Pergaulan, Ini 5 Sikap Orangtua yang Berpengaruh ke Pribadi Anak

4. Berbicara dengan sarkasme

ilustrasi sikap orangtua yang menyakiti perasaan anak (pexels.com/RODNAE Productions)

Orangtua memakai sarkasme ketika mereka mengatakan hal yang menyiratkan kebalikan dari apa yang mereka katakan melalui nada suara anak. Misalnya seperti, 'Oh bukankah kamu pintar?', saat anak membuat pilihan yang buruk. 

Psikolog anak dan keluarga Jeffrey Bernstein Ph.D., mengatakan penggunaan sarkasme dari orangtua menyakiti perasaan anak karena itu membuat mereka malu. Merendahkan anak melalui sarkasme justru menciptakan hambatan bagi orangtua buat berkomunikasi secara efektif dengan anak mereka. 

Baca Juga: 5 Perbuatan Orangtua yang Timbulkan Rasa Trauma ke Anak

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya