TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Langkah Bijak dalam Menjelaskan Perceraian pada Anak

Jadilah orangtua yang bertanggung jawab

ilustrasi keluarga yang sedang duduk bersama(unsplash.com/Dahiana Waszaj)

Perceraian dapat menjadi situasi yang sulit dan menyakitkan bagi pasangan yang bercerai, terutama bagi anak-anak yang terlibat. Anak-anak dapat merasa terkejut, kesal, sedih, dan kehilangan arah ketika orangtua mereka mengumumkan bahwa mereka akan bercerai.

Namun, sebagai orangtua, ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk membantu anak memahami dan menerima perubahan ini dengan lebih baik. Berikut adalah lima langkah bijak dalam menjelaskan perceraian pada anak. Simak sampai habis, ya!

1. Persiapkan diri dengan baik sebelum berbicara dengan anak-anak

ilustrasi pasangan (unsplash.com/A. L.)

Saat membicarakan perceraian pada anak-anak, pastikan kamu sudah mempersiapkan diri secara mental dan emosional. Hal ini karena membicarakan perceraian dengan anak-anak dapat menjadi situasi yang sangat sensitif dan emosional.

Oleh karena itu, pastikan kamu telah menenangkan diri terlebih dahulu dan memiliki cukup waktu untuk berbicara dengan mereka. Siapkan juga jawaban-jawaban untuk pertanyaan yang mungkin mereka ajukan. Ini dapat membantumu merasa lebih siap dan percaya diri saat membicarakan hal ini dengan mereka.

Baca Juga: 5 Hal yang Bisa Dilakukan setelah Perceraian, Tenangkan Psikismu

2. Gunakan bahasa yang mudah dipahami oleh anak-anak

ilustrasi pasangan yang sedang bergandengan (unsplash.com/Alexander Grey)

Saat membicarakan perceraian pada anak-anak, pastikan kamu menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh mereka. Hindari menggunakan istilah yang terlalu teknis atau sulit dipahami karena anak akan sangat sulit mencernanya.

Sebaliknya, gunakan kata-kata yang sederhana dan jelas sehingga anak-anak dapat lebih mudah memahami apa yang kamu katakan. Jangan lupa untuk memberikan contoh-contoh yang mudah dipahami oleh mereka agar dapat membantu mereka lebih memahami situasi perceraian yang sedang terjadi.

3. Hindari menyalahkan salah satu orangtua

ilustrasi pasangan yang sedang bertengkar (unsplash.com/Eric Ward)

Saat membicarakan perceraian pada anak-anak, hindari menyalahkan salah satu orangtua. Ingatlah bahwa perceraian bukanlah kesalahan satu orang saja, melainkan merupakan keputusan bersama yang diambil oleh kedua belah pihak.

Oleh karena itu, hindari menyalahkan atau menunjuk jari pada salah satu orangtua, karena hal ini dapat memperburuk situasi dan membuat anak-anak merasa terbelah antara kedua orangtua.

4. Berikan jaminan kepada anak-anak bahwa mereka tidak bersalah atas perceraian

ilustrasi pasangan yang sedang bersantai (unsplash.com/Harli Marten)

Saat orangtua bercerai, anak-anak dapat merasa bersalah atau merasa bahwa mereka merupakan penyebab perceraian tersebut. Oleh karena itu, penting untuk memberikan jaminan kepada anak-anak bahwa mereka tidak bersalah atas perceraian tersebut.

Pastikan bahwa mereka tahu bahwa perceraian adalah keputusan yang diambil oleh kedua orangtua dan tidak ada kaitannya dengan mereka sebagai anak-anak.

Baca Juga: 5 Tips Parenting Plan Terbaik Setelah Perceraian, Buat Batasan!

Verified Writer

FIQRAH RISAR

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya