Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Ketika anak kita terlihat aktif, biasanya orangtua akan merasa senang. Hal ini dianggap wajar untuk anak seusianya. Tapi, hal ini tidak sepenuhnya benar. Jika anak terlihat sangat aktif sampai di luar batas, bisa jadi ia mengidap ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder.
ADHD adalah gangguan perkembangan aktivitas motorik anak-anak. Ini ditandai dengan perasaan gelisah dan sulit duduk dengan tenang. Anak yang menderita penyakit ini, biasanya suka melakukan aktivitas yang berlebihan dan suka membuat kegaduhan.
Pengidap ADHD memang harus diberikan perhatian khusus oleh orangtua. Sayangnya, mereka sering mengalami kebingungan tentang cara mengasuh yang tepat. Yuk, simak cara mendampingi anak yang hiperaktif agar bisa berprestasi!
1. Jangan terlalu overprotektif kepada anak dengan melarangnya melakukan ini dan itu
Ini adalah hal yang perlu diperhatikan dan paling penting. Anak penderita ADHD memang tidak sama dengan anak-anak sebayanya. Karena itu, orangtua jangan melarang apa yang ingin dilakukan oleh anaknya. Juga, jangan terlalu overprotektif kepadanya. Biarkan mereka melakukan apa yang dimau, seperti teman sebayanya.
Jangan membuat anak merasa seperti dikekang. Sebaliknya, buatlah anak hiperaktif yang meminta sendiri apa yang ingin dilakukan. Latihlah mereka agar mandiri dan bisa mengambil keputusan untuk menyelesaikan masalah.
2. Bantulah anak untuk bersosialisasi dengan teman sebayanya
Meskipun anak penderita ADHD memiliki perbedaan dari temannya, jangan membatasi mereka untuk bersosialisasi. Latihlah mereka membaur dengan temannya. Ajarkan berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain.
Libatkan mereka dengan kelompok bermain agar bisa menumbuhkan kepekaannya terhadap lingkungan sekitar. Hal ini sangat penting untuk melatihnya lebih percaya diri.
3. Beritahukan kondisi anak pada lingkungan sekitar agar orang lain lebih bisa memahami, menerima, dan membantu kondisinya
Tidak semua orang mengetahui gejala yang dimiliki oleh anak penderita ADHD. Sebagai orangtua, ada baiknya kita menjelaskan kondisi sang anak kepada orang di sekelilingnya. Misalnya, pada guru di sekolah.
Anak pengidap ADHD juga ingin diperlakukan sama dengan teman sebayanya. Jangan membuat sang anak merasa dibedakan oleh orang-orang di lingkungan sekitarnya.
Baca Juga: 5 Cara Mengasuh Anak di Berbagai Negara, Unik Banget Nih!
4. Dalam berkomunikasi, gunakanlah bahasa yang sederhana agar bisa dimengerti anak
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Untuk berkomunikasi dengan anak hiperaktif, kita harus memperhatikan bahasa yang digunakan. Ini agar mereka mengerti dengan apa yang dibicarakan. Anak ADHD cenderung sulit menerima kalimat dalam bentuk yang panjang. Jika dipaksakan, mereka akan bingung dan frustasi.
Hal tersebut sangat membahayakan bagi penderita ADHD. Jadi, cobalah berkata-kata dengan singkat dan jelas agar bisa dimengerti oleh anak.
5. Jangan jadikan ADHD sebagai alasan anak untuk tidak bertanggung jawab dengan tugasnya sendiri
Walaupun menderita ADHD, jangan biarkan itu menjadi alasan anak untuk tidak bertanggung jawab dengan dirinya maupun pekerjaannya. Dukungan dan kepercayaan dari orangtua sangat berpengaruh bagi anak penderita ADHD.
Jika mereka mendapatkan itu dari ayah dan ibunya, mereka akan lebih percaya diri ketika melakukan segala hal. Jangan anggap anak penderita ADHD tidak bisa melakukan hal yang ingin dilakukan. Namun, cobalah untuk memberikan motivasi yang positif bagi dirinya.
6. Perbanyaklah komunikasi dengan anak dengan perbincangan senormal mungkin
Orangtua harus bisa menjalin komunikasi yang aktif dengan anak ADHD. Cara komunikasinya pun, jangan membuatnya merasa dibedakan dengan yang lain. Cobalah berbincang senormal mungkin, layaknya dengan orang-orang lainnya. Hal ini berguna untuk memberi stimulus kemampuan berbicara dan kemampuan merespons lawan bicara
Baca Juga: 5 Ucapan Ajaib yang Harus Didengar Anak Setiap Hari, Sudah Tahu?
