TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Cara Mempersiapkan Anak Perempuan Menuju Haid Pertamanya, Catat!

Bantu anak siap hadapi haid secara mental dan pengetahuan

Ilustrasi orangtua menjelaskan soal menstruasi (pexels.com/Anna Shvets)

Menstruasi merupakan salah satu pertanda pubertas yang dialami oleh setiap perempuan. Karena itu, sudah sepatutnya orangtua memberi pemahaman tentang menstruasi pada anak perempuannya agar mereka gak panik saat mengalami haid pertama.

Membicarakan tentang menstruasi seharusnya gak jadi hal yang tabu bagi ayah atau ibu. Sekalipun mereka belum mengalaminya, jika kamu sudah melihat tanda-tanda pubertas pada anak, mulailah berikan penjelasan yang baik.

"Jelaskan secara perlahan dan bertahap terkait menstruasi pada anak perempuanmu. Jangan terburu-buru dan jangan menjelaskan secara sekaligus," saran Ellen Sturm Niz seorang kontributor, dilansir Parents.

Bila bingung bagaimana caranya, berikut lima cara yang bisa dilakukan orangtua untuk mempersiapkan anak perempuan menuju haid pertamanya. Simak baik-baik!

1. Jelaskan secara ilmiah tapi sederhana

Ilustrasi orangtua menjelaskan soal menstruasi (pexels.com/Annushka Ahuja)

Pertama-tama, ayah dan bunda perlu memberi penjelasan bahwa menstruasi adalah hal yang normal dialami oleh semua perempuan. Ellen menyarankan untuk memberi penjelasan secara sederhana dan bertahap pada anak.

Gunakan bahasa ilmiah sederhana yang ringan untuk dipahami, sesuai dengan usia anak. Untuk itu, orangtua perlu terlebih dahulu memahami terkait menstruasi. Bacalah berbagai artikel dan dengarkan pendapat ahli agar tidak keliru saat menyalurkan informasi tersebut.

2. Beri pemahaman tentang apa yang akan mereka alami tanpa menakuti

Ilustrasi menjelaskan tanpa menakuti (pexels.com/Kampus Production)

Selanjutnya, orangtua perlu membuat anak paham bahwa menstruasi lumrah datang dengan perubahan mood serta rasa kurang nyaman pada beberapa bagian tubuh. Informasikan pada mereka dengan cara bicara yang santai.

Jangan melebih-lebihkan atau menakut-nakuti anak. Misalnya saja rasa nyeri yang mungkin muncul saat haid, jangan diinformasikan seperti, "Rasanya sakit sekali, perut seperti diperas!", tapi coba katakan, "Mungkin akan terasa nyeri dan pegal, tapi akan berbeda-beda tiap orangnya."

Baca Juga: 6 Karakter Perempuan Independen, Kamu Banget Gak Sih?

3. Ajarkan cara memilih dan memakai pembalut

Ilustrasi pembalut (pexels.com/ Karolina Grabowska)

Saat berbelanja, libatkan dan ajak anak perempuanmu untuk melihat-lihat rak pembalut. Orangtua bisa menjelaskan kegunaan dan perbedaan dari tiap pembalut yang tersedia. Bagikanlah pengalamanmu dalam memakai pembalut pada anak.

Selanjutnya, ajarkan pada anak bagaimana cara memakai pembalut yang baik. Setiap pembalut memiliki fitur yang berbeda-beda, karenanya ajari anak memilih dan memakainya sesuai dengan kebutuhan mereka.

4. Ingatkan untuk selalu menyimpan pembalut di tas mereka

Ilustrasi menyimpan pembalut dalam tas (pexels.com/Sora Shimazaki)

Meskipun para ahli menjelaskan bahwa anak perempuan akan mengalami menstruasi antara usia 12-14 tahun, menstruasi anak tetaplah bukan sesuatu yang pasti. Jadi, hal yang wajar untuk mendapat haid pertama di usia kurang dari 12 atau lebih dari 14 tahun.

Karena itu, ajarkan anak untuk selalu menyimpan pembalut dalam tasnya saat dirasa sudah memasuki usia pubertas. Dilansir Verywell Family, Jennifer O'Donnell seorang konsultan parenting mengatakan, seperti kata pepatah Sedia Payung Sebelum Hujan, sebaiknya anak diajarkan untuk berjaga-jaga.

Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Perempuan Menyukai Pria yang Misterius

Verified Writer

Kintan Ayu Sevila

Sejenis lumba-lumba

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya