TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Anak Rantau, Ini 5 Alasan Kamu Perlu Rutin Menelepon Orangtua

#PANJATPOIN Jadi anak yang semakin baik dong!

Unsplash/Osama Saeed

Menjadi anak rantau bukanlah sesuatu yang mudah dilakukan. Kamu harus bisa hidup mandiri tanpa keluarga dekat di sampingmu. Mungkin kamu senang bisa berkelana, mencari pengalaman baru, bekerja untuk menabung, dan bebas dari kekangan orangtua.

Namun, itu bukan berarti kamu lantas mengabaikan kabar kedua orangtuamu yang jauh di sana. Mereka pasti merindukanmu, sama seperti ketika kamu ingin pulang tapi kesempatan belum berpihak.

Nah, salah satu solusinya adalah telepon atau video call. Namun, apakah hal itu perlu dibiasakan? Yup, ini dia alasannya.

1. Meredakan kekhawatiran orangtua terhadap kondisimu

huffpost.com

Di balik euforiamu menjadi anak rantau, pernahkah kamu memikirkan ada dua orang yang paling menyayangimu tengah dilanda kekhawatiran tiap menjelang tidur malam? Berpikir apakah kamu sudah makan atau belum, sakit atau tidak, bagaimana kehidupan kuliah atau pekerjaanmu, kebutuhan sehari-harimu terpenuhi atau tidak.

Bila kamu belum punya waktu luang untuk menelepon, kirimlah pesan singkat via WhatsApp atau SMS ketika pulang bekerja atau kuliah, atau ketika hendak pergi bermain dengan teman. Sebagai gantinya, teleponlah orangtuamu tiap akhir pekan.

Baca Juga: 4 Perbedaan Ini Paling Sering Dirasakan Anak Rantau di Indonesia

2. Sebagai support system terbaik untuk dirimu dan orangtua

pexels.com/bruce mars

Ketika kamu merasa lelah akan semua permasalahan di kantor, kampus, hubungan dengan pacar, dan bingung mau curhat ke siapa, tidak ada salahnya menelepon orang tua dan ceritakan hal itu kepada mereka. Tapi, jangan sering-sering juga, ya. Karena mereka pun sudah punya permasalahan hidup yang lebih besar darimu.

Ceritalah sekadarnya, tanpa diminta pun mereka akan memberi pendapat dan menyemangatimu. Jangan lupa untuk mengakhirinya dengan mengucap doa untuk orang tuamu seperti, "Ayah dan Ibu yang sehat-sehat, ya."

Hal kecil seperti itu akan jadi sumber semangatmu juga orang tuamu. Maka, rutinlah berkomunikasi dengan mereka.

3. Merasa selalu dekat dengan mereka meski terpisahkan jarak dan waktu

theknot.com

Siapa yang hobi homesick? Anak rantau, apalagi mahasiswa semester satu, pasti dua minggu pertama tidak jarang sering menangis di kamar kos lantaran rindu orang tua. Sehingga, orang tua jadi turut merasakan apa yang sedang kamu rasakan. Kerap terbesit ingin pulang, tapi apa daya kesempatan belum datang. Jika sudah begitu, telepon atau video call adalah obatnya.

Sering-seringlah menghubungi keluarga di rumah. Itu membuatmu juga orang tuamu akan tetap merasa dekat meski jarak dan waktu memisahkan.

4. Buat yang kurang akrab sama orangtua, inilah solusinya

hancinema.com

Apakah kamu merasa kurang dekat dengan orang tua ketika belum merantau? Saya seperti itu dulu, tapi setelah pergi belajar di kota orang, perlahan hubungan saya dengan orang tua kian akrab berkat mengobrol dan curhat banyak via telepon tiap akhir pekan. Menanyakan keadaan rumah, memberi tahu kesibukan saya saat ini, meminta doa dan dukungan.

Bila kamu seperti saya, cobalah untuk lebih terbuka dengan sering berkomunikasi dengan orang tua. Setidaknya kecemasan mereka terhadap kehidupanmu di kota orang tidak semakin menggunung.

Baca Juga: 7 Tips Mencari Pasangan untuk Orangtua Tunggal Setelah Bercerai

Verified Writer

Langgeng Irma Salugiasih

Halo!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya