TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Sebab Beberapa Lansia Masih Ingin Terus Bekerja, Merasa Lebih Sehat?

Tidak selalu karena keterpaksaan

ilustrasi lansia bekerja (pexels.com/olly)

Ketika tak sedikit generasi Millennials yang berencana untuk pensiun dini agar dapat lebih menikmati hidup, sejumlah lansia justru melakukan hal sebaliknya. Mereka masih saja bekerja dan membuat kita tak habis pikir.

Memangnya mereka tidak capek puluhan tahun bekerja terus? Kira-kira di mana anak-anaknya? Mengapa mereka mengabaikannya?

Daripada kita berpikir terlalu jauh yang belum tentu benar, lebih baik kita simak dahulu sejumlah sebab mengapa lansia masih ingin terus bekerja. Siapa tahu kelak orangtua kita juga menghendaki hal yang sama.

1. Khawatir lebih cepat mengalami kemunduran fisik dan psikis jika tidak bekerja

ilustrasi lansia di rumah (pexels.com/tima-miroshnichenko)

Bagi lansia yang telah sejak muda terbiasa bekerja, berhenti melakukannya justru menuntut penyesuaian diri yang tak mudah. Di rumah, mereka bakal bingung mau ngapain.

Hari demi hari terasa sangat panjang dan tidak ada kegiatan yang dapat benar-benar membunuh rasa bosan. Mereka pun menjadi kurang bergerak dan makin mudah lupa.

Baca Juga: 5 Kendala Komunikasi yang Biasa Terjadi antara Orangtua dan Anak

2. Masih memiliki sejumlah tanggungan

ilustrasi pasangan lansia (pexels.com/marcus-aurelius)

Hidup itu terkadang gak sesederhana yang kita bayangkan. Saat kita menyaksikan lansia, kita biasanya berpikir anak-anaknya pasti sudah dewasa bahkan berkeluarga.

Jadi, seharusnya lansia tak lagi memiliki tanggungan untuk dinafkahi. Bahkan anak-anaknya dapat bahu-membahu untuk menghidupi mereka. Akan tetapi, beberapa lansia mau tidak mau harus membesarkan cucu.

Misalnya, ketika cucunya telah yatim piatu atau orangtuanya tak bertanggung jawab. Terbayang kan, beban finansial yang harus ditanggung lansia dengan kondisi seperti ini?

3. Tidak mau membebani anak-anak

ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/rodnae-prod)

Hal ini biasanya dirasakan oleh lansia yang belum memiliki tabungan masa tua yang cukup. Bila mereka tidak bekerja, otomatis anak-anak yang harus membiayai semuanya.

Itulah yang bakal membentuk generasi sandwich. Nah, beberapa lansia merasa tidak mungkin untuk membebani anak-anak mereka.

Baik lantaran kondisi ekonomi mereka yang masih belum stabil maupun sekadar rasa tidak enak hati para lansia sendiri. Jadi, mereka berusaha untuk tetap mandiri.

4. Sangat menyukai pekerjaannya

ilustrasi lansia bekerja (pexels.com/shkrabaanthony)

Ada orang yang bekerja semata-mata demi menyambung hidup. Mereka biasanya menjadi kurang nyaman dengan pekerjaannya.

Ibaratnya, jika mereka dapat hidup tanpa perlu bekerja, mereka pasti sudah meninggalkan pekerjaan itu. Akan tetapi, ada pula yang sejak muda bekerja di bidang yang amat disukainya.

Meski setelah bertahun-tahun bekerja mereka memiliki tabungan yang lebih dari cukup untuk biaya hidup, mereka biasanya akan terus bekerja. Berhenti melakukannya justru bakal membuat mereka tidak bahagia.

Baca Juga: 5 Alasan Pentingnya Orangtua Menjaga Sikap meski kepada Anak Sendiri

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya