TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Perlunya Pendidikan Agama untuk Anak di Tengah Modernitas

Jangan melulu soal akademik dan cara mencari uang

ilustrasi mengajari anak salat (pexels.com/Timur Weber)

Di tengah modernitas, pendidikan agama kadang dipandang tak relevan lagi. Bahkan ajaran agama terkesan kolot dan terlalu membatasi gerak manusia. Padahal, hal tersebut tergantung pada penafsiran masing-masing orang saja.

Secara umum, pendidikan agama akan selalu sesuai dengan perkembangan zaman. Oleh karena itu, sebagai orangtua muda tak boleh meninggalkannya dalam pendidikan anak. 

Anak tetap harus mempelajari berbagai ilmu pengetahuan serta tahu cara mencari uang. Namun, pendidikan agama juga memberikan banyak manfaat untuk kehidupan anak, yaitu:

1. Supaya batinnya tetap tenang saat kehidupan bergerak makin cepat

ilustrasi salat (pexels.com/Michael Burrows)

Sebagai milenial atau generasi Z saja mungkin para orangtua telah merasakan sendiri betapa kehidupan modern seperti kendaraan tanpa rem. Terus bergerak dan makin lama makin cepat.

Gerak cepat kehidupan modern ini dapat menimbulkan tekanan dan kepanikan dalam diri anak. Usaha yang dikerahkannya seperti tak pernah berhasil menyamai kecepatan gerak kehidupan.

Pemahaman akan agama mampu menjadi rem bagi anak sendiri. Kehidupan di luar sana memang tetap melaju kencang. Namun, anak menjadi lebih tenang dan tahu ia tidak harus pontang-panting mengejarnya. Sebab segala hal yang terjadi di dunia ini juga memerlukan izin Tuhan.

Baca Juga: 5 Alasan Sadar Pendidikan Itu Penting, Mengapa Begitu?

2. Sebagai sarana mengajarkan konsep benar dan salah, baik serta buruk

ilustrasi berdoa di gereja (pexels.com/cottonbro)

Tanpa pendidikan agama, mengajarkan perbedaan antara baik dan buruk atau benar dan salah bisa menjadi lebih berat. Secara akal sehat, dalam persaingan apa pun dapat saja dilakukan. Ukurannya hanyalah berhasil atau gagal.

Namun dalam koridor pemahaman yang baik tentang agama, cara-cara untuk memenangkan sebuah kompetisi mendapatkan perhatian terbesar. Ini menghindarkan anak dari perilaku menghalalkan berbagai cara demi tujuannya tercapai.

3. Agama menghindarkan anak dari keputusasaan

ilustrasi berdoa di gereja (pexels.com/cottonbro)

Kehidupan setiap orang tidak pernah sepenuhnya berjalan mulus. Kadang yang dihadapi anak hanyalah riak yang tak seberapa. Namun, ada kalanya ia juga harus berhadapan dengan badai kehidupan.

Sekecil apa pun ujiannya, anak dapat dengan mudah putus asa bila tidak memiliki pengetahuan agama. Ia berpikir tak ada harapan lagi. Padahal, Tuhan pun menjanjikan bahwa setelah kesulitan pasti akan datang kemudahan.

4. Untuk menyiapkan mental anak bila orangtua sudah tiada

ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/Barbara Olsen)

Orangtua tidak selamanya ada untuk anak sekalipun amat menginginkannya. Ajal bahkan tak perlu menunggu orangtua renta atau anak cukup dewasa dan tegar untuk menghadapi perpisahan abadi.

Apabila orangtua tidak mengajarkan agama pada anak, ia bisa kehilangan pegangan dalam menjalani kehidupan. Sedang berbekal pendidikan agama, anak akan mengerti bahwa takdir kematian menjemput semua makhluk yang bernyawa.

Jadi, dia harus mampu menerima kenyataan tersebut. Lebih dari segalanya, Tuhan senantiasa ada untuknya meski orangtua atau kerabat terdekatnya yang lain berpulang. Dengan begitu ia pun tak akan kesepian.

Baca Juga: 5 Bahaya Terlalu Membanggakan Tingkat Pendidikan, Susah Rendah Hati!

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya