5 Bahaya Terlalu Membanggakan Tingkat Pendidikan, Susah Rendah Hati!

Tirulah padi, kian berisi kian merunduk

Bisa berkuliah sampai jenjang pendidkan tertinggi apalagi di luar negeri, tentu suatu pencapaian yang wajib disyukuri. Makin tak mudah jalanmu untuk berkuliah setinggi itu, makin kamu pantas untuk merasa bangga.

Walau demikian, jangan berlebihan dalam membanggakan tingkat pendidikanmu, ya! Tetaplah rendah hati karena kelewat bangga dengan tingkat pendidikan hanya akan mengantarkanmu pada lima bahaya di bawah ini. 

1. Cuma mau bergaul dengan kalangan tertentu

5 Bahaya Terlalu Membanggakan Tingkat Pendidikan, Susah Rendah Hati!ilustrasi dua pria di perpustakaan (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Dalam memilih teman, kamu mengelompokkan orang-orang menjadi dua golongan. Pertama ialah mereka yang kamu anggap terdidik dengan baik, sedangkan golongan kedua adalah mereka yang pendidikannya kurang.

Mendiskriminasi orang berdasarkan tingkat pendidikannya saja sudah merupakan sikap yang amat buruk. Masih ditambah kamu sangat semena-mena dalam menetapkan siapa saja yang berpendidikan dan tidak berpendidikan.

Jika kamu sedang menempuh studi S2 atau S3 misalnya, lulusan strata di bawahmu pun bakal kamu anggap kurang berpendidikan. Jadilah lingkungan pergaulanmu amat terbatas dan pada akhirnya akan merugikan diri sendiri.

2. Bersikap arogan dan selalu merasa paling benar

5 Bahaya Terlalu Membanggakan Tingkat Pendidikan, Susah Rendah Hati!ilustrasi tiga teman (pexels.com/Monstera)

Sudah pergaulanmu amat terbatas, sikapmu terhadap orang lain juga arogan. Kamu terlalu percaya diri dengan tingkat pendidikanmu yang lebih tinggi dari kebanyakan orang di sekitarmu.

Secara tidak langsung, kamu berpikir bahwa dengan tingkat pendidikan setinggi itu, seluruh pendapatmu pasti benar. Dampaknya, kamu paling gak bisa terima tuh, apabila ada orang yang memiliki pemikiran berbeda darimu.

Kamu akan berusaha membungkamnya dan memaksa semua orang untuk mengikuti dirimu saja. Kalau mereka tak bersedia, kamu dapat membodoh-bodohkan mereka.

3. Sukar mempelajari hal-hal di luar materi kuliah

5 Bahaya Terlalu Membanggakan Tingkat Pendidikan, Susah Rendah Hati!ilustrasi membaca (pexels.com/Keira Burton)
dm-player

Sebagai orang yang berilmu, seharusnya kamu mengerti bahwa lautan ilmu tidak pernah habis untuk diselami. Artinya, kamu telah menyelesaikan pendidikan di jenjang tertinggi pun, masih ada banyak hal dalam kehidupan yang harus dipelajari.

Contoh, kamu mengambil studi matematika. Apakah semua hal dalam kehidupan ini hanya tentang matematika? Tentu tidak, kan? Ada cara berinteraksi dengan orang-orang, berbagai persoalan hidup, dan sebagainya.

Pokoknya, ilmu yang dipelajari siapa pun di bangku pendidikan formal masih belum ada apa-apanya dibandingkan ilmu yang meliputi dunia ini. Terlalu membanggakan tingkat pendidikanmu justru bakal menunjukkan sempitnya wawasanmu.

Baca Juga: Self Centered, 5 Cara Mengenali Orang Sombong di Pertemuan Pertama

4. Terlalu pilih-pilih soal pekerjaan

5 Bahaya Terlalu Membanggakan Tingkat Pendidikan, Susah Rendah Hati!ilustrasi pria mengerjakan sesuatu (pexels.com/Eren Li)

Kamu tidak mungkin terus berkuliah sekalipun uangnya ada. Cepat atau lambat, kamu kudu hidup mandiri bahkan menjadi tulang punggung keluarga. Caranya, tentu dengan mencari pekerjaan.

Di sinilah bisa muncul masalah jika selama ini kamu sangat membanggakan tingkat pendidikanmu. Kamu memilih menganggur lebih lama demi mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan tingkat pendidikanmu daripada mengambil tawaran kerja yang ada.

Gengsi menempati urutan pertama ketika kamu berusaha mencari pekerjaan. Tak masalah kalau orangtuamu masih sanggup membiayaimu. Akan tetapi, bagaimana bila mereka telah renta bahkan meninggal dunia?

5. Kesenjangan antara teori yang dikuasai dengan kemampuan praktikmu

5 Bahaya Terlalu Membanggakan Tingkat Pendidikan, Susah Rendah Hati!ilustrasi suasana kuliah (pexels.com/Kampus Production)

Menjalani kehidupan di balik dinding kampus tidaklah sama dengan kehidupan yang sesungguhnya. Begitu kamu melangkah keluar dari kampusmu, kamu disuguhi beragam realitas kehidupan.

Semua teori yang telah dipelajari belum tentu akan dapat diterapkan. Kamu harus belajar lagi dari awal mengenai hal-hal di lapangan dan bersikaplah fleksibel. Kalau kamu berpegang kaku pada teori-teori yang diperoleh selama kuliah, kamu malah tertinggal dari orang-orang yang gak jago berteori tetapi berpengalaman di lapangan.

Setinggi apa pun pendidikan formal yang dapat kamu tempuh akan terasa sia-sia apabila kamu tak mengimbanginya dengan attitude yang baik. Sebab sebelum orang-orang tahu apa gelarmu, attitude-mu yang pertama kali terlihat. Tetaplah rendah hati, ya!

Baca Juga: Hindari 5 Mindset yang Bisa Membuatmu menjadi Sombong

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya