5 Alasan untuk Tak Sembarangan Menyamakan Sifat Anak dengan Orangtua
#IDNTimesLife Manusia sejatinya selalu belajar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Meski ada peribahasa "buah jatuh tak jauh dari pohonnya" yang berarti sifat anak biasanya mengikuti sifat orangtuanya, jangan gegabah meyakininya. Jika pohonnya tumbuh di lereng bukit, buah yang jatuh tentu dapat menggelinding sampai jauh sekali.
Artinya, segala kemungkinan tetap ada. Apalagi mengenai sifat manusia yang kompleks karena dipengaruhi oleh banyak faktor. Oleh sebab itu, kita tak boleh sembarangan menyamakan sifat seorang anak dengan orangtuanya. Untuk lebih jelasnya, simak uraian di bawah ini, ya.
1. Manusia ialah makhluk yang aktif dan memiliki kehendak
Manusia tidak pernah hanya sepenuhnya diam. Manusia selalu punya keinginan dan mengusahakannya. Termasuk dalam hal membentuk sifat mereka sendiri. Contoh, seseorang memiliki ayah yang sifatnya sangat malas terutama dalam bekerja. Apakah ia akan otomatis menjadi seorang pemalas juga?
Belum tentu. Gara-gara ayahnya pemalas, ia dan ibunya jadi hidup susah. Sejak kecil, ia harus membantu ibunya bekerja keras. Dari sini, dia belajar dan berkehendak kuat untuk tidak meniru kemalasan ayahnya.
Baca Juga: 5 Alasan Orangtua Gak Boleh Bertengkar di Depan Anak-anak
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.