TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bikin Kamu Gak Dihargai Orang, Hindari 8 Hal Ini! 

Jaga penampilan juga penting lho

Unsplash.com/rucciphotos

Siapa sih yang gak ingin dihargai oleh orang lain? Tentu semua ingin, kan? Sebab perlakuan yang sebaliknya akan menimbulkan perasaan terhina. Namun ternyata tak jarang, justru sikap kita sendiri yang membuat orang lain gak bisa menghargai kita.

Kalau kamu sering bertanya-tanya kenapa seseorang sepertinya lebih dihargai ketimbang dirimu, coba deh becermin. Jangan-jangan, kamu punya kebiasaan seperti di bawah ini:

1. Candaanmu jorok atau menyakiti hati orang lain 

Unsplash.com/jibarofoto

Buat kamu yang suka bercanda, sekarang harus lebih berhati-hati ya? Benar, candaan jitu untuk mencairkan suasana. Bisa bikin orang-orang lebih akrab. Tetapi itu hanya berlaku kalau candaanmu sehat dan di situasi yang tepat. Kalau candaanmu jorok atau bikin orang lain sakit hati, dijamin orang-orang akan membantin, ‘Ih, apaan sih?

2. Gak jaga penampilan di depan orang banyak 

Unsplash.com/karsten116

Jaga penampilan bukan berarti kamu harus mengenakan pakaian dan alas kaki yang mahal kok. Pakaian yang sederhana pun gak masalah. Yang penting bersih, jangan lupa mandi, dan kalau perlu pakai parfum. Walaupun kamu bisa berdalih isi buku gak bisa dinilai dari sampulnya, tetap saja yang pertama dilihat orang lain adalah penampilanmu. Jadi, jangan lagi meremehkannya ya?

Baca Juga: 5 Konteks 'Berani', yang Bisa buat Kamu Tak Lagi Dihargai Orang Lain

3. Selalu kepo dan hobi bergunjing 

Unsplash.com/awcreativeut

Agak sulit memisahkan dua hal ini. Kebiasaan kepo sering kali juga membawamu ke dalam pergunjingan. Yang mungkin belum kamu sadari, dua hal ini sebenarnya membuatmu menerobos privasi orang lain. Kalau yang bersangkutan gak menceritakan urusan-urusannya ke kamu, dia pasti punya alasan. Bahkan jika alasannya sesimpel kenapa juga dia harus memberitahumu?

4. Gak pernah mau mengambil peran lebih dalam urusan apa pun 

Unsplash.com/sachaverheij

Apakah kamu tipe orang yang selalu cari aman dengan menjadi pengikut saja dalam setiap urusan? Saat yang lain sibuk berpendapat dan berunding untuk menemukan jalan terbaik, kamu pasif saja. Gak punya pendapat, juga gak punya inisiatif untuk langsung ambil tindakan. Jika kamu seperti ini, wajar bila kamu dianggap gak ada oleh orang-orang. Sebab ada atau tiadanya kamu gak berdampak bagi mereka.

5. Memilih utang sampai ke hal-hal kecil padahal sebenarnya kamu mampu secara finansial 

Unsplash.com/zlucerophoto

Boleh kok berutang kalau memang darurat sekali. Namun jika kamu sebenarnya mampu, kebiasaanmu berutang di sana sini tak ubahnya mempermalukan diri sendiri. Belum lagi kalau kamu sulit saat ditagih atau malah pura-pura lupa. Padahal, pembayaran darimu mungkin berarti besar untuk orang lain. Kalau kamu meremehkan kepentingan mereka, tentu kamu juga gak bisa berharap mereka akan menghormatimu.

6. Menjelek-jelekkan pekerjaanmu sendiri 

Unsplash.com/burntnegative

Semembosankan apa pun pekerjaanmu, kenyataannya kamu masih bisa memilih untuk tidak melakoninya. Tentu dengan segala risikonya. Maka akan tampak aneh bagi orang lain bila kamu menjelek-jelekkan pekerjaanmu sendiri. Sedikit banyak, itu pilihanmu sendiri kok.

Kalau kamu melakukan ini, kamu akan terkesan munafik. Mau menerima penghasilannya, tetapi sekadar menjaga nama baik tempat kerjamu pun kamu gak bisa. Lagi pula, untuk orang dewasa, pekerjaan itu bagian dari identitas. Jadi jika kamu menjelek-jelekkan pekerjaanmu, itu sama artinya kamu mencela sebagian dari dirimu sendiri.

7. Sering minta dikasihani 

Unsplash.com/albijana

Kalau kamu sebenarnya layak dikasihani tetapi kamu sendiri gak pernah berusaha meminta belas kasih orang, mereka akan makin menghargaimu. Kamu terlihat punya harga diri sesulit apa pun hidupmu. Namun jika hidupmu sebenarnya terbilang baik-baik saja, masih banyak yang jauh lebih menderita darimu, kebiasaanmu minta dikasihani akan membuat orang memandangmu rendah.

Baca Juga: Simpel, 5 Sikap Ini Bikin Orang Lain Merasa Dihargai 

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya