TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Hal yang Wajib Diajarkan Orangtua pada Anak

#IDNTimesLife Penting untuk masa depannya

Ilustrasi seorang anak (unsplash.com/bruno_nascimento)

Tugas sebagai orangtua memang gak pernah ringan. Ada banyak hal yang harus orangtua ajarkan pada anak sebagai bekal masa dewasanya kelak. Bukan hanya terkait akademis melainkan juga hal-hal yang membentuk karakternya.

Meski banyak faktor memengaruhi diri dan kehidupan anak, apa-apa yang sejak dini ditanamkan dalam keluarga biasanya akan menjadi fondasi yang teramat kuat. Oleh karena itu, jangan sampai terlambat mengajarkan delapan hal berikut ini pada anak.

1. Melihat jauh ke depan

Ilustrasi ibu dan dua anak (unsplash.com/shot_by_vagy)

Kita memang menjalani hidup hari demi hari, selangkah demi selangkah. Namun pandangan kita gak boleh terlalu pendek. Jangan sampai kelak anak meniru cara kita menjalani hidup, yaitu sekadar memikirkan besok dan tidak bisa lebih jauh dari itu.

Jika begini, anak akan kesulitan melihat tujuan atau target hidupnya hingga jauh ke masa depan. Prinsip anak dalam menjalani hidup hanyalah yang penting besok masih bisa makan.

2. Kemampuan mengukur risiko dan kemampuan diri

Ilustrasi melompat (unsplash.com/josuemichelphotography)

Punya nyali sebenarnya bagus. Namun sekadar nyali dan tidak diimbangi dengan kemampuan mengukur risiko serta kemampuan diri akan menjadi sangat berbahaya. Di masa dewasanya, anak akan terlihat hanya bermodal nekat dalam menjalani hidup.

Anak akan terlalu sering mengalami kegagalan karena tidak bisa mengukur kemampuannya sendiri untuk menghadapi setiap tantangan. Ia juga kerap terluka baik secara fisik maupun psikis karena gagal mengantisipasi risiko dari setiap tindakannya.

3. Keberanian untuk mandiri dan bertanggung jawab atas hidupnya

Ilustrasi berjalan seorang diri (unsplash.com/stephoto7)

Kemandirian tidak pernah diperoleh anak dengan sendirinya. Perlu diajarkan secara konsisten oleh orangtua. Kecuali bila terjadi perubahan drastis dalam hidup anak yang memaksanya untuk menjadi lebih mandiri, gak bisa lagi berharap pada keluarganya.

Namun tentu saja, mendapatkan kemandirian dengan cara yang terakhir biasanya sangat berat bagi anak. Anak dalam kondisi tidak siap dan kegagalannya dalam belajar mandiri akan membuatnya sangat tertekan.

Sedang bila kemandirian diajarkan sedikit demi sedikit, anak tidak perlu mengalami kondisi yang amat mengejutkan. Dan jika ia telah mandiri, otomatis ia juga bisa lebih bertanggung jawab atas hidupnya. Bahkan hidup orang lain yang menjadi tanggungannya.

Baca Juga: 5 Dampak Buruk Kurangnya Ilmu Parenting dalam Rumah Tangga

4. Cara mengatasi masalah

Ilustrasi kesedihan (unsplash.com/stas_r)

Inilah pentingnya orangtua mendampingi anak dalam memecahkan masalah, bukan selalu memecahkan masalah anak. Agar anak bisa belajar cara yang tepat untuk mengatasi persoalannya, bukan hanya tahunya beres.

Sebab seperti yang kita ketahui, kehidupan orang dewasa tidaklah sederhana. Gak sedikit masalah yang menyambangi sekalipun kita tidak dengan sengaja menciptakannya. Tanpa kemampuan mengatasi permasalahan, anak akan mudah stres dan selalu merepotkan orang lain.

5. Ketekunan dalam belajar dan bekerja

Ilustrasi ketekunan (unsplash.com/lekhang)

Apa sih, yang bisa dilakukan dengan baik tanpa ketekunan? Gak ada, kan? Semua hal butuh proses dan hanya yang tekunlah yang bisa melewatinya dengan baik. Tanpa ketekunan, sebentar-sebentar anak akan berhenti berproses.

Lalu ia menyimpulkan semua hal terlalu sulit dilakukan dan gak ada prospeknya. Padahal, masalahnya hanya pada ketekunan. Kalau sesuatu dilakukan secara berkesinambungan, siapa pun akan menjadi seorang ahli dan memetik hasilnya.

6. Spiritualitas

Ilustrasi berdoa (unsplash.com/christi_lynn_photo)

Penting untuk mengajarkan spiritualitas pada anak agar apa pun yang terjadi, anak tidak pernah merasa sendirian dalam hidupnya. Apalagi saat ia menghadapi masalah-masalah berat dan jauh dari keluarga.

Atau bahkan, telah menjadi yatim piatu di usia muda. Sebagai orangtua, kita gak pernah tahu berapa lama kita bisa mendampingi mereka, kan? Dengan bekal spiritualitas, semoga anak tak kehilangan pedoman hidup setelah berpisah dari orangtua.

7. Kasih sayang

Ilustrasi persaudaraan (unsplash.com/lucasmendesph)

Dengan memiliki rasa kasih sayang yang tinggi, anak gak akan tumbuh menjadi pribadi yang egois apalagi suka berbuat jahat pada orang lain. Tidak perlu khawatir anak akan menjadi 'terlalu baik' pada semua orang yang justru buruk untuk dirinya sendiri.

Selama kasih sayang yang diajarkan tetap rasional dan disertai kemampuan bersikap tegas, anak gak akan menderita karena merasa harus menyenangkan semua orang. Ia akan suka membantu siapa pun tanpa perlu memaksakan diri dan bisa mengalah pada saat dibutuhkan.

Baca Juga: 6 Tips Parenting Sederhana ala Ji Jin He di KDrama Move to Heaven

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya