TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Tumbuhkan Rasa Sayang Anak pada Binatang

Kita harus percaya pada kemampuan anak

ilustrasi sayang binatang (pexels.com/RODNAE Productions)

Menyayangi binatang dengan memeliharanya memang tidak sama. Orang yang memelihara binatang dengan baik sudah tentu menyayanginya juga. Akan tetapi, memiliki sifat penyayang pada hewan tak berarti harus memeliharanya di rumah.

Sebab terkadang ada hal-hal yang kurang memungkinkan untuk seseorang memelihara binatang. Seperti alergi yang parah, rumah yang terlalu sempit, sering bepergian sehingga binatang dapat telantar, adanya larangan dari pemilik kos-kosan, dan sebagainya.

Namun yang pasti, rasa sayang pada binatang seharusnya ada dalam diri setiap orang. Ini penting guna menjamin kesejahteraan binatang yang hidup berdampingan dengan manusia. Rasa sayang ini perlu ditanamkan pada anak-anak agar mereka tidak pernah bersikap jahat pada sesama makhluk ciptaan Tuhan. Cara yang bisa dilakukan, yaitu:

1. Mulai mengajarkan kasih sayang dari binatang yang dipilih anak untuk dipelihara atau paling disukainya

ilustrasi sayang binatang (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Bila anak tertarik untuk memelihara binatang, ini bagus sekali buat memperkuat rasa sayangnya terhadap hewan. Awalnya bisa saja anak ingin memeliharanya karena sekadar ikut-ikutan teman. Namun dengan pendampingan orangtua, anak akan benar-benar sayang pada binatang peliharaannya.

Andai pun anak tidak punya binatang peliharaan; ia pasti pernah membaca dalam buku cerita, buku pelajaran, atau menyaksikan tayangan televisi tentang berbagai satwa. Tanyakan apa binatang favorit anak dan tekankan supaya anak menyayanginya. Caranya bisa dengan sesimpel anak tidak mengganggu binatang itu saat bertemu langsung.

Baca Juga: 5 Plus Minus Orangtua Sibuk Kerja, Materi Tercukupi tapi Anak Kesepian

2. Boleh jadikan binatang sebagai teman bermain, tapi bukan mainan

ilustrasi sayang binatang (pexels.com/Alex Kviatkouski)

Ada perbedaan besar di antara keduanya. Kalau anak hanya menjadikan binatang sebagai mainan, ia justru akan menyakiti binatang itu atau paling tidak membuatnya gak nyaman. Anak menganggap binatang sebagai objek, bukan subjek.

Sementara itu, jika anak menjadikan binatang sebagai teman bermain, yang dijadikan mainan memang betul-betul mainan. Bukan binatangnya. Misalnya, bermain bola-bola. Baik anak maupun binatang akan mendapatkan rasa senang. 

3. Katakan bahwa manusia memang harus berbagi tempat dengan makhluk lain di muka bumi ini

ilustrasi sayang binatang (pexels.com/Farhan Alkhaled)

Bumi ini diciptakan bukan cuma buat manusia. Ada binatang dan tumbuhan yang juga punya hak untuk hidup dan berkembang biak. Sebagiannya memang bisa dikonsumsi manusia. Namun, manusia tetap tidak boleh bersikap semaunya sendiri.

Manusia harus mampu hidup berdampingan dengan makhluk lain, termasuk binatang. Konsumsilah daging, telur, ikan, dan susu secukupnya saja. Selebihnya manusia justru punya tugas besar menjaga kelestarian semua makhluk.

4. Jelaskan pentingnya binatang dalam kehidupan manusia dan rantai makanan

ilustrasi sayang binatang (pexels.com/Gustavo Fring)

Bila anak paham betul manfaat dari binatang dalam kehidupannya, ia akan terdorong untuk bersyukur pada Tuhan dan 'berterima kasih' terhadap binatang-binatang itu. Binatang ternak jelas memberikan manfaat berupa bahan makanan.

Kemudian masih ada anjing yang mampu menjaga rumah, kuda yang tenaganya dapat membantu pekerjaan manusia, ular dan kucing yang menjaga populasi tikus agar tidak berlebih, dan sebagainya. Pengetahuan akan peran binatang dalam kehidupan manusia serta rantai makanan mencegah anak dari keinginan berbuat semaunya sendiri.

Baca Juga: Ini 5 Manfaat Anak Bermain Kotor, Jangan Langsung Dimarahi!  

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya