TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pascapandemik, 5 Tips Parenting untuk Bantu anak Adaptasi di Sekolah

Persiapkan segala kebutuhan sekolah di kecil lebih awal!

ilustrasi anak belajar di sekolah (pexels.com/CDC)

Pemerintah telah menentukan kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas dalam waktu dekat. Hal ini tentunya mengharuskan para orangtua untuk kembali melatih anak untuk bersosialisasi langsung dengan lingkungan sekitar setelah setahun lebih beraktivitas di dalam rumah saja.

Menanggapi kebijakan tersebut, Tokopedia Parents melalui Rizki Widyastuti, Strategic Initiatives Senior Lead Mom Baby & Home Living Category Tokopedia membagikan tips parenting untuk membantu agar anak mudah beradaptasi saat bersosialisasi di sekolah dan lingkungan sehari-hari. Berikut beberapa di antaranya yang perlu kamu ketahui.

1. Ajak anak bermain peran

Ilustrasi anak dan orangtua (pexels.com/August de Richelieu)

Anak akan menemui banyak situasi baru dalam hidupnya. Oleh karena itu, bermain peran terbilang cukup penting untuk membantu proses anak bersosialisasi di lingkungannya.

Cobalah ajak anak bermain peran bersama mainan atau dengan dirimu sendiri sebagai orangtua. Buat peran seolah kamu dan si kecil sedang berada di sekolah atau taman bermain.

2. Validasi emosi

Ilustrasi anak dan orangtua (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Jangan ragu untuk memberikan validasi terhadap emosi apa pun yang ditunjukkan oleh anak. Salah satunya bisa dilakukan dengan mengatakan bahwa orangtua juga sangat memahami emosi yang sedang dirasakan oleh anak.

Hal ini bertujuan agar anak gak merasa sendiri saat menghadapi situasi yang baru. Menurut Psikolog Anak, Fathya Artha Utami, orangtua perlu membantu anak mengelola emosi melalui metode HADIR.

“Orang tua perlu mendampingi anak mengelola emosi melalui metode HADIR: Hadapi dengan tenang, Anggap semua perasaannya penting, Dengarkan tanpa distraksi, Ingat untuk bantu menamai emosi anak dan Rembukan opsi, batasan serta solusi masalah,” ucapnya.

Baca Juga: 5 Tips Melakukan Bonding Time dengan Anak dari Psikolog Anak-Remaja

3. Jangan memberi label pemalu

Ilustrasi anak dan orangtua (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Jangan hancurkan karakter anak dengan menyematkan label apa pun pada diri mereka. Ini juga berlaku dengan label "pemalu" dengan alasan anak sulit berkomunikasi dengan teman sebayanya.

Percayalah pada anak, serta berikan ruang dan waktu untuk anak melakukan observasi lingkungan sebelum mereka bersosialisasi dengan orang lain. Dengan begitu, anak akan jadi sosok yang lebih percaya diri untuk memulai berkomunikasi dengan orang lain.

4. Berikan instruksi yang baik

Ilustrasi anak sedang belajar bersama orangtua (pixabay.com/Pixabay)

Mungkin anak akan menghadapi kebingungan terhadap situasi yang baru ia alami ketika pertama kali kembali ke sekolah. Namun, itu adalah sesuatu yang sangat wajar.

Dalam hal ini, orangtua dapat memberikan pengertian dan instruksi secukupnya kepada anak untuk membantu mereka beradaptasi. Jangan terlalu banyak menerapkan aturan kepada anak karena hal tersebut justru bisa membahayakan daya kreatif dan intuisi anak.

Baca Juga: 5 Buku tentang Parenting yang Wajib Dibaca Sebelum Berkeluarga 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya