5 Tindakan Bullying dalam Keluarga, Hentikan dengan Tegas!
Kerap disepelekan, tapi mengancam perkembangan anak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bullying bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Bahkan, tindakan ini bukan gak mungkin dilakukan di lingkaran terdekat seperti keluarga. Dampaknya tentu gak main-main, terlebih jika dilakukan pada anak yang aspek psikososialnya masih berkembang.
Keluarga semestinya menjadi rumah yang menawarkan rasa aman dan nyaman. Namun jika sederet tindakan penindasan dilakukan, kepercayaan dan ikatan emosional dengan keluarga bisa menghilang. Untuk itu, sebaiknya hindari tindakan bullying dalam keluarga seperti yang terangkum berikut ini.
1. Menjadikan kelemahan anak sebagai lelucon
Setiap orang pastinya punya kekurangan. Namun gak semua bisa dengan lapang dada menerimanya, khususnya anak yang kematangan emosionalnya belum sempurna. Ada yang berupaya keras mengurangi rasa insecure dan rendah diri akibat kekurangan yang dimiliki.
Sayangnya, keluarga yang diharapkan dapat membantu anak membangun self-esteem positif justru menjadikan kekurangan anak sebagai lelucon yang merendahkan. Terlebih jika dilakukan saat kumpul keluarga, ini sama saja dengan mempermalukan anak di depan umum. Mungkin niatnya bercanda, tetapi hal ini tentu menyakiti perasaan anak.
Baca Juga: 5 Alasan Gak Meremehkan Korban Bullying, Mereka Berhak Didengar
Editor’s picks
Baca Juga: Perundungan Makin Mengkhawatirkan, Jangan Abai Pada Aksi Bullying!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.