5 Trauma Orangtua yang Sering Dilampiaskan pada Anak
Jangn sering dibiasakan, ya!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap orang pasti memiliki kepahitan dan kesedihan di dalam hidupnya. Rasa sakit yang tertanam terkadang menjadi amarah tak terlampiaskan. Seiring berjalannya waktu, ini menjadi trauma yang akan dibawa hingga dewasa atau bahkan seumur hidup.
Secara tak langsung, bahkan setelah menjadi orangtua dan memiliki anak, trauma tersebut akan tetap ada. Tentu ini memberikan dampak yang tak baik, terutama untuk mental anak.
Supaya tak menjadi tradisi turun-temurun, berikut ini lima trauma yang tanpa disadari orangtua lampiaskan pada anak. Bikin mental anak terganggu, lho!
1. Mengalami penderitaan semasa kecil
Bisa jadi, semasa kecil orangtua pernah mengalami penderitaan dan kesusahan. Hal ini yang menyebabkan dirinya percaya bahwa seharusnya anaknya juga merasakan hal yang sama. Seperti misalnya, contoh kecil dalam hal keuangan.
Uang sulit dicari, sehingga ini akan menimbulkan masalah besar. Contohnya, kekurangan bahan pangan, sulit membeli baju baru, putus sekolah, dan sebagainya. Sehingga, orangtua berkeyakinan bahwa anaknya juga harus merasakan penderitaan tersebut.
Baca Juga: 5 Cara Berdamai dan Menghadapi Family Issues, biar Gak Jadi Trauma!
Baca Juga: 5 Cara Atasi Stres Akibat Trauma di Tempat Kerja, Cek Bro!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.