Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Mendekati Hari Ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember, kamu mungkin memikirkan kembali hubunganmu sendiri dengan sang ibu. Terlepas pernah ada pertengkaran atau ketegangan di masa lalu, kamu mungkin siap untuk memperbaiki hubungan yang tidak sehat dengan ibu, tapi dari mana kamu harus memulainya?
Berikut ini beberapa cara yang bisa menghangatkan kembali atau bahkan makin memperkuat hubunganmu dengan ibu sesuai laman Psych Central dan MindBody Green.
1.Hubungilah dia terlebih dulu
pexels.com/RODNAE Productions Hal yang paling penting dalam memperbaiki hubunganmu dengan bunda adalah membuka jalur komunikasi. Gak usah banyak mikir, datangi bunda dan ajaklah dia berbicara.
Tapi di masa pandemi seperti ini, bertemu langsung termasuk tindakan yang sulit dilakukan. Kalau begitu telepon, video call atau ajak bunda ngobrol di media chatting. Tanyakan kabarnya dan berbicara hal-hal yang santai terlebih dulu. Hindarilah topik yang menimbulkan ketegangan sebelum kamu siap berbicara dengan kepala dingin.
2.Bersikaplah penuh kasih
“Bagai batu yang berlubang jika ditetesi air setiap saat”, kemarahan pun bisa luruh jika selalu diberikan cinta kasih.
Ingat! Memperlihatkan kasih sayang itu bukan harus sepenuhnya mengabaikan rasa sakit di masa lalu, tapi berusahalah memahami tindakannya dulu. Salah satu caranya adalah dengan mempertanyakan pola asuh yang dilakukannya padamu. Dengan cara ini kamu bisa lebih memahami niatnya dan caranya dia untuk menghadapi konflik.
Untuk beberapa orang terlebih dari generasi yang lebih tua, membicarakan masa lalu menjadi hal yang sulit. Namun cobalah berikan pengertian pada bunda bahwa kamu ingin mengenalnya lebih baik dan mengerti sejarahnya dia melakukan hal itu.
Baca Juga: 6 Cara Tepat Hentikan Kebiasaan Pertengkaran Gak Sehat dalam Hubungan
3.Dengarkan secara aktif dan berpikiran terbuka
pexels.com/Andrea Piacquadio Ketika kamu mengobrol empat mata dengan bunda, bersihkan pikiranmu dan fokuslah untuk mendengarkan apapun yang dia katakan. Jangan memikirkan apa yang ingin kamu katakan selanjutnya, mengapa dia salah, atau menilainya. Yuk cobalah memahami sisi ceritanya meskipun sebenarnya kamu tidak setuju.
Terdapat kemungkinan kamu dan bunda mempunyai perspektif yang berbeda, tapi ini bukan berarti salah satunya benar atau salah. Bisa saja perbedaan perspektif ini karena pengalaman dan situasi yang tidak sama.
Jadi bersikaplah terbuka dengan memahami perspektifnya. Kalaupun bunda tidak memahamimu, tapi setidaknya dengan kamu berusaha berpikiran lebih terbuka, bebanmu jadi lebih ringan.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
4.Jangan melibatkan pihak ketiga
Sangat wajar jika bunda dan kamu membawa orang ketiga dalam permasalahan mereka. Orang ketiga itu bisa saja ayah, saudara, atau pasangan.
Bisa jadi bunda mengajak saudaramu karena kamu dianggap susah mendengarkan. Di lain pihak, kamu mengajak ayah karena ibu terlalu keras dengan pendiriannya. Kamu dan bunda menganggap orang ketiga itu sebagai penengah. Tapi kalau dipikir-pikir, bukankah cara terbaik untuk menyelesaikan masalah dengan berbicara empat mata dengannya?
Setidaknya dengan mengobrol berdua, kamu dan bunda bisa mengurangi kemungkinan perspektif lain yang dapat memperkeruh suasana karena memberatkan salah satunya atau timbul masalah baru. Setuju ‘kan?
5. Bersikaplah memaafkan
Bunda membuat kesalahan ketika kamu mulai tumbuh dewasa, dan mungkin saja masih melakukannya hingga saat ini. Cobalah untuk mengingat bahwa kamu pun sudah banyak membuat kesalahan padanya.
Ajaklah berbicara dari hati ke hati, akuilah kesalahanmu terlebih dulu padanya, jika bunda melakukan hal yang sama, maafkanlah dia. Kalaupun ternyata bundamu masih terlalu keras untuk mengakui kesalahannya, paling tidak beban rasa bersalahmu padanya sudah berkurang karena kamu sudah meminta maaf padanya.
Baca Juga: 5 Hal yang Ternyata Bisa Bikin Hubungan Jadi Lebih Enjoy, Sudah Tahu?