TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Keterampilan Sosial yang Orangtua Ajarkan pada Anak Sejak Dini 

Anak jadi pintar berhubungan sosial dengan orang lain 

ilustrasi anak saling bekerjasama (pixabay.com/StartupS)

Mengajarkan keterampilan sosial jadi bagian penting dalam perkembangan kecerdasan anak. Keterampilan sosial membuat anak-anak dapat berinteraksi dengan baik pada orang lain. Mereka jadi mengerti cara mengomunikasikan kebutuhan, perasaan, dan keinginan secara efektif. Dalam Journal of Psychoneuroendocrinology tahun 2019, anak-anak yang mempunyai keterampilan sosial baik cenderung memiliki tingkat stres yang lebih rendah. 

Bisa dibilang, keterampilan sosial bisa berkembang sesuai dengan perkembangan anak-anak. Meski berkembang sesuai dengan usianya, hal ini akan semakin kuat jika selalu dilatih. Sebagai orangtua, kamu perlu mengajari keterampilan sosial sejak dini pada anak-anak. Tak harus dengan teori yang berat, kamu dapat melatihnya dengan tindakan yang simpel seperti berikut ini.

1. Berbagi

ilustrasi anak mengajarkan temannya (unsplash.com/Rachel)

Dengan sering memperlihatkan indahnya berbagi, anak-anak jadi memahami bahwa tindakan ini mudah dilakukan. Selain dapat mengajarkan mereka tindakan welas asih, berbagi adalah keterampilan sosial yang mudah dilakukan. 

Meski balita belum memahaminya dengan baik, kegiatan yang dilakukan terus-menerus ini jadi kebiasan. Mereka jadi mudah berbagi dengan keluarga, teman, atau orang yang membutuhkan. Efek baiknya, rasa egois anak dapat diredam, rasa kasih sayangnya makin besar, persahabatan makin erat, dan hubungan dengan orang lain pun jadi lebih positif. 

Baca Juga: Mengenali ADHD, Gangguan Emosional yang Kerap Diderita Anak-anak

2. Empati 

ilustrasi anak jatuh dan terluka (levininjuryfirm.com)

Walau ada anak yang memang sudah mempunyai empati tinggi, tapi sebenarnya hal ini dapat dilatih, kok. Empati yang merupakan kemampuan memahami dan berbagi perasaan pada orang lain dapat semakin meningkat jika sering dilatih.

Mulailah dengan mengajari tentang persamaan serta perbedaan antara kehidupan yang kita alami dengan orang- lain. Kemudian, ajari mereka rasanya berada di posisi orang lain, apakah anak-anak merasa tetap merasa nyaman? Jika tidak, bagaimana caranya untuk mengurangi kesulitan orang lain. Rangsang mereka untuk ngobrol dan mencari solusi.

Rasa empati ini memang tidak muncul dalam semalam. Tapi dengan merangsang perkembangan empati, anak-anak akan belajar untuk memberikan kasih tanpa mengharap kembali. 

3. Hormati batasan 

ilustrasi anak menghormati batasan dengan tidak mengganggu kesibukan orangtua (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Beberapa orang memerlukan batasan fisik dan emosional untuk merasa nyaman. Nah, hal ini perlu dimengerti oleh anak-anak. Meski maksud mereka bukan ingin ikut campur, tapi keingintahuan mereka dapat membuat orang lain risih. Karena itulah, ajari juga mereka tentang menghormati batasan. 

Keterampilan sosial yang satu ini terbilang sangat sulit diajarkan pada anak-anak karena rasa penasaran mereka yang tinggi. Ajari mereka jangan memaksa ketika ada orang lain yang mengatakan tidak ingin diganggu oleh mereka. Begitu juga sebaliknya, saat mereka ingin sendiri, orangtua pun menghormati keinginan mereka dan hanya memeriksanya dari jauh. 

4. Mendengarkan 

ilustrasi anak mendengarkan nasehat ibunya (pixabay.com/mohamed_hassan)

Mendengarkan secara aktif menjadi keterampilan sosial yang penting untuk dipelajari. Menguraikan serta menyerap informasi secara utuh dan benar memang memerlukan fokus yang baik. Walau anak-anak sangat sulit untuk berkonsentrasi dengan omongan orang lain dalam durasi yang panjang, orangtua dapat melatihnya dari omongan sederhana terlebih dulu.

Keterampilan mendengarkan dapat membantu anak-anak menjawab pertanyaan lebih cepat, menangani interaksi sosial lebih baik, memahami cerita dengan utuh, memahami apa yang dibaca mereka, dan memahami gerakan yang dilihat. Memperhatikan apa yang diucapkan orang lain dan menanggapinya secara langsung dapat menunjukkan jika mereka cerdas, lho. 

Baca Juga: 5 Langkah Cegah Sibling Rivalry pada Anak, Orangtua Wajib Tahu!

Verified Writer

IamLathiva

Love To See, Love To Read, and Love To Share.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya