TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pendidikan Seks untuk Anak Tanpa Menimbulkan Ketidaknyamanan

Gunakan cara yang menyenangkan!

ilustrasi keluarga (pexels.com/emmabauso)

Maraknya isu tentang kekerasan seksual yang sering terjadi menunjukkan bahwa pendidikan seksual sangat penting untuk digaungkan dan tidak bisa dianggap remeh, khususnya untuk anak usia dini. Di masa anak-anak, mereka masih dalam proses belajar, sehingga pendidikan seksual perlu untuk dipelajari.

Namun, masih banyak stigma negatif terkait edukasi seksual pada anak usia dini. Agar edukasi seksual sukses diterapkan pada anak, diperlukan cara-cara yang menarik dan nyaman untuk mengedukasi mereka.

Kali ini, IDN Times berkesempatan ngobrol dengan Wuri Ardianingsih, Co-Founder dan Psikolog @leader.lab untuk membahas dan mengulik mitos seputar edukasi seksual pada anak usia dini beserta tips-tips edukasi seksual pada anak. Bagaimana cara mendidik anak tentang pendidikan seks tanpa menimbulkan ketidaknyamanan? Yuk, langsung simak di bawah ini!

1. Berawal dari mindset orangtua atau dewasa lainnya

Potret Nisa Meisa, Jurnalis IDN Times dan Wuri Ardianingsih, Co-founder dan Psikolog dari Leader Lab melalui live instagram pada Rabu, 29/11/2023. (IDN Times/Shasya Khairana)

Wuri menjelaskan, orangtua atau orang dewasa lainnya yang memberikan pendidikan seksualitas perlu menekankan dalam cara berpikir mereka bahwa pendidikan seksual tujuannya untuk mendidik, bukan sebagai sesuatu yang jorok. Berawal dari cara berpikir ini, orang dewasa akan lebih fleksibel menanggapi setiap respons anak ketika sedang mengajarkan mereka tentang pendidikan seksual.

"Karena dari awal mindset kita untuk memberikan pendidikan, jadi apa pun respons dari anak, baik itu pertanyaan-pertanyaan dari anak, kita menganggap bahwa hal tersebut bagian dari proses belajar. Jadi, kita sebagai orang dewasa tidak akan menganggap anak kurang ajar atau aneh, dan anak pun juga akan merasa nyaman," jelasnya.

2. Mencari banyak informasi tentang pendidikan seksual sesuai usia anak

ilustrasi keluarga (pexels.com/nvoitkevich)

Wuri juga menjelaskan, orangtua, pengasuh, atau guru juga bisa mencari banyak informasi seputar edukasi seksual untuk anak. Ia menyarankan agar pendidikan seksual ini diberikan sesuai dengan usia mereka. Ini bertujuan agar pendidikan seksual yang diberikan tepat sasaran dan mudah dimengerti oleh anak.

"Orangtua, pengasuh, atau guru juga bisa banyak membaca tentang apa yang bisa diberikan untuk anak sesuai usia tertentu. Jadi, mengedukasi anak harus sesuai dengan umurnya, agar tidak terlalu cepat atau menjelaskan terlalu jauh atau terlalu luas," jelasnya.

Baca Juga: 7 Cara Membangun Self-Esteem pada Anak, Orangtua Harus Tahu!

3. Gunakan cara yang menyenangkan

Ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/pixabay)

Untuk menciptakan kenyamanan saat memberikan edukasi, orangtua, pengasuh, atau guru perlu menggunakan cara-cara yang menyenangkan. Apalagi untuk anak usia dini, di mana mereka cenderung gemar bermain sambil belajar. Maka, diperlukan metode kreatif ketika mengajarkan mereka tentang pendidikan seksual, seperti melalui permainan atau buku cerita.

"Sekarang ini sudah banyak buku-buku cerita yang bisa membantu orangtua dan guru untuk memberikan pendidikan seksual usia dini. Orangtua juga perlu membaca terlebih dahulu isi buku ceritanya," jelas Wuri.

Verified Writer

Shasya Khairana

S

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya