Pendidikan Seks untuk Anak Tanpa Menimbulkan Ketidaknyamanan
Gunakan cara yang menyenangkan!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Maraknya isu tentang kekerasan seksual yang sering terjadi menunjukkan bahwa pendidikan seksual sangat penting untuk digaungkan dan tidak bisa dianggap remeh, khususnya untuk anak usia dini. Di masa anak-anak, mereka masih dalam proses belajar, sehingga pendidikan seksual perlu untuk dipelajari.
Namun, masih banyak stigma negatif terkait edukasi seksual pada anak usia dini. Agar edukasi seksual sukses diterapkan pada anak, diperlukan cara-cara yang menarik dan nyaman untuk mengedukasi mereka.
Kali ini, IDN Times berkesempatan ngobrol dengan Wuri Ardianingsih, Co-Founder dan Psikolog @leader.lab untuk membahas dan mengulik mitos seputar edukasi seksual pada anak usia dini beserta tips-tips edukasi seksual pada anak. Bagaimana cara mendidik anak tentang pendidikan seks tanpa menimbulkan ketidaknyamanan? Yuk, langsung simak di bawah ini!
1. Berawal dari mindset orangtua atau dewasa lainnya
Wuri menjelaskan, orangtua atau orang dewasa lainnya yang memberikan pendidikan seksualitas perlu menekankan dalam cara berpikir mereka bahwa pendidikan seksual tujuannya untuk mendidik, bukan sebagai sesuatu yang jorok. Berawal dari cara berpikir ini, orang dewasa akan lebih fleksibel menanggapi setiap respons anak ketika sedang mengajarkan mereka tentang pendidikan seksual.
"Karena dari awal mindset kita untuk memberikan pendidikan, jadi apa pun respons dari anak, baik itu pertanyaan-pertanyaan dari anak, kita menganggap bahwa hal tersebut bagian dari proses belajar. Jadi, kita sebagai orang dewasa tidak akan menganggap anak kurang ajar atau aneh, dan anak pun juga akan merasa nyaman," jelasnya.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.