TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Cara Menyimpan ASI yang Baik dan Benar, Agar Nutrisi Terjaga

Jangan lupa diberi label agar tahu mana ASI yang masih bagus

Instagram/rawpixel

Kini para ibu memiliki segudang aktivitas yang memaksanya untuk keluar rumah dan meninggalkan si kecil. Hal ini tentu berat dilakukan, namun mau bagaimana lagi, kewajiban sebagai seorang pekerja harus tetap beriringan dengan kewajiban sebagai seorang ibu.

Bagian yang kerap bikin baper adalah saat memerah ASI agar kebutuhan nutrisi dan gizi si kecil tetap terpenuhi. Terkadang kamu masih dibuat bingung tentang tips penyimpanan ASI yang paling aman agar mempertahankan kualitasnya.

Berikut ini IDN Times akan kasih tahu kamu bagaimana cara menyimpan ASI yang tepat dan benar agar kualitas dan nutrisi untuk si bayi juga terjaga. Penasaran, langsung ajah yuk simak dibawah ini!

1. Memilih tempat penyimpanan ASI yang tepat

instagram/gabagindonesia

Untuk mempermudah penyimpanan ASI, biasanya para ibu memanfaatkan botol kaca, botol plastik, dan kemasan plastik khusus ASI sekali pakai. Tapi apakah benar di antara semua tempat penyimpanan mampu mempertahankan kualitas ASI hingga si kecil mengonsumsinya?

Sebenarnya ketiga pilihan wadah penyimpanan ASI itu tidak ada yang salah, hanya saja kamu harus memilih brand wadah yang terpercaya dan berkualitas. Bila tidak ada kulkas, cukup taruh ASI di wadah botol kaca dan tutup rapat.

Lalu simpan di coolbox, styrofoam atau termos, yang terpenting hindari perubahan suhu secara mendadak, karena bisa merusak ASI.

Baca Juga: 10 Mitos Tentang ASI yang Wajib Diketahui Semua Ibu Menyusui

2. Perhatikan batas penyimpanan ASI yang aman, semakin lama disimpan kualitasnya akan semakin menurun

Instagram/sahabatasibka

Pada dasarnya ASI bisa bertahan selama 36 jam, namun harus dengan temperatur yang dingin. Karena ASI yang berada di suhu 0 derajat kecil kemungkinan terkena bakteri yang dapat merusak kualitas ASI.

Misalnya, ASI perah bisa bertahan selama 6 jam dengan suhu 25 derajat celcius. ASI perah yang disimpan di kotak pendingin bisa bertahan hingga 24 jam. ASI perah yang disimpan dalam keadaan beku bisa bertahan hingga 5 hari ke depan.

Sedangkan ASI perah yang disimpan dalam freezer dengan suhu 18 derajat bisa bertahan hingga 6 bulan lamanya lho.

Meskipun memiliki ketahanan masing-masing, ASI yang yang disimpan terlalu lama akan menghilangkan zat-zat terbaik yang terkandung dalam ASI.

Misalnya, hilangnya vitamin C serta zat antibodi yang membuat daya tahan tubuh si kecil menjadi kuat sehingga bisa terhindari dari infeksi. Dan, jangan lupa untuk memberi label di setiap wadah ASI.

3. Demi mencegah tumbuhnya bakteri, jangan lupa membersihkan wadah ASI secara teratur

pexels.com/Burst

Bagian yang terpenting lainnya yakni menjaga kebersihan wadah penyimpanan ASI. Sebelumnya pastikan kamu telah mencuci bersih tangan sebelum mencuci wadah ASI.

Sesuaikan cara pencucian wadah ASI, misalnya botol kaca atau botol plastik. Lalu, keringkan terlebih dahulu agar tidak terjadi kelembaban pada botol. Karena kondisi ini memudahkan bakteri lebih cepat berkembang.

Bagi kamu yang menggunakan kemasan plastik ASI, pastikan tidak terdapat lubang sekecil apa pun, masukkan ke dalam wadah lagi untuk memastikan ASI dalam kondisi aman.

4. Pastikan ASI disimpan pada suhu yang tepat

pexels.com/Digital Bunggu

Kamu bisa menyimpan ASI pada suhu 4 derajat celcius di dalam freezer. Pada suhu ini ASI bisa bertahan maksimal selama 5 hari. Kamu juga memanfaatkan kulkas kantor dan membawanya ketika akan pulang ke rumah jadi ASI tetap terjaga meski kamu berada di luar rumah.

Baca Juga: OOTD Stylish Ibu Menyusui ala Iymel, Tampil Chic Tanpa Ribet!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya