TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Begini 5 Cara Mengawasi Pergaulan Anak bagi Para Orangtua, Catat!

#PanjatPoin Harus lebih ekstra waspada

Unsplash/Alexander Dummer

Jika zaman dulu anak akan sering menghabiskan waktunya untuk bermain bersama keluarga maupun teman-temannya di rumah atau di sekolah. Pada zaman sekarang justru anak akan cenderung lebih asyik dengan ponselnya sebagai wadah dalam mereka bersosialisasi.

Untuk para orangtua yang masih memiliki anak di usia memasuki remaja, berikut 5 cara memantau aktivitas pergaulan anak baik di sosial maupun aktivitas onlinenya. Simak yuk berikut ini!

1. Posisikan sikap kita sebagai teman bagi mereka

Unsplash/Bruno Nascimento

Satu hal yang harus para orangtua ingat adalah peran mereka dalam mendidik. Peran ini tentu saja akan mempengaruhi reaksi dan sikap mereka terhadap kita. Jangan selalu memposisi diri kita sebagai orangtua yang harus mereka segani, tetapi cobalah posisikan diri kita sebagai sahabat ataupun teman baginya.

Agar ia dapat dengan nyaman menceritakan segala keluh-kesahnya terhadap aktivitas sosial dan pergaulannya terhadap kita sehingga kita akan mudah mengawasi sekaligus memantaunya.

2. Batasi penggunaan ponsel pintar

Unsplash/Tim Gouw

Saat ini ada banyak sekali anak-anak di bawah umur yang terjerat masalah online seperti halnya prostitusi ataupun kejahatan di media sosial yang disebabkan oleh penggunaan ponsel pintar.

Sebagai orang tua tentu saja kita harus mampu mengatasi hal seperti ini dan mencegah hal ini terjadi. Batasi penggunaan ponsel pada anak, selain untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, tetapi juga untuk membantu mereka dalam mengatur waktunya.

Baca Juga: [OPINI] Pergaulan dan Penerapan Kata Terima Kasih, Tolong, dan Maaf

3. Cari tahu siapa saja teman-temannya

Unsplash/Ashton Bingham

Hal lain yang dapat dilakukan para orangtua dalam mengawasi putra-putrinya adalah dengan cara mengenal siapa saja teman-temannya dan bagaimana cara mereka bergaul.

Jangan batasi pergaulan anak, namun berilah nasihat agar ia lebih hati-hati dan mampu selektif dalam memilih teman serta bergabung dalam lingkaran sosialnya.

Percayakan pada anak bahwa ia mampu membedakan mana yang baik dan tidak, namun tetaplah awasi serta pantau dari jauh.

4. Tanamkan nilai-nilai moral pada anak

Unsplash/Harsh Bhushan Sahu

Seberapa kerasnya didikan dan pengawasan para orangtua terhadap anak, peluang untuk hal negatif masuk tetap saja selalu ada. Oleh sebab itu, kepribadian dari sang anaklah yang akan membuatnya aman dari efek negatif atau justru terjerat dari efek tersebut.

Sebagai orangtua tentunya harus menanamkan nilai-nilai moral dalam keyakinan sang anak agar ia mampu memproteksi dirinya sendiri dari hal-hal negatif yang dapat merusak moralnya.

Baca Juga: Millenials, Yuk Bijaksana Menyikapi Tuntutan Pergaulan dengan 6 Hal Ini

Verified Writer

Tresna Nur Andini

Terima kasih sudah membaca tulisan saya | Seorang penulis biasa yang gemar berdiskusi. Mari berteman melalui ig : @tresnajaa

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya