5 Tips Menghentikan Anak dari Kebiasaan Playing Victim, Wajib Tahu!
Anak harus menghilangkan segala kebiasaan buruknya, ya!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Playing victim merupakan salah satu sikap buruk yang ditandai dengan karakter manipulatif untuk membuat diri sendiri seolah-olah adalah korban. Seseorang dengan karakter playing victim bahkan bisa saja merupakan pelaku dari masalah tersebut, namun kemudian memelintir fakta untuk membela dirinya sendiri.
Seseorang dengan karakter playing victim tentu tidak akan disukai, apalagi jika sikapnya terkesan berlebihan dan mengganggu. Sayangnya, sikap playing victim ini tidak hanya dimiliki oleh orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Orangtua yang memiliki anak-anak dengan karakter playing victim wajib menghentikan hal tersebut dengan beberapa tips yang berikut ini.
1. Tunjukkan empati pada anak
Tips pertama yang harus dilakukan adalah menunjukkan empati pada anak terlebih dahulu. Sering kali tujuan anak dalam bertindak playing victim adalah untuk memperoleh empati dari orangtuanya sehingga tak ragu melakukan hal yang seperti itu.
Menunjukkan empati setidaknya dapat membuat anak paham bahwa orangtuanya benar-benar perduli pada mereka. Dengan demikian, anak tidak perlu bersikap playing victim lagi untuk memperoleh empati tersebut.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Film Animasi Anak yang Sangat Mendidik
Baca Juga: 5 Penyebab Seseorang Sering Playing Victim Tanpa Merasa Bersalah
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.