TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Hal yang Hanya Dipahami Anak Broken Home, Orangtua Wajib Peka!

Tidak mudah dalam menjadi anak broken home, lho!

ilustrasi anak broken home (pexels.com/@cottonbro)

Memiliki keluarga yang harmonis merupakan harapan bagi semua anak tanpa terkecuali. Namun, pada kenyataannya, tidak semua anak beruntung memiliki keluarga yang seperti itu. Tak sedikit pula yang harus rela menelan pil pahit sebagai seorang anak broken home.

Perceraian yang terjadi pada orangtua terkadang membuat anak broken home kerap merasa kebingungan. Hal ini tak jarang membuat mereka jadi bingung dalam menentukan sikap. Meski begitu, biasanya mereka akan sangat memahami beberapa perasaan penting yang berikut ini.

1. Tidak nyaman saat berada di rumah

ilustrasi anak marah (pexels.com/@moh-adbelghaffar)

Banyak orang yang mengatakan bahwa rumah merupakan tempat terhangat untuk semua orang. Rumah seolah menjadi tempat kembali dan beristirahat setelah lelahnya beraktivitas seharian penuh. Sayangnya, hal ini mungkin tak berlaku bagi anak-anak broken home.

Tak sedikit anak-anak broken home yang justru menganggap rumah sebagai tempat yang tak menyenangkan. Bahkan, mereka akan merasa tak nyaman dan tak betah berlama-lama di rumah sehingga kerap menghabiskan waktu di luar.

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Trust Issue dan Insecurity dalam Hubungan, Pahami!

2. Sulit terlepas dari trust issue

ilustrasi anak sedang marah (unsplash.com/@rahimsofri)

Trust issue biasanya berkaitan dengan rasa sulit dari seseorang untuk memercayai orang lain. Bagi anak-anak broken home, rasanya sangat sulit untuk menyimpan kepercayaan penuh terhadap orang lain.

Alasan dari hal ini bisa jadi karena banyak anak broken home yang merasa terlalu dikhianati oleh orangtua sendiri. Perceraian yang terjadi membuat anak jadi sulit memercayai ayah dan ibunya. Hal inilah yang kemudian akan menumbuhkan trust issue tersendiri di antara anak-anak broken home.

3. Mudah merasa kesepian

ilustrasi anak kecil (pexels.com/@sunbaelegacy)

Menjadi anak broken home mungkin merupakan realita yang sangat pahit untuk diterima. Normalnya anak-anak akan menginginkan kebersamaan bersama orangtuanya. Namun, hal ini akan terasa sulit apabila orangtua yang dimiliki justru memutuskan untuk bercerai.

Tak dapat dimungkiri bahwa rasa kesepian akan menjadi salah satu hal yang kerap dirasakan. Meski mungkin sudah mulai beranjak dewasa, rasanya tetap saja mudah merasa kesepian karena efek dari perceraian tersebut.

4. Insecurity yang berujung depresi

ilustrasi merasa sedih (unsplash.com/@caleb_woods)

Banyak orangtua yang tidak menyadari bahwa efek dari perceraian tersebut sangat besar terhadap anak. Anak akan mengalami banyak efek psikologis yang mungkin terus terbawa hingga ia dewasa kelak.

Salah satunya adalah insecurity yang kemudian dapat berujung depresi. Inilah mengapa orangtua yang bercerai semestinya tetap memprioritaskan anak. Jangan sampai anak terus membawa trauma masa lalu hingga ia tumbuh dewasa nantinya.

Baca Juga: 5 Sisi Positif Jadi Anak Broken Home, Jarang Disadari!

Verified Writer

Tresna Nur Andini

Terima kasih sudah membaca tulisan saya | Seorang penulis biasa yang gemar berdiskusi. Mari berteman melalui ig : @tresnajaa

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya