TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Sikap Durhaka kepada Orangtua dalam Ajaran Islam, Harus Dihindari!

#IDNTimesLife salah satunya adalah berkata kasar

Pexels.com/Andrea Piacquadio

Salah satu dosa besar yang harus dihindari dalam ajaran Islam adalah durhaka kepada orangtua. Rasulullah pernah bersabda, “Kedua orangtua itu adalah pintu surga yang paling tengah. Jika kalian mau memasukinya, maka jagalah orangtua kalian. Jika kalian enggan memasukinya, silakan sia-siakan orangtua kalian.” (HR. Tirmidzi).

Dalam artikel ini, IDN Times akan menyebutkan 5 sikap durhaka kepada orangtua yang patut kita hindari. Simak baik-baik artikelnya, ya!

1. Berbicara dengan nada yang keras dan menggunakan kalimat kasar kepada orangtua hingga membuatnya menangis

pexels.com/@longkg2000

Ketika masih kecil, orangtua dengan sabar membimbing dan mengajari kita untuk bisa lancar berbicara. Kebaikan tersebut harus kita balas dengan kesabaran juga di masa tuanya.

Karena itu, di dalam ajaran agama Islam sendiri, telah diriwayatkan hadis untuk menjaga perasaan orangtua. Dalam hadis riwayat Bukhari disebutkan, "Tangisan kedua orangtua termasuk kedurhakaan besar."

Oleh karena itu, sebaiknya kita juga menjaga lisan dan perbuatan kita agar jangan sampai menyakiti hatinya. Dari mulai menghindari kalimat kasar hingga menggunakan nada yang tinggi dan keras, jangan sampai dilakukan.

2. Mengeluarkan kalimat cacian atau mendoakan kejelekan kepada kedua orangtua kita

pexels.com/@rodnae-prod

Rasulullah SAW pernah bersabda:

 ولعَن اللهُ مَنْ لعَن والديهِ

Artinya:

"... Allah melaknat orang yang melaknat kedua orangtuanya." 

Dalam hadis tersebut, kita bisa belajar bahwa laknat terbesar yang diberikan Tuhan YME adalah ketika kita melaknat kedua orangtua kita. Dari mulai mengeluarkan kalimat cacian sampai mendoakan hal buruk kepada mereka, jangan dicoba ya!

Baca Juga: 6 Sikap yang Bikin Kamu Masuk Golongan Anak Durhaka, Jauhi Ya!

3. Mencela kedua orangtua kita

pexels.com/@pixabay

Sebagai seorang anak, ada baiknya kita menjaga nama baik orangtua. Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara gak mencela perbuatan mereka, baik secara langsung atau pun gak langsung.

Kita gak perlu merasa malu dengan keberadaan atau kondisi mereka sebab perbuatan ini juga termasuk bentuk kedurhakaan yang ditentang dalam ajaran Islam.

Tertulis dalam sabda Nabi Muhammad SAW:

إِنَّ مِنْ أَكْبَرِ الْكَبَائِرِ أَنْ يَلْعَنَ الرَّجُلُ وَالِدَيْهِ». قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَكَيْفَ يَلْعَنُ الرَّجُلُ وَالِدَيْهِ قَالَ: «يَسُبُّ الرَّجُلُ أَبَا الرَّجُلِ، فَيَسُبُّ أَبَاهُ، وَيَسُبُّ أَمَّهُ

Artinya:

"Termasuk dosa besar, (yaitu) seseorang mencela dua orangtuanya." Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, adakah orang yang mencela dua orangtuanya?" Beliau SAW menjawab, "Ya, seseorang mencela bapak orang lain, lalu orang lain itu mencela bapaknya. Seseorang mencela ibu orang lain, lalu orang lain itu mencela ibunya." (HR al-Bukhari-Muslim).

4. Bersikap atau melakukan perbuatan buruk yang memancing kemarahan orangtua

pexels.com/@bertellifotografia

Nabi Muhammad SAW pernah bersabda:

مَن أصْبحَ مُطيعًا لله في والِدَيه أصْبحَ له بابانِ مَفتوحانِ مِن الجنَّة، وإنْ أمسى فمِثْل ذلك، ومَن أصْبحَ عاصيًا لله في والِدَيه أصْبحَ له بابانِ مَفتوحانِ إلى النَّار، وإنْ أمْسى فمِثْل ذلك، وإنْ كان واحدًا فواحدٌ، قال رجل: وإنْ ظَلَماه؟ قال: وإنْ ظَلَماه، وإنْ ظَلَماه، وإنْ ظَلَماه

Artinya:

"... Dan, barang siapa pagi-pagi membuat marah kedua orangtuanya maka baginya dua pintu yang terbuka menuju neraka, dan jika ia sore-sore berbuat demikian maka baginya seperti itu dan kalau orangtua seorang maka ia mendapatkan satu pintu meskipun keduanya menganiaya, meskipun keduanya menganiaya, meskipun keduanya menganiaya." (HR Baihaqi).

Dari hadis tersebut telah dijelaskan bahwa seorang anak sebaiknya tidak memancing rasa kemarahan dari orangtuanya. Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara tak melakukan perbuatan buruk yang sudah diatur dalam ajaran agama.

Baca Juga: Dongeng 'Malin Kundang' untuk Pengantar Tidur Anak Agar Tidak Durhaka

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya