7 Tren Desain Interior yang Mungkin Gak Berlaku Lagi di 2021

2. Tren desain interior hunian bergaya "white on white" juga akan menurun

Rachel Street selaku Host dari DIY Network's mengatakan bahwa era desain interior "white on white" akan segera berlalu. "Tahun depan, orang-orang akan kembali mengekspresikan visual interest mereka melalui pilihan warna furniturnya," tuturnya pada Insider.

Tren "white on white" memang menciptakan suasana yang netral dan seimbang. Akan tetapi, tren ini akan terlihat kuno pada tahun depan. Karena kebanyakan orang cenderung akan memilih furnitur dan warna dinding yang terkesan lebih hangat dan nyaman.

3. Furnitur bergaya mid-century juga akan berkurang ketenarannya

Furnitur bergaya mid-century sempat jadi tren beberapa tahun belakangan. Nuansa elegan dan megah menjadi alasannya.

Akan tetapi, di tahun 2021, furnitur dengan gaya tersebut akan menurun popularitasnya. Dikutip dari forbes.com, Alexander Doherty, Desainer Interior asal New York City, mengatakan, "Aku melihat kembalinya kepopuleran furnitur kecokelatan. Dari estetika mid-century yang modern ke desain art deco yang ada pada tahun 1930 sampai 1940-an."

4. Accent wall gak bakal jadi tren lagi di tahun 2021

Accent wall merupakan sebuah dinding yang punya pilihan warna berbeda dengan warna dinding lainnya dalam sebuah ruangan. Tren yang menarik ini, memang sempat populer.

Akan tetapi, Rojas dalam Insider.com, mengatakan bahwa tren ini mulai terlihat childish dan terlalu mendistraksi. "Kita berharap kembalinya dinding bergaya monokrom yang akan membaur pada dekorasi hunian tanpa terlihat terlalu drama seperti accent wall," tuturnya.

5. Kebiasaan beli furnitur yang matching, mulai kelihatan kuno

Karena gaya desain interior yang eksperimental akan sangat populer, kebiasaan untuk membeli furnitur rumah yang matching pun juga akan menurun.

Kobi Karp, Principal Designer dari Kobi Karp Architecture and Interior Design, pun mengatakan, "Furnitur yang identikal dan punya matching sets, gak menunjukkan personal style pemilik rumah."

"Aku percaya matching sets akan mulai dilihat sebagai kesalahan desain interior nanti," ungkapnya pada Insider.

6. Furnitur yang gak bersifat multi-fungsi akan kurang populer

Akibat meningkatnya kebutuhan ruangan yang multi-fungsi lewat kebiasaan new normal, pembelian furnitur yang gak bersifat multi purpose pun akan berkurang. Hal ini disebabkan oleh banyaknya aktivitas yang dihabiskan oleh setiap anggota keluarga di rumah.

Setiap orang butuh ruang sendiri untuk mengerjakan kegiatannya. Jadi, kebutuhan akan furnitur yang multi-fungsi pun akan meningkat pesat.