Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Awal Januari ini akan jadi momen yang indah bagi penggemar film thriller dan sci-fi. Ya, film M3gan akan segera hadir di bioskop kesayanganmu pada Jumat, 6 Januari mendatang. Yang sudah menonton trailer filmnya, tentu penasaran bukan?
Film M3gan menceritakan seorang perempuan insinyur robotika bernama Gemma (Allison Williams), yang bekerja di perusahaan mainan. Di tengah deadline peluncuran produk baru, ia harus mengasuh keponakan perempuannya yang ditinggal mati kedua orangtuanya.
Ia pun berusaha membuat mainan berbasis robot untuk menemani sang keponakan. Nahasnya, mainan yang awalnya membantu tersebut, menjadi bumerang luar biasa dalam kehidupannya dan keponakan.
Film ini bisa membuatmu tertawa, tegang, sekaligus gemas pada adegan-adegannya. Yang pasti, ada pula pelajaran yang dipetik. Inilah pelajaran hidup dari film M3gan.
1. Tidak ada ciptaan manusia yang sempurna
Cuplikan film M3gan (dok. Universal Pictures) Manusia diberi akal yang kelak bisa dikembangkannya menjadi talenta. Seperti Gemma yang memiliki keahlian membuat mainan dan robot. Ia ingin menciptakan mainan robot yang bisa menjadi keluarga bagi anak-anak.
Namun, sebagaimana penemuan terhebat manusia sepanjang masa, tidak ada yang sempurna 100 persen. Semua selalu ada angka error. Sehebat apa Gemma menciptakan dan memperbaharui karyanya, selalu ada kekurangan karena ia bukanlah Sang Pencipta.
Baca Juga: 5 Cara Menangani Anak yang Membully Temannya, Didik dengan Tegas!
2. Yang anak butuhkan bukanlah mainan, melainkan kebersamaan
Cuplikan film M3gan (dok. Universal Pictures) Memang benar mainan punya dampak positif pada sistem motorik anak dan tumbuh kembang lainnya. Memang betul jika teknologi membantu anak berkembang sesuai masanya.
Namun, itu bukan berarti orangtua bisa lepas tangan. Bukan berarti ayah dan ibu boleh menanggalkan peranannya sebagai orangtua. Membiarkan anak berjam-jam dengan gadget pun bukan pengasuhan yang bijak.
Mainan hanyalah aktivitas. Teknologi adalah perantara. Tetap saja anak membutuhkan kasih sayang yang nyata lewat kebersamaannya dengan orangtua.
Anak tidak ingin merasa sendirian ketika ia menghadapi masalah. Keluarga, khususnya orangtua, adalah support system yang dibutuhkan anak. Begitu pula yang terjadi pada Cady, keponakan Gemma (Violet McGraw).
3. Rasa sayang yang berlebihan itu berbahaya
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Cuplikan film M3gan (dok. Universal Pictures) Prototype boneka robot M3gan (Amie Donald) menunjukkan hal ini. Ia diciptakan sebagai teman bermain anak dan partner orangtua dalam mengasuh. Karena itu, ia menjalankan peran dengan baik dan menyayangi Cady seolah ia adalah manusia seutuhnya.
Namun, sama seperti manusia, rasa sayang yang terlalu tinggi punya daya mematikan. Rasa sayang semacam ini bisa berubah menjadi posesif, cemburu, hingga dendam. Tentu ini bukanlah bentuk cinta yang kita harapkan, bukan?
4. Pemulihan luka batin bukanlah hal yang instan
Cuplikan film M3gan (dok. Universal Pictures) Cady menjadi anak yatim piatu karena kedua orangtuanya mengalami kecelakaan. Kecelakaan tersebut terjadi saat Cady bersama ayah-ibunya itu.
Bagi anak seusianya, menyaksikan peristiwa seperti itu menimbulkan luka dan trauma yang mendalam. Terlebih, Cady tidak memiliki siapa pun selain bibinya. Jika ia merasa kesepian dan murung, tentu ini wajar terjadi.
Ya, pemulihan luka batin itu bukanlah hal yang instan. Jika kita menjadi orang terdekat Cady, seperti Gemma, tentu kita harus memahami situasi. Kita tidak boleh egois, memaksakan kehendak pribadi.
Langkah bertemu psikolog untuk menganalisis kejiwaan sudah benar dilakukan. Kita tidak sebaiknya membuat asumsi sendiri tentang apa yang terbaik untuk anak berdasarkan apa yang kita inginkan.
Baca Juga: 5 Pola Asuh yang Membuat Anak Tumbuh Menjadi Keras Kepala