TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Suami Ikut Ngidam Saat Istri Hamil? Mungkin Terkena Sindrom Couvade 

Suami juga bisa ikut "hamil" lho

unsplash.com/@sarahgracesharp

Ngidam tidak hanya dirasakan oleh ibu hamil, suami yang istrinya sedang hamil bisa saja ikut merasakan ngidam. Bahkan tidak hanya ngidam, suami bisa saja merasakan keluhan-keluhan yang biasanya dirasakan ibu hamil. Hal itu disebut dengan sindrom couvade atau sering disebut kehamilan simpatik.


Sindrom couvade biasanya terjadi saat usia kehamilan istri memasuki trimester pertama dan trimester ketiga. Gejalanya pun bermacam-macam. Walaupun begitu sindrom ini bukanlah suatu penyakit fisik atau gangguan mental dan biasanya hanya terjadi sementara waktu, saat bayi sudah lahir sindrom ini akan menghilang. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang sindrom couvade, simak penjelasan di bawah.

1. Penyebab sindrom couvade

www.pexels.com/ Vera Arsic

Penyebab terjadinya sindrom couvade belum diketahui secara pasti. Kemungkinannya adalah karena suami sangat berempati kepada istri yang sedang hamil hingga menyebabkan kecemasan. Kehamilan istri bisa saja menyebabkan suami ikut stres dan cemas. Kecemasan berlebih dan stres bisa menyebabkan tubuh mengeluarkan hormon stres yang disebut kortisol.

Dalam jangka waktu panjang kortisol dapat menurunkan kadar testosteron dan meningkatkan hormon prolaktin. Hormon prolaktin ini bisa menyebabkan timbulnya gejala menyerupai ibu hamil bahkan pembesaran payudara. Stres juga bisa menyebabkan gejala-gejala lainnya yang makin mirip dengan keluhan ibu hamil.

2. Gejala yang bisa dialami penderita

acrossthefader.org

Seorang suami yang mengalami sindrom couvade bisa mengeluhkan gejala yang bermacam-macam. Kadang keluhannya bisa melebihi istrinya yang sedang hamil. Mulai dari morning sickness atau mual-mual pagi hari, sakit perut dan ulu hati, perubahan nafsu makan, moodswing, sulit tidur, hingga turunnya gairah seksual.

Semua gejala itu bisa muncul jika seseorang mengalami stres yang berpengaruh pada hormon. Peningkatan kadar hormon stres bisa berpengaruh pada pencernaan dan turunnya testosteron bisa mempengaruhi libido laki-laki.

Baca Juga: 10 Crepes Cake Berbagai Rasa, Siap Buat Kamu Ngiler & Ngidam Seketika!

3. Cara mengatasinya

unsplash.com/ Ben White

Untuk mengurangi stres dan kecemasan, suami dan istri harus saling menguatkan. Jika suami terlalu khawatir bagaimana nanti mengasuh anak, maka bisa disiasati dengan belajar parenting bersama. Intinya suami dan istri harus berkomunikasi dan berdiskusi tentang kehamilan dan rencana persalinannya agar tidak terlalu khawatir.

Bisa juga dengan mengikuti jelas prenatal atau belajar kepada yang sudah berpengalaman, misalnya keluarga dan teman yang sudah punya anak. Coba juga dengan relaksasi untuk menghilangkan stres. Dengan begitu diharapkan kecemasan dan stres suami bisa berkurang.

Baca Juga: Ternyata, Ngidam 7 Makanan Ini Punya Arti Unik Tersendiri Lho!

Verified Writer

Wiwit Widiastuti

Full time mother, part time doctor. Alumni FK Unpad, suka membaca dan menulis. Terima Kasih sudah membaca tulisan saya, semoga bermanfaat.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya