Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Anak Sering Merasa Minder? Ini 5 Tips untuk Mengatasinya

ilustrasi seorang anak menyendiri (pexels.com/Mikhail Nilov)
Intinya sih...
  • Rasa percaya diri anak dipengaruhi oleh harga dirinya. Dr. Maddux menyarankan untuk tidak membanding-bandingkan anak dengan yang lain.
  • Anak perlu dilatih menemukan solusi atas masalahnya sendiri, tanpa langsung diberi jawaban. Kritikan dari orangtua dapat memengaruhi harga diri anak.
  • Pujian spesifik atas usaha yang telah dilakukan penting untuk meningkatkan harga diri anak. Orangtua juga perlu memberikan teladan positif dalam menghadapi kesalahan sehari-hari.

Tak dapat dimungkiri, bahwa setiap orangtua pasti menginginkan anak mereka tumbuh menjadi pribadi yang penuh percaya diri. Namun meski telah memberikan yang terbaik, tidak semua anak dapat memiliki kepercayaan diri yang tinggi.

Dikutip Positive Action, Dr. James E. Maddux, PhD., seorang psikolog dan penulis Subjective Well-being and Life Satisfaction, mengatakan bahwa rasa percaya diri yang rendah umumnya disebabkan oleh harga diri yang rendah. Perasaan ini tidak hanya dialami oleh orang dewasa, tetapi juga anak-anak.

Dr. Maddux menambahkan, bila rasa minder atau kurang percaya diri merupakan hal yang wajar. Namun jika terus dibiarkan, ini bisa berdampak buruk terhadap perkembangan mental dan emosional anak. Oleh sebab itu, simak beberapa tips untuk mengatasi rasa minder pada anak berikut ini.

1.Latih anak untuk menyelesaikan masalahnya sendiri

ilustrasi anak menggambar (pexels.com/cottonbro studio)

Tidak ada orangtua yang ingin melihat anaknya sedih atau terlibat masalah. Kebanyakan orangtua pasti berharap anak-anak mereka berada di lingkungan yang aman. Namun sebaik apa pun kasih sayang yang diberikan oleh orangtua, penting juga untuk tetap membimbing anak agar mampu menghadapi dan menyelesaikan masalahnya sendiri.  

Dilansir Everyday Health, seorang psikolog klinis berlisensi yang berbasis di Chicago, Leigh Johnson-Migalski, PsyD, mengungkapkan bahwa anak-anak perlu dilatih untuk menemukan solusi atas permasalahannya sendiri. Alih-alih langsung memberitahu apa yang harus dilakukan, lebih baik ajukan pertanyaan terlebih dahulu, seperti “Bagaimana perasaanmu tentang situasi ini? Cara apa yang ingin kamu coba untuk memperbaikinya? serta apa yang terjadi saat kamu mencoba solusi tersebut?”.

Setelah itu, barulah kamu bisa bertukar pikiran mengenai solusi bersama anak. Namun, biarkan anak yang memutuskan sendiri tindakan mana yang ingin diambil. Melalui cara ini, anak dapat mengembangkan kepercayaan diri terhadap kemampuan mereka serta melatih keterampilan berpikir kritis.

2.Hindari terlalu sering mengkritik anak

ilustrasi anak dimarahi orangtuanya (pexels.com/Monstera Production)

Menurut Gino Mortillaro, MD, seorang psikiater di Kaiser Permanente di Los Angeles, dikutip Everyday Health, kritikan yang dilontarkan oleh orang lain, terutama orangtua dapat menciptakan perasaan tidak mampu, ketidakpastian, serta ketakutan bagi anak-anak. Ia menambahkan, sebagian besar rasa percaya diri anak terbentuk dari bagaimana mereka merasa dihargai di dalam keluarganya.

“Kritikan terhadap sesuatu yang mungkin dianggap sepele oleh orang dewasa, ternyata bisa memengaruhi harga diri sang anak,” ungkap Mortillaro.

Lebih lanjut, Dr. Maddux menambahkan agar para orangtua tidak membanding-bandingkan anak mereka dengan anak lain. Sebab, tanpa disadari tindakan ini bisa menghancurkan kepercayaan diri anak, membuatnya merasa tidak berdaya. Sebaliknya, hargai mereka dan bantu mereka agar menjadi pribadi yang lebih baik.

3.Berikan pujian atas usaha yang telah dilakukannya

ilustrasi ayah dan anak kompak (pexels.com/Monstera Production)

Salah satu cara yang dapat orangtua lakukan untuk membantu mengatasi rasa minder pada anak adalah memberikan pujian atas usaha yang telah mereka lakukan. Menurut Dr. Maddux, menghargai kelebihan dan kekurangan yang dimiliki anak sangat penting untuk meningkatkan harga dirinya. Selain itu, langkah ini juga bertujuan agar orangtua bisa menunjukkan betapa bangga dan tulusnya mereka mencintai anak-anak mereka.

“Namun, penting diingat untuk memberikan pujian yang spesifik. Misalnya, daripada sekadar mengatakan ‘Kamu hebat!’, lebih baik ungkapkan dengan detail, seperti ‘Aku sangat suka saat kamu mewarnai langit tersebut dengan warna biru, itu membuatnya terlihat lebih indah’. Dengan begini, anak akan lebih memahami apa yang diapresiasi dari usahanya serta menunjukkan bahwa orangtua betul-betul menghargai usaha mereka,” terang Mortillaro.

4.Ajak anak bermain di luar bersama anak-anak seusianya

ilustrasi anak-anak bermain bola (pexels.com/Lukas)

Perasaan minder juga dapat membuat anak menjauh dari lingkungan sosialnya. Oleh sebab itu, untuk menumbuhkan kembali rasa percaya dirinya, sebaiknya kamu mengajak anak bermain di luar bersama anak-anak lain seusianya.

Penting bagi orangtua untuk meyakinkan anak bahwa orangtua akan selalu berada di dekatnya. Di samping itu, ketika mengajak anak bermain di luar, pastikan bahwa kamu juga ikut mengawasinya. Hal ini tidak hanya membantu membuat anak merasa aman, tetapi juga lebih leluasa dan tenang selama berinteraksi dengan anak-anak lain seusianya.

5.Jadilah teladan yang baik

ilustrasi seorang ibu mengajarkan anaknya melipat kaus kaki (pexels.com/Ron Lach)

“Memperlakukan diri sendiri dengan baik akan membantu anak belajar untuk melakukan hal yang sama,” ujar Mortillaro.

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk memberikan teladan yang baik bagi anak, salah satunya bersikap hati-hati dalam menanggapi kesalahan kecil sehari-hari. Misal, ketika kamu gak sengaja menumpahkan kopi, mungkin reaksi awal yang akan muncul adalah kesal dan frustasi. 

Namun, mulai dari sekarang belajarlah untuk melihat kesalahan dari sudut pandang yang berbeda, bahwa setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan, baik disengaja maupun tidak. Gak perlu selalu merasa bersalah atas setiap kesalahan kecil yang pernah dilakukan, tetapi penting juga untuk mengambil pelajaran darinya dan berusaha tidak melakukan kesalahan serupa di masa depan.

“Ini adalah keterampilan penting, terutama untuk mengendalikan emosi. Kamu bisa menunjukkan kepada anak-anakmu bahwa kesalahan itu wajar dan memberi mereka kepercayaan diri untuk mencoba hal-hal baru tanpa rasa takut,” pungkasnya.

Perasaan minder adalah hal yang normal dialami siapa saja. Namun, orangtua punya peran penting dalam membantu membangun harga diri anak, mengingat setiap anak mempunyai kepribadian yang berbeda. Dengan dukungan dan kasih sayang yang tulus dari orangtua, diharapkan bisa membantu anak dalam mengatasi perasaan minder yang dialaminya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Delvi Ayuning
EditorDelvi Ayuning
Follow Us