4 Kebiasaan Sederhana yang Berpengaruh Besar pada Perkembangan Anak

Meskipun kelihatannya sederhana, tapi jangan disepelekan

Gak bisa dimungkiri, orangtua memiliki peran besar dalam perkembangan anak. Bukan hanya dalam memberikan kasih sayang, tapi juga memastikan bahwa anak-anaknya aman, sehat secara fisik dan mental.

Orangtua juga berperan sebagai fasilitator dalam menanamkan nilai tanggung jawab dan sosial sejak dini. Memang, setiap anak memiliki kekuatan yang membuat mereka berkembang  dengan cara mereka masing-masing. Namuno, rangtua memiliki kewajiban  dalam memantau dan membimbing mereka melalui pola pengasuhan positif.

Masalahnya, menerapkan pola pengasuhan positif bukan perkara mudah. Apalagi mengingat karakter dan kebutuhan anak-anak yang berbeda. Alhasil, diperlukan pembiasaan pada hal baik dan pendekatan pada aspek tertentu.

Tujuannya tidak lain agar anak  terhindar dari rasa tidak nyaman yang justru berdampak negatif bagi perkembangan mereka. Berikut empat kebiasaan sederhana yang ternyata dapat berpengaruh besar pada perkembangan anak.

1. Hindari anak dari trauma psikis dan fisik

4 Kebiasaan Sederhana yang Berpengaruh Besar pada Perkembangan Anakilustrasi anak menangis (unsplash.com/Hanna sauchuk)

Kebiasaan pertama yang memiliki pengaruh besar pada perkembangan anak, yaitu  dengan menghindari mereka dari trauma fisik dan psikis. Ini bisa berkaitan dengan tidak memperlihatkan pertengkaran di rumah, bersikap kasar, memberikan label buruk, dan sebagainya.

Bukan hal sepele, trauma masa kecil yang tidak diatasi dengan baik bisa menimbulkan dampak fatal bagi kehidupan anak di masa kini dan masa depan. Melansir Very Well Mind, efek trauma masa kecil bisa bertahan hingga dewasa. Trauma dapat memengaruhi hubungan di masa depan dan menyebabkan masalah lain seperti depresi dan rendahnya harga diri.

Maka dari itu, dibanding mengancam akan lebih baik jika orangtua memberikan semangat atau membuat kesepakatan bersama anak. Hal itu bisa dimulai dengan mempelajari bagaimana sih cara mengembangkan bakat dan kemampuan yang mereka miliki. Dalam hal ini tentu perlu adanya bonding atau pendekatan yang baik antara anak dan orangtua terlebih dahulu. Jadi, prosesnya pun akan lebih maksimal. 

2. Memberikan pujian atas usaha yang dilakukan oleh anak

4 Kebiasaan Sederhana yang Berpengaruh Besar pada Perkembangan Anakilustrasi belajar di sekolah (unsplash.com/unsplash+)

Pada dasarnya membantu perkembangan anak bisa dilakukan melalui beragam metode. Bukan hanya dengan memberikan gizi yang baik dan memantau kesehatan mereka secara optimal, tapi juga melalui kebiasaan memberikan apresiasi dan motivasi. Misalnya, memberikan pujian atas usaha yang dilakukan anak. Meskipun kelihatannya sederhana, hal ini akan mendorong semangat dan pemahaman bahwa apa yang ia lakukan  tidak sia-sia.

Di samping itu, memuji anak sangat diperlukan dalam meningkatkan perilaku baik dan kedisiplinan. Dilansir Very Well Family, pujian merupakan strategi disiplin sederhana namun efektif untuk meningkatkan perilaku baik. Memberikan apresiasi ketika anak mengikuti aturan atau memberi tahu bahwa kamu menghargainya akan memotivasi mereka untuk lebih giat berusaha.

Meskipun begitu, dalam memberikan pujian tersebut orang tua juga perlu berhati-hati. Misalnya, dibanding membanggakan pencapaian akan lebih tanyakan ia tentang prosesnya.

Menurut  Kyla Haimovitz, Ph.D., seorang insinyur di Chan Zuckerberg Initiative yang dilansir The New York Times, bertanya tentang proses memungkinkan anak-anak untuk mengevaluasi diri mereka sendiri, daripada melakukan evaluasi eksternal. Dengan kata lain, pertanyaan "kamu" pada gilirannya akan mendorong anak untuk mengajukan pertanyaan yang sama kepada dirinya sendiri. Hal itu pun akhirnya memicu rasa ingin tahu dan eksplorasi dalam diri anak.

dm-player

Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Bermain Outdoor Penting bagi Perkembangan Anak

3. Tidak bersikap otoriter

4 Kebiasaan Sederhana yang Berpengaruh Besar pada Perkembangan Anakilustrasi orangtua otoriter (unsplash.com/engin akyurt)

Setiap orangtua pasti juga ingin agar anak-anaknya tumbuh disiplin dalam mematuhi setiap aturan yang ditetapkan. Meskipun ini penting, tetapi hindari bersikap otoriter. Sikap otoriter meskipun sekilas baik untuk  melatih kepribadian, justru bisa berdampak buruk bagi perkembangan anak.

Anak akan cenderung bersikap memberontak atau agresif, dan memiliki harga diri yang buruk. Hal tersebut terjadi karena umumnya pola asuh otoriter bersikap memaksa, keras, kaku, serta mengabaikan emosi sang anak.

Maka dari itu, pola asuh otoriter juga perlu dihindari mulai sekarang. Dibanding memaksa, akan lebih baik jika orangtua mengupayakan untuk mencari tahu apa yang anak inginkan. Hal ini bisa dimulai dengan menyediakan waktu untuk bercakap-cakap secara terbuka, serta mencoba memahami sudut pandang anak secara komprehensif, mengenai suatu keadaan tanpa harus dipaksa dan dihakimi. Kalau pun anak melanggar peraturan, jangan hukum berlebihan. Berikan peringatan sewajarnya, dan jadikan itu kesempatan untuk melatih mereka tentang pelajaran hidup.

4. Berusaha lebih bijak dalam menghadapi kecemasan anak

4 Kebiasaan Sederhana yang Berpengaruh Besar pada Perkembangan Anakilustrasi anak menangis (unsplash.com/unsplash+)

Anak-anak dalam fase tumbuh kembangnya pasti juga pernah merasa takut atau mengalami kecemasan. Misalnya, ketika mereka harus bertemu dengan orang asing, beradaptasi dengan lingkungan baru di sekolah, dan lainnya.

Hal tersebut wajar terjadi. Hal yang terpenting adalah bagaimana memberikan respons yang tepat akan situasi tersebut. Salah satunya yaitu dengan cara memvalidasi perasaan mereka.

Misalnya, ketika anak masih takut beradaptasi di hari pertama sekolah, ucapkan kalimat seperti, "Ibu tahu kamu merasa cemas, jadi tidak masalah. Ibu di sini untuk membantu kecemasan kamu". Meskipun sederhana, kalimat tersebut akan membuat anak merasa dipahami.

Sebaliknya, menunjukkan kemarahan atau berusaha melindungi mereka dari hal-hal yang membuatnya cemas, justru bisa memperkuat kecemasan. Melansir Kids Health, validasi akan perasaan anak penting.

Cobalah untuk tidak mengatakan, "tidak ada yang perlu dikhawatirkan". Hal itu dapat membuat anak-anak berpikir, bahwa mereka seharusnya tidak merasakan apa yang mereka rasakan. Sebaliknya, dengarkan dengan tenang dan terima apa yang mereka rasakan. Hal itu akan membantu mereka untuk terbuka mengungkapkan perasaan.

Sekali lagi, setiap anak memiliki kekuatan  yang membuat mereka berkembang dengan cara mereka masing-masing. Meskipun demikian, orangtua memiliki kewajiban dalam memantau dan membimbing mereka melalui pola pengasuhan positif.

Dengan pengasuhan positif, maka diharapkan tumbuh kembang anak lebih optimal, juga kualitas interaksi dengan orangtua meningkatkan. Selain itu, orangtua pun juga lebih mudah mendeteksi masalah atau penyimpanan pada tumbuh kembang mereka.

Baca Juga: 6 Tips Memilih Lingkungan Ideal untuk Mendorong Perkembangan Anak

Aprilia Nurul Aini Photo Verified Writer Aprilia Nurul Aini

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya