7 Kesalahan Fatal Orangtua pada Anak Remajanya yang Sering Terjadi

Berpotensi menjadikan anak berontak

Gap antar generasi makin terasa dengan antar generasi saling mencela satu sama lain. Padahal kesalahan yang mereka ungkap tentang generasi selain mereka bisa jadi dari hasil kontribusi mereka juga. Artikel ini akan membicarakan kesalahan orangtua pada anak remaja yang sering dilakukan. Namun bukan berarti khusus kamu orangtua yang sudah punya anak remaja ya, tapi bisa jadi untuk calon orangtua ataupun untuk anak remaja yang ingin tahu sudut pandang orangtua mereka. Inilah tujuh kesalahan fatal tersebut!

1. Berbicara kepada mereka seakan mereka masih anak kecil

7 Kesalahan Fatal Orangtua pada Anak Remajanya yang Sering Terjadipsychbytes.com

Anak remaja telah memiliki harga diri yang tinggi dan mereka ingin pendapat mereka direspek. Mereka telah memiliki logika dan daya pikir rasional yang terasah, jadi tidak ada salahnya berdiskusi dengan mereka dua arah. Jika orangtua merespek mereka, mereka juga akan merespek kembali.

2. Memperlakukan percakapan dengan mereka seakan itu sebuah tugas dan kewajiban

7 Kesalahan Fatal Orangtua pada Anak Remajanya yang Sering Terjadiindependent.co.uk

Cepat atau lambat ini akan disadari oleh anak remaja, bahwa percakapan itu berkesan formalitas. Seakan orangtua menasihati mereka karena kewajiban yang harus dipenuhi saja, bukan karena peduli. Ini akan menyakiti perasaan anak remaja tersebut. Lakukan percakapan yang memang merasa peduli tentangnya.

3. Melakukan hal lain ketika sedang mendengarkan mereka bercerita

7 Kesalahan Fatal Orangtua pada Anak Remajanya yang Sering Terjaditheconversation.com

Bagaimana perasaanmu ketika orang lain melakukan itu padamu? Misalnya bosmu? Rekan kerjamu? Atau teman-temanmu? Ketika kamu melakukan hal lain sambil mendengarkan, kamu memberi kepastian pada mereka bahwa kamu tidak memperhatikan sepenuhnya.

4 Sering mengganggu atau mencela mereka, baik sadar maupun gak sadar

dm-player
7 Kesalahan Fatal Orangtua pada Anak Remajanya yang Sering Terjadithewellproject.org

Kalau kamu suka menyelesaikan kalimat mereka, menertawakan mereka sebelum mereka menyelesaikan kalimatnya dan bertindak langsung sebelum mereka sepenuhnya mengekspresikan perasaan mereka, maka kamu payah. Cobalah rileks dan pandang anak remaja sebagai teman dekat yang perlu dihargai. Menunjukkan kepedulian dan respek itu kunci yang penting.

5. Memaksa mereka ke dalam aktivitas atau perkumpulan yang merupakan pilihanmu

7 Kesalahan Fatal Orangtua pada Anak Remajanya yang Sering Terjadithemediationcentre.com

Perlu diingat bahwa minat dan bakat mereka belum tentu sama denganmu. Begitu juga dengan impian maupun visi jangka panjang mereka. Menyetir kehidupan mereka sesuai yang kamu mau itu seakan menjadikan mereka mesin kesuksesan versimu sendiri. Mereka memiliki hati dan pikiran yang sewajarnya perlu bebas memilih, diskusikan itu bersama, bukan disetir.

6. Memaksa suatu percakapan dengan terlalu berlebihan dan terlalu sering

7 Kesalahan Fatal Orangtua pada Anak Remajanya yang Sering Terjadihelpyourteennow.com

Terkadang orangtua mencoba terlalu keras. Mereka ingin sekali anak remaja mereka berbicara tentang sesuatu tapi mereka tidak tahu caranya. Sehingga akhirnya mereka melakukannya dengan memaksa. Sebaiknya temukan momen seperti adegan TV untuk ditonton bersama atau bacaan di koran/majalah/internet, kemudian panggil anak remaja yang bersangkutan untuk mendiskusikannya. Momen yang terkesan spontan dan tidak dibuat-buat itu akan lebih nyaman diterima oleh remaja.

7. Terlalu sering meneriaki nasihat sementara mereka pergi begitu saja

7 Kesalahan Fatal Orangtua pada Anak Remajanya yang Sering Terjadiconfessionsofanadoptiveparent.com

Misalnya begitu mereka pamit akan pergi dan sudah berjalan jauh, baru diteriaki oleh orangtuanya, “jangan pulang malam-malam!” atau “jangan main sembarangan!”. Besar kemungkinan anak remaja tidak akan melakukan nasihat tersebut karena berpotensi membuat mereka merasa malu (akibat diteriaki) dan nasihat itu berkesan tidak tulus, karena tidak disampaikan di saat yang santai dan tepat. Pastikan orangtua memberikan kesan rasa percaya ketika anak remajanya akan pergi dan menasihati mereka ketika situasinya sedang santai.

Itulah bentuk kesalahan-kesalahan fatal yang dilakukan orangtua kepada anak remaja. Berkaca dari kesalahan tersebut dan solusinya, semoga semakin ke depan, gap antar generasi makin berkurang. Sehingga tidak ada lagi saling mencela antar generasi, karena semua saling belajar satu sama lain.

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono
  • Tania

Berita Terkini Lainnya