Buat Calon Mama, 6 Tips Ini Bisa Kamu Lakukan untuk Cegah Baby Blues

Meskipun membuat makanan terasa makin lezat, ibu hamil gak boleh mengkonsumsi gula secara berlebihan. Karena selain bikin berat badan terus bertambah, makanan manis bisa merusak kadar gula darah yang berimbas pada gangguan mental seperti sering bad mood dan cepat lelah.

Dikutip dari jurnal Scientific Reports, asupan gula termasuk makanan dan minuman manis berkaitan dengan gejala depresi. Maka dari itu, selama masa kehamilan sebaiknya kamu mengatur asupan gizi agar seimbang dengan memperbanyak konsumsi lemak sehat, serat, dan protein.

Sedang hamil bukan berarti kamu bisa bermalas-malasan di tempat tidur sepanjang hari. Kamu tetap perlu melakukan aktivitas seperti olahraga. Gak perlu olahraga yang dinamis dan berat, kamu bisa melakukan olahraga ringan seperti pilates atau sekedar jalan-jalan.

Menurut Dr. Michael Craig Miller, asisten professor psikiatri di Harvard Medical School, olahraga bisa mengurangi gejala depresi, bahkan bagi sebagian orang efeknya akan sama seperti mengonsumi antidepresan.

Diam di rumah setiap hari bisa bikin kamu merasa kesepian dan terisolasi. Apalagi kalau sebelumnya kamu adalah wanita karier yang selalu disibukkan dengan berbagai pekerjaan. Gak ada salahnya kamu mencari koneksi agar tidak bosan di rumah. Bergabunglah di komunitas yang bisa membuat kamu dan anggota lain saling support seperti kelas fitness ibu hamil, parenting, dan sebagainya.

Jangan pernah tergiur dengan kisah serta tips selebriti yang bisa mengembalikan berat badan dengan cepat pasca melahirkan. Percayalah, banyak hal yang mereka korbankan untuk itu, seperti menyewa personal trainer, menahan lapar, bahkan mengorbankan waktu untuk mengurus bayi yang baru saja dilahirkan.

Lebih baik kamu nikmati semua proses dan perubahan yang kamu alami selama menjadi seorang ibu. Daripada sibuk memikirkan urusan fisik, lebih baik perbanyak belajar tentang bagaimana mengurus anak.

Bayi yang baru lahir sering terbangun beberapa kali dalam semalam. Kamu sebagai ibu jadi kurang tidur karena harus bangun tiap kali bayimu terbangun. Padahal menurut suatu penelitian yang dilakukan tahun 2009, kurang tidur bisa meningkatkan resiko depresi bagi wanita. Untuk menyiasatinya, kamu bisa tidur tiap kali bayimu tertidur agar tidak merasa selalu lelah dan mengantuk.

Karena depresi merupakan suatu indikasi ketidakseimbangan fisiologi laten, kamu perlu melakukan tes medis untuk membantu mengidentifikasi penyebabnya. Kamu juga bisa berkonsultasi tentang kekhawatiran yang selama ini kamu alami. Dengan begitu dokter bisa memberi saran tentang apa yang harus kamu lakukan untuk mengendalikannya serta membuat dirimu lebih baik dan lega.

Meskipun baby blues adalah hal yang wajar, gak ada salahnya kamu mencegah atau mengurangi resiko terjadinya baby blues agar kamu bisa lebih menikmati momen menjadi seorang ibu.