Bukan Bodoh, 7 Penyebab Gangguan Belajar Pada Anak

Disleksia merupakan gangguan membaca. Seorang anak yang mengalami disleksia akan mengalami kesulitan dalam mengenali huruf sehingga akan kesulitan saat mengeja dan membaca. Terkadang beberapa huruf dibaca tertukar, misalnya huruf b dibaca d, huruf p dibaca q, dan lainnya.

Anak dengan disleksia juga mengalami beberapa kesulitan, yaitu:

• kurang memahami kalimat yang dibaca atau didengar
• menyusun kalimat
• mengingat kosakata
• kesulitan menulis dan tulisan tangan yang buruk

 Anak yang kesulitan dalam pelajaran berhitung atau matematika bisa jadi mengalami diskalkulia. Diskalkulia adalah gangguan belajar yang membuat seseorang kesulitan mengerti angka dan yang berhubungan dengan matematika.

Tidak hanya kesulitan berhitung, anak dengan disleksia juga mengalami beberapa kendala seperti:

• Sulit mengenali angka
• Sulit mengerti konsep matematika dasar seperti tambah dan kurang
• Sulit membaca jam dan menghitung uang.

Beberapa penderita bahkan kesulitan membaca arah dan tidak mengerti notasi musik.

Disgrafia merupakan gangguan menulis. Anak dengan disgrafia mengalami gangguan motorik halus sehingga kesulitan untuk menulis. Beberapa gejala yang terlihat antara lain:

• Anak kesulitan memegang pensil atau bolpoin
• Terlihat kesulitan saat menulis.
• Ketika menulis ukuran hurufnya berbeda-beda, huruf besar dan kecil tercampur-campur, tulisan tidak lurus pada satu garis.

Gangguan ini menyebabkan seseorang kesulitan memahami hal yang didengarkannya. Hal ini terjadi karena gangguan koordinasi pada telinga dan otak sehingga menyebabkan penderitanya sering salah menerima informasi. Tidak hanya itu, penderita gangguan ini juga bisa mengalami kesulitan menentukan dari mana asalnya suara datang.

Gangguan ini bisa menyebabkan seorang anak kesulitan memahami pelajarannya di sekolah. Apa yang disampaikan oleh orang tua atau guru sering salah dipahami.

Gangguan ini merupakan bagian dari gangguan auditory. Pada gangguan auditory semua suara yang masuk akan mengalami kesalahan interpretasi, sedangkan pada gangguan ini penderita hanya mengalami kesulitan dalam bahasa. 

Ada dua tipe language processing disorder, yaitu sulit memahami ucapan seseorang dan sulit mengungkapkan isi pikiran menjadi ucapan. Gangguan ini juga bisa membuat seorang anak kesulitan saat belajar.

Pada gangguan ini, penderita akan mengalami kesulitan dalam kemampuan motorik, visual spasial, dan kemampuan sosial. Gangguan ini menyebabkan penderitanya kurang bisa memahami komunikasi non verbal misalnya tidak mengerti ekspresi, bahasa tubuh, dan kesulitan berkoordinasi.

Gangguan visual ini akan menyebabkan penderitanya kesulitan dalam memahami sebuah informasi yang dilihatnya, kesulitan dalam menggambar atau menyalin sesuatu. Gejala yang bisa terjadi misalnya:

• sulit mengenal bentuk
• kesulitan saat memotong atau menggunting sesuatu
• sering memegang pensil dengan sangat kuat
• kurangnya koordinasi mata dan tangan

Tujuh hal di atas dapat menyebabkan seorang anak kesulitan belajar. Oleh karena itu, jika kamu mengenal atau mempunyai anak yang sulit belajar atau nilai-nilainya jelek, maka sebaiknya periksa dulu penyebabnya. Jika kamu menemukan gejala gangguan di atas, segera periksakan ke ahlinya ya.