Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Cara Bijak Mengungkapkan Rasa Kecewa pada Orangtua Tanpa Marah

Ilustrasi emosi (freepik.com/freepik)

Mengungkapkan rasa kecewa kepada orangtua bisa menjadi hal yang sulit. Terkadang, perasaan sedih atau tidak setuju justru berubah menjadi kemarahan, yang akhirnya membuat komunikasi menjadi kurang baik. Padahal, ada cara yang lebih bijak untuk menyampaikan perasaan tanpa harus bertengkar atau melukai perasaan mereka.

Mengungkapkan rasa kecewa kepada orangtua memang tidak selalu mudah, tetapi tetap penting untuk dilakukan dengan cara yang tepat. Dengan pendekatan yang tenang dan penuh hormat, kamu bisa menyampaikan perasaan tanpa memperburuk keadaan. Berikut lima cara bijak yang bisa kamu coba!

1. Pilih waktu yang tepat untuk bicara

Ilustrasi emosi (freepik.com/our-team)

Menyampaikan perasaan kecewa saat suasana hati sedang panas dapat memperburuk keadaan. Sebaiknya, pilih waktu di mana kamu dan orangtua dalam kondisi tenang dan santai. Dengan begitu, mereka lebih mungkin mendengarkan dan memahami perasaanmu dengan lebih baik. 

"Menemukan waktu yang tepat untuk menghadapi seseorang, dan menciptakan suasana yang tenang dan santai, dapat sangat membantu membuat konfrontasi lebih positif," ungkap Lynn Zakeri, LCSW, seorang terapis di Chicago, dikutip dari VERYWELL MIND

Dengan memilih waktu yang tepat, kamu bisa menyampaikan perasaan tanpa memicu pertengkaran yang tidak perlu. Komunikasi yang dilakukan dalam suasana yang kondusif akan membuka peluang untuk saling memahami dan menemukan solusi bersama. Pada akhirnya, membangun hubungan yang sehat dengan orangtua membutuhkan kesabaran, pengertian, dan kesiapan untuk mendengarkan satu sama lain.

2. Dengarkan pendapat orangtua juga

Ilustrasi emosi (freepik.com/freepik)

Setelah menyampaikan perasaanmu, beri kesempatan kepada orangtua untuk menjelaskan sudut pandang mereka. Mungkin ada alasan tertentu di balik keputusan atau tindakan mereka yang belum kamu pahami sepenuhnya. Terkadang, orangtua memiliki ekspektasi yang terlalu tinggi terhadap anak-anak mereka, tanpa menyadari bahwa tuntutan tersebut bisa membebani.

"Orangtua sering kali memiliki ekspektasi yang tidak tepat terhadap perilaku anak kecil; mereka mengharapkan terlalu banyak dari anak-anak," kata George W. Holden, Ph.D., Professor and Chair of the Department of Psychology at Southern Methodist University, dikutip dari Parents.

Dengan memahami perspektif mereka, kamu bisa membangun komunikasi yang lebih baik dan menemukan solusi yang lebih adil bagi kedua belah pihak. Pada akhirnya, saling mendengarkan adalah kunci untuk menciptakan hubungan yang lebih harmonis antara anak dan orangtua.

3. Fokus pada solusi, bukan menyalahkan

Ilustrasi emosi (freepik.com/tirachardz)

Saat merasa kecewa dengan orangtua, penting untuk tetap fokus pada solusi daripada sekadar menyalahkan. Menyampaikan perasaan dengan nada yang penuh emosi atau menyalahkan hanya akan membuat komunikasi menjadi tidak efektif.

Alih-alih memperburuk keadaan, coba utarakan apa yang kamu harapkan dengan cara yang lebih konstruktif. Misalnya, daripada mengatakan "Kamu selalu tidak mengerti aku!", lebih baik katakan "Aku ingin kita bisa saling memahami lebih baik. Bisa nggak kita cari cara supaya aku juga merasa didengar?"

Menyampaikan rasa kecewa kepada orangtua memang perlu keberanian dan kesabaran. Dengan cara yang bijak dan penuh penghormatan, komunikasi akan menjadi lebih baik, dan hubungan pun tetap terjaga. Yuk, mulai belajar mengungkapkan perasaan dengan lebih dewasa!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima
EditorPinka Wima
Follow Us