Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/ketutsubiyanto)
ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/ketutsubiyanto)

Setiap anak memiliki cara tersendiri dalam merasakan kasih sayang dari orang tuanya. Apa yang membuat satu anak merasa dicintai, belum tentu berlaku bagi anak lainnya. Karena itu, penting bagi orang tua untuk lebih peka dan memahami kebutuhan emosional anak.

Membangun kedekatan emosional dengan anak bukan hanya soal memberi perhatian, tapi juga soal menyampaikannya dengan cara yang tepat. Salah satu kuncinya ada pada kemampuan mengenali bagaimana anak merespons cinta. Nah, agar anak tumbuh penuh kasih sayang, kenali bahasa cinta anak lewat artikel berikut ini!

1. Physical touch

ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/ketutsubiyanto)

Anak-anak yang bahasa cintanya sentuhan fisik akan merasa paling dicintai lewat pelukan, ciuman, dan sentuhan hangat dari orang tua. Jika anak sering mendekat, menyentuh, atau bermain-main dengan rambutmu, bisa jadi mereka butuh lebih banyak sentuhan untuk merasa dicintai. Sentuhan ini bukan hanya kebiasaan, tapi bentuk nyata dari kehangatan emosional.

“Jika anak-anak terus berada di dekatmu dan menyentuhmu, itu adalah sinyal bahwa mereka butuh lebih banyak sentuhan,” kata Dr. Laura Markham, penulis Peaceful Parent, Happy Kids, dilansir Parents.

Pelukan pagi dan malam, bermain gulat ringan, atau sekadar duduk berdekatan bisa memberi mereka perasaan nyaman. Selain memberikan sentuhan, sebisa mungkin hindari memukul anak. Ini karena tamparan atau hukuman fisik sangat menyakitkan untuk semua anak, terlebih bagi anak dengan bahasa cinta utamanya sentuhan fisik.

2. Receiving gifts

ilustrasi anak bermain boneka tangan (pexels.com/ivansamkov)

Anak dengan bahasa cinta ini bukan materialistis, melainkan mereka menganggap hadiah sebagai simbol cinta dan perhatian. Mereka memperhatikan detail hadiah, bahkan bisa mengingat siapa yang memberi hadiah apa hingga bertahun-tahun. Hal kecil seperti origami buatan sendiri atau bunga liar di bantal pun bisa membuat mereka bahagia.

Anak-anak ini juga cenderung sulit membuang barang pemberian meski sudah lama tak digunakan. Hadiah tak perlu mahal, yang terpenting adalah maknanya sebagai bentuk perhatian. Meski begitu, Gary Chapman, PhD, eorang konselor pernikahan, dilansir Parents, mengingatkan agar orang tua tidak berlebihan dan tetap menyeimbangkannya dengan bentuk cinta lainnya.

3. Words of affirmation

ilustrasi ayah dan anak sedang berbincang (pexels.com/cottonbro)

Bagi sebagian anak, kata-kata manis lebih berarti daripada pelukan atau hadiah. Jika mereka senang dipuji atau sering mengungkapkan kasih lewat kata-kata, ini bisa jadi bahasa cintanya. Ungkapan sederhana seperti “kamu hebat” atau catatan kecil di kotak makan bisa sangat membekas.

Selain itu, Dr. Harvey Karp, dokter anak, dilansir Parents, menyarankan teknik “bergosip positif” dengan membisikkan pujian lewat boneka atau ke orang lain tentang anak, karena anak lebih percaya ucapan yang terdengar tidak langsung. Sebaliknya, hindari kritik tajam karena sangat menyakiti anak dengan bahasa cinta ini.

4. Act of service

ilustrasi orang tua bermain bersama anak (pexels.com/keiraburton)

Jika anak sering meminta bantuan untuk hal-hal kecil seperti mengikat tali sepatu atau memperbaiki mainan, itu bisa jadi mereka merasa dicintai melalui tindakan. Orang tua mungkin merasa seperti pelayan, tapi cobalah lihat itu sebagai permintaan cinta dalam bentuk yang berbeda. Bantuan kecil dari orang tua bisa menjadi bahasa yang paling mereka pahami.

“Bantu anak dalam hal yang mereka butuhkan, seperti PR atau latihan jadi kiper, bisa jadi bentuk cinta. Bantuan kecil seperti membetulkan bantal atau merapikan mainan pun bisa sangat berarti bagi mereka,” jelas Dr. Nneka Ikeogu, Psikolog Anak, dilansir BBC.

Misalnya, membantu memakaikan celana di pagi hari atau menyiapkan minuman kesukaan bisa menjadi bentuk cinta yang kuat. Namun, penting untuk tetap menyeimbangkan dengan mengajarkan kemandirian sesuai usia anak. Dr. Chapman menyarankan, layanan terbaik yang bisa kita berikan adalah membimbing anak dalam proses baru dan mengajarkan mereka langkah demi langkah.

5. Quality time

ilustrasi orangtua bermain bersama anak (pexels.com/gustavo-fring)

Anak dengan bahasa cinta ini akan merasa paling dihargai saat kamu meluangkan waktu untuk bersama mereka tanpa distraksi. Nneka Ikeogu, menjelaskan, jika anak sering meminta kamu main atau berada di dekatmu terutama saat kamu sibuk, itu tandanya mereka mencari waktu berkualitas. Bukan soal lamanya, tapi seberapa hadir kamu saat bersamanya.

Luangkan waktu khusus meski hanya 10 menit, biarkan anak memilih aktivitas dan beri perhatian penuh. Kehadiran kamu saat mereka bermain sudah cukup untuk memberi kehangatan emosional. Hindari hukuman seperti menyuruh mereka menyendiri, karena bisa sangat melukai perasaan anak dengan bahasa cinta ini.

Jadi, sudah tahu bahasa cinta si kecil? Coba perhatikan kebiasaan mereka sehari-hari dan mulai tunjukkan kasih sayang dengan cara yang paling mereka pahami. Karena saat anak merasa dicintai dengan benar, mereka akan tumbuh jadi pribadi yang percaya diri dan penuh kasih juga!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team