Liburan keluarga sering dibayangkan sebagai momen hangat penuh tawa dan kebersamaan yang menenangkan hati. Namun kenyataannya, bagi sebagian orang, liburan justru memicu stres karena harus berhadapan dengan toxic parents yang manipulatif. Situasi ini bikin kamu terjebak antara ingin menghormati keluarga dan menjaga mental health sendiri. Kalau gak disikapi dengan sadar, kesehatan emosionalmu bisa ikut terkuras tanpa terasa.
Hubungan keluarga memang kompleks karena melibatkan ikatan emosional, sejarah panjang, dan ekspektasi yang gak selalu sehat. Menghadapi toxic parents bukan berarti durhaka, tapi usaha menjaga kewarasan diri di tengah dinamika yang rumit. Di sinilah pentingnya memahami boundaries keluarga agar liburan tetap aman secara emosional. Yuk simak lima cara menghadapi toxic parents saat liburan tanpa mengorbankan kesehatan mentalmu.
