5 Cara Membantu Anak Belajar Mengendalikan Emosinya, Praktikkan!

Ajari anak untuk menenangkan diri sendiri

Mengendalikan emosi memang bukan perkara mudah, terlebih bagi anak-anak. Namun, anak-anak perlu belajar mengelola emosinya supaya mereka tidak melakukan tindakan impulsif yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.  

Emosi yang besar dapat membuat hidup anak menjadi sedikit sulit. Mereka yang belum mampu mengontrol emosinya akan cenderung mudah marah dan lebih cepat merasa frustasi.

Oleh karena itu, orangtua perlu mulai membantu anak belajar mengendalikan emosinya. Ajari mereka bagaimana cara menenangkan diri sendiri. Nah, berikut IDN Times telah merangkum beberapa cara yang bisa membantu anak belajar mengendalikan emosi.

1. Ajarkan anak untuk mengenal emosinya

5 Cara Membantu Anak Belajar Mengendalikan Emosinya, Praktikkan!ilustrasi kebersamaan ibu dan anak (freepik.com/freepik)

Langkah pertama yang dapat kamu lakukan adalah mengajarkan anak untuk mengenali emosinya. Sebab, akan sangat sulit untuk mengatur emosi jika anak belum memahami apa yang dirasakan.

Cobalah untuk mengajak si kecil mengobrol sembari memperkenalkan berbagai jenis emosi, seperti marah, sedih, bahagia, cemas, gugup, dan lain-lain. Kemudian, tanyakan padanya apakah ia pernah merasakan salah satu atau beberapa dari jenis emosi tersebut atau tidak.

Dengan mengajarkan anak cara mengenali dan mengidentifikasi perasaannya, dapat membantu mereka menjadi lebih kuat saat menghadapi situasi yang tak terduga. Bahkan, ketika mereka merasakan emosi secara mendalam.

2. Berikan empati

5 Cara Membantu Anak Belajar Mengendalikan Emosinya, Praktikkan!ilustrasi ibu dan anak berpelukan (pexels.com/Yan Krukau)

Setelah mengajarkan anak mengenali emosinya, langkah berikutnya adalah memberikan empati. Ketika anak sedang marah, sedih, ataupun kecewa, jangan sekali-kali kamu menghakimi perasaan mereka.

Menghadapi emosi anak yang sedang meledak-ledak memang tidak mudah, tapi dengan memarahi atau menghakimi akan mengajarkan mereka bahwa perasaannya salah. Sebaliknya, bantu anak untuk menenangkan diri dan akui perasaan anak.

Dikutip Verywell Family, Amy Morin, LCSW, selaku pemimpin redaksi Verywell Mind, mengatakan di saat yang sama kamu juga dapat membantu anak untuk memahami bahwa emosi bisa cepat berlalu. Ingatkan bahwa apa yang mereka rasakan saat ini tidak akan bertahan selamanya.

“Menyadari bahwa segala bentuk perasaan, termasuk kesedihan akan datang dan pergi dapat membantu anak sedikit lebih tenang di tengah momen emosionalnya,” ucap Morin.

3. Bantu anak agar terbiasa menangani berbagai emosi

5 Cara Membantu Anak Belajar Mengendalikan Emosinya, Praktikkan!ilustrasi seorang anak perempuan sedang kesal (pexels.com/cottonbro studio)
dm-player

Teknik regulasi atau cara mengelola emosi memang penting diajarkan kepada anak-anak. Namun, triknya bukanlah menghindari situasi yang sulit.

Sebagai orangtua, terkadang kamu merasa khawatir dan ingin menjauhkan anak dari berbagai situasi yang menjengkelkan karena kamu tahu mereka akan sulit menenangkan diri sendiri. Akan tetapi, menjauhkan anak dari situasi sulit bukan merupakan cara yang baik.

Menurut Morin, untuk kesuksesan dan kualitas hidup mereka sendiri, anak-anak memerlukan latihan untuk mempelajari cara menangani berbagai emosi dalam berbagai situasi. Artinya, kamu tidak boleh terus-menerus melindunginya hanya demi memastikan bahwa anak berada pada emosi yang stabil.

Bagaimanapun dalam kehidupan ini, situasi sulit pasti akan terjadi lebih dari sekali. Alih-alih terus melindunginya, berilah kesempatan yang luas untuk menangani berbagai emosi dan masalah mereka sendiri.

Baca Juga: 5 Praktik Mengenalkan Perencanaan Keuangan pada Anak-Anak

4. Hindari memberikan konsekuensi secara berlebihan

5 Cara Membantu Anak Belajar Mengendalikan Emosinya, Praktikkan!ilustrasi seorang ibu menasihati anaknya (freepik.com/freepik)

Ketika anak meluapkan emosi negatif dengan cara berteriak, menangis keras, atau melempar barang-barang, mungkin kamu akan tergoda untuk segera memberikan hukuman. Namun, memberi konsekuensi atau hukuman secara berlebihan setiap kali anak menangis atau tantrum, justru akan membuat perilaku buruknya semakin menjadi.

“Ketika pola asuh orangtua bersifat keras, anak-anak yang kesulitan mengelola emosinya cenderung bereaksi dengan menjadi lebih agresif,” ujar John Lochman, PhD, ABPP, seorang psikolog di Universitas Alabama, dikutip American Psychological Association.

Bagaimanapun, pola asuh anak yang sering menerapkan hukuman bisa berdampak pada perkembangan emosinya. Daripada menghukum anak karena tidak bertindak sesuai aturan atau kemauanmu, sebagai gantinya berikan perhatian positif atau pujian ketika mereka berperilaku baik.

5. Berikan pujian pada usaha anak

5 Cara Membantu Anak Belajar Mengendalikan Emosinya, Praktikkan!ilustrasi ayah dan anak kompak (pexels.com/Monstera Production)

Memberikan pujian atas usaha anak merupakan salah satu upaya yang bisa membantu anak mengendalikan emosinya. Meski terdengar sepele, namun pujian atau perhatian positif yang diberikan kepada anak setelah berusaha mengendalikan emosi akan membuat mereka merasa dihargai.

Sebagaimana dikutip Child Mind, Lindsey Giller, selaku psikolog klinis di Child Mind Institute, mengatakan saat kamu ingin membentuk sebuah perilaku baru pada anak, kamu dapat memuji dan memberikan banyak perhatian padanya. Saat membantu anak mengatasi emosi, perhatikan upaya yang mereka lakukan untuk menenangkan diri.

Kemudian, berilah pujian atas usaha mereka meskipun usaha yang dilakukan belum maksimal. Pengendalian emosi adalah keterampilan yang perlu diajarkan dan dipraktikkan kepada anak-anak. Orangtua harus paham dan membimbing mereka agar dapat mengelola perasaan dengan baik.

Meskipun terkadang proses ini bisa sangat melelahkan, tapi percayalah bahwa usaha yang kamu lakukan sekarang dapat memberikan banyak manfaat bagi anak kamu di masa depan. Semoga beberapa tips di atas bisa membantu.

Baca Juga: 5 Tips Membaca untuk Orang Dewasa, Jangan Kalah dari Anak-anak

Delvi Ayuning Photo Verified Writer Delvi Ayuning

Menulis bukan hanya menuangkan kata-kata lewat tulisan, tapi lebih dari itu.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Muhammad Tarmizi Murdianto

Berita Terkini Lainnya