6 Cara Atasi Remaja yang Memiliki Kepribadian Narsistik

Sifat narsistik bisa membuat anak menjadi egois

Ketika anak memasuki usia remaja, pola pikir dan perilaku mereka akan berubah. Itu sebabnya, mengasuh anak remaja menjadi tantangan besar bagi banyak orangtua. Beberapa anak mungkin juga tumbuh menjadi remaja narsistik.

Dikutip Choosing Therapy, Suzanne Degges-White, PhD, selaku konselor berlisensi, menyatakan bahwa, narsistik adalah perilaku yang mengacu pada keinginan seseorang untuk selalu menjadi pusat perhatian, merasa dirinya paling benar dalam segala hal, dan percaya bahwa kemampuannya lebih unggul dibandingkan orang lain. Meskipun sedikit perilaku narsistik merupakan bagian dari tumbuh kembang anak, namun ketika kesombongan dan ego tidak terkendali, maka narsisme akan menjadi masalah.

 “Kita semua memiliki aspek narsistik dalam kepribadian kita yang membantu membangun harga diri kita,” ujar Jeanette Raymond, PhD, selaku psikolog klinis berlisensi, dikutip Parents. “Namun, mungkin saja sifat narsistik dapat mengubah perilaku anak menjadi tidak normal atau mengkhawatirkan,” imbuh seorang jurnalis, Maressa Brown dan sudah ditinjau secara medis oleh Psikiater Janet Taylor, MD,  dilansir Parents.

Mengenali perilaku narsisme pada anak sejak dini dapat membantu memberi peluang bagi para orangtua untuk melakukan penanganan. Oleh sebab itu, jika kamu mernyadari sifat narsistik pada anak remajamu dan ingin mengatasinya, berikut beberapa langkah yang dapat orangtua terapkan.

1. Ajarkan empati pada anak

6 Cara Atasi Remaja yang Memiliki Kepribadian Narsistikilustrasi kebersamaan ibu dan anak (pexels.com/Los Muertos Crew)

Umumnya, seseorang dengan kepribadian narsistik sangat sulit berempati terhadap orang lain. Padahal, memiliki empati yang kuat akan membantu individu memahami perasaan yang dirasakan oleh orang lain.

Amy Morin, LCSW, selaku psikoterapis dan pemimpin redaksi Verywell Mind, dikutip Verywell Family, menuliskan bahwa, empati merupakan kemampuan untuk memahami perasaan orang lain. Kemampuan ini, lebih dari sekadar berbagi atau mengatakan 'maaf'.

Jika kamu ingin mengurangi sifat narsisme pada remaja, ajari mereka cara membangun empati dalam dirinya. Misalnya, ketika kamu dan anak remajamu tengah menonton film bersama, coba ajukan pertanyaan, seperti 'Menurutmu mengapa karakter itu melakukan hal seperti itu?' atau 'Bagaimana perasaan karakter tersebut ketika menghadapi situasi yang serumit itu?'

“Mengajarkan anak-anak untuk menjadi orang dewasa yang berempati, sadar diri, dan mampu melakukan refleksi diri menjadi hal paling penting yang bisa kita lakukan untuk anak-anak kita,” ujar Ramani Durvasula, seorang psikolog dan penulis, dilansir USA Today.

2. Jadilah teladan yang baik

6 Cara Atasi Remaja yang Memiliki Kepribadian Narsistikilustrasi orangtua menolong anaknya (pexels.com/RDNE Stock project)

Bagaimanapun anak-anak akan meniru tindakan yang dilakukan oleh orangtua mereka. Bahkan, ketika mereka telah memasuki usia remaja.

Oleh sebab itu, jika kamu ingin mengatasi kepribadian narsistik pada remaja, jadilah teladan yang baik. Tunjukkan kepada anak bahwa kamu juga senang membantu oarng lain, mampu mengontrol emosi, dan mau berbagi.

“Anak-anak belajar dari orangtuanya. Jika orangtua bertindak seperti narsistik, mereka akan menyadarinya, bahkan cara kamu mengatasi kesulitan emosionalmu sendiri, mereka akan menyadarinya,” ucap Durvasula.

3. Hindari memanjakan anak secara berlebihan

6 Cara Atasi Remaja yang Memiliki Kepribadian Narsistikilustrasi memberi hadiah kepada anak (pexels.com/Nicole Michalou)

Salah satu penyebab remaja menjadi seorang narsistik adalah pola asuh yang tidak sehat, seperti memanjakan anak secara berlebihan. Menurut Morin, memberi anak hadiah mahal atau pengalaman mewah bisa memperkuat anggapan bahwa mereka sangat istimewa.

Di sisi lain, hal itu dapat mengajari mereka bahwa harga diri dibangun atas dasar kepemilikan dan kemudian dipamerkan kepada orang lain. Sebagai orangtua, keinginanmu untuk memberi perhatian kepada anak mungkin sangat besar, tapi ingatlah sesuatu yang berlebihan tidak akan menghasilkan hal yang baik.

Karenanya, Morin menyarankan, agar kamu memberi batasan tentang berapa banyak hadiah yang akan kamu berikan kepada anak remajamu. Selain itu, ingatkan mereka bahwa hidup bukanlah tentang mengangkat statusnya.

Baca Juga: 6 Tanda Atasan Kamu Memiliki Sifat Narsistik, Bikin Susah Hati!

4. Beri perhatian lebih pada usaha anak

6 Cara Atasi Remaja yang Memiliki Kepribadian Narsistikilustrasi seorang ibu membantu anaknya (pexels.com/Julia M Cameron)

Kebanyakan orangtua sering kali memuji anak atas hasil dari kerja keras mereka. Misalnya, ketika anak remaja kamu mendapat nilai bagus dalam ujian atau ketika anak remaja kamu berhasil menjadi juara pertama dalam lomba ekstrakulikuler di sekolahnya.

Namun, perlu diketahui bahwa memuji anak atas prestasinya dapat mendorong egonya. Alih-alih membesarkan egonya, lebih baik pujilah anak atas usaha yang sudah mereka lakukan. Hal ini bertujuan, bukan hanya untuk mengurangi sifat narsistik dalam diri anak, tetapi juga membangun karakter mereka.

Katakanlah hal-hal seperti, 'Ayah tahu kamu sudah belajar keras untuk ujian ini,' atau 'Kamu sudah berusaha dengan maksimal dalam lomba itu.' Dengan begitu, anak akan mengetahui bahwa orangtua mereka sangat memperhatikan dan menghargai upaya yang telah mereka lakukan.

5. Tekankan pada anak bahwa penampilan bukanlah segalanya

6 Cara Atasi Remaja yang Memiliki Kepribadian Narsistikilustrasi anak remaja sedang berpose (pexels.com/cottonbro studio)

Menekankan fakta bahwa penampilan yang bagus atau memakai barang-barang bermerek terkenal tidak berarti dapat mencerminkan diri sendiri secara keseluruhan. Coba katakan dengan tenang kepada anak remajamu bahwa tidak seharusnya mereka selalu menggunakan hal-hal berbau materialistis.

Ajarkan anak remaja untuk berpenampilan sewajarnya, tidak berlebihan, dan yang terpenting dapat mencerminkan karakter serta kepribadiannya. Bagaimanapun anak perlu mengetahui bahwa nyatanya, orang-orang di sekitar mereka tidak terlalu memedulikan apa yang mereka kenakan dan itu membuat mereka menyadari bahwa penampilan bukanlah segalanya.

6. Batasi penggunaan media sosial pada anak

6 Cara Atasi Remaja yang Memiliki Kepribadian Narsistikilustrasi seorang remaja asik bermain media sosial (pexels.com/Karolina Grabowska)

Media sosial sering kali menjadi pemicu utama remaja terjebak dalam perilaku tidak sehat, seperti narsistik. Hal ini karena iklan yang beredar di media sosial dapat meyakinkan mereka perlu membeli produk tertentu agar terlihat lebih keren atau lebih kaya dibanding orang lain.

Terlebih, saat mereka melihat teman-temannya mengunggah foto pribadi dengan penampilan yang lebih keren atau mengunggah aktivitas liburan terkini bersama keluarga. Mereka mungkin akan melampiaskan narsismenya di media sosial.

Oleh sebab itu, sangat penting untuk menetapkan batas waktu yang sehat penggunaan media sosial pada remaja. Sebagai alternatif, libatkan mereka pada aktivitas positif yang dapat menambah pengetahuannya atau lebih baik lagi dapat mempererat hubunganmu dengannya.

Mendidik remaja merupakan tanggung jawab bersar bagi setiap orangtua. Saat anak remaja kamu menunjukkan tanda-tanda narsisme yang berlebihan, hal itu bisa menjadi sesuatu yang mengkhawatirkan. Oleh sebab itu, beberapa tips di atas bisa kamu terapkan untuk membantu mengatasi narsistik pada remaja.

Baca Juga: Kenapa Orang dengan Kepribadian Narsistik Berpotensi Bahaya?

Delvi Ayuning Photo Verified Writer Delvi Ayuning

Menulis bukan sekadar menuangkan kata-kata lewat tulisan, tapi lebih dari itu.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya