5 Cara Membantu Anak yang Dijauhi Teman-temannya, Beri Dukungan!

Jangan biarkan anak merasa kesepian dan tidak berharga

Orangtua mana yang tidak merasa sedih ketika melihat anaknya sedang duduk seorang diri, sementara tak jauh dari sana terdapat anak-anak lain berkumpul dan saling melempar canda tawa. Tentu, sebagai orangtua mungkin kamu merasa bahwa ini merupakan tindakan yang tidak adil dan ingin rasanya segera turun tangan untuk mengatasinya.

Penolakan sosial bisa sangat menyakitkan. Dalam beberapa kasus, anak yang mengalami penolakan atau dijauhi oleh teman-temannya dapat mengalami masalah emosional dalam jangka panjang, bahkan bisa mengganggu prestasi akademis hingga menimbulkan rasa trauma.

“Meskipun luka fisik dapat sembuh dengan cepat, namun rasa sakit psikologis akibat penolakan sosial bisa bertahan lama. Hal ini terjadi karena rasa sakit tersebut bisa muncul setiap kali penolakan tersebut dialami kembali oleh anak-anak,” ujar Rebecca Fraser-Thill, seorang spesialis perkembangan anak dan dosen psikologi di Bates College di AS, dikutip Mumsatthetable.

Oleh karena itu, beberapa tips berikut bisa membantu anak untuk menghadapi situasi yang sulit tersebut. Sehingga, mereka tidak lagi merasakan kesepian atau menganggap bahwa dirinya tidak berharga akibat dijauhi teman-temannya. Yuk, simak bersama!

1. Dengarkan dan akui perasaan anak secara utuh

5 Cara Membantu Anak yang Dijauhi Teman-temannya, Beri Dukungan!ilustrasi seorang ibu mendengarkan anak bicara (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Wajar bila kamu ingin segera membantu ketika mengetahui bahwa anak kamu dijauhi oleh teman-temannya. Namun, dalam situasi ini akan lebih baik jika kamu cukup mendengarkan dan mengakui perasaan mereka secara utuh.

Anak-anak telah mengalami masa sulit di sekolah dan penolakan bisa membuat mereka merasa rentan dan tidak berdaya. Oleh karenanya, jadikan rumah sebagai tempat yang menenangkan untuk mereka. Biarkan anak merasakan apa yang mereka rasakan dan dengarkan dengan sungguh-sungguh apa pun yang ingin mereka sampaikan.

“Banyak orangtua ingin melindungi anak-anak mereka agar tidak disakiti oleh orang lain atau situasi apa pun,” ujar Sam Nabil, seorang konselor berlisensi dan terapis utama di Naya Clinics, dikutip Verywell Family.

“Akan tetapi, lebih baik untuk mengajari mereka cara menangani emosi secara sehat dengan mengakui rasa sakit hati mereka. Ini bisa membantu anak-anak menjadi tangguh secara emosional,” imbuhnya.

2. Tawarkan saran yang mendukung untuk anak

5 Cara Membantu Anak yang Dijauhi Teman-temannya, Beri Dukungan!ilutrasi seorang ayah dan anak laki-lakinya (pexels.com/cottonbro studio)

Setelah mendengarkan cerita anak secara utuh, kamu bisa menawarkan saran yang mendukung jika diminta. Bagaimanapun, penolakan sosial merupakan masalah yang sulit bagi anak-anak. Karenanya, bicaralah dengan mereka tentang apa yang dapat dilakukan untuk menghadapi situasi ini.

Richelle Whittaker, LSSP, LPC-S, selaku psikolog pendidikan, konseling keluarga, dan pakar kesehatan mental, dilansir Verywell Family, menyarankan agar orangtua bisa memberikan pengetahuan kepada anak tentang seperti apa persahabatan sejati dan mendorong mereka untuk mencari persahabatan baru dengan orang lain yang mau menerimanya secara tulus.

Selain itu, kamu juga bisa membagikan cerita pengalamanmu kepada anak tentang situasi serupa di masa lalu dan bagaimana cara kamu mengatasinya agar berhasil. Hal ini bisa membuat hati anak menjadi lebih tenang dan tidak merasa sendirian.

3. Beri anak kesempatan untuk menangani masalahnya sendiri

5 Cara Membantu Anak yang Dijauhi Teman-temannya, Beri Dukungan!ilustrasi ibu berbicara pada anaknya (pexels.com/Julia M Cameron)

Setiap orangtua pasti ingin melindungi anak mereka dari hal-hal yang menyakitinya. Namun, jika kamu melindunginya terlalu lama, hal ini justru akan menghambat kemampuan anak untuk percaya diri dan memecahkan masalah.

Untuk itu, beri anak kesempatan agar menangani masalahnya sendiri. Namun, jika anak terus dijauhi oleh teman-temannya, maka kamu perlu turun tangan untuk melindungi mereka dari masalah emosional yang buruk.

“Orangtua harus mengambil langkah mundur ketika anak menyampaikan bahwa mereka bisa menangani masalahnya sendiri. Hal ini dapat membantu membangun ketahanan dan kepercayaan diri mereka,” kata Dr. Whittaker.

“Namun, ketika situasi menjadi bertambah buruk dan tidak sehat bagi anak, inilah saatnya orangtua untuk membantu secara langsung,” tambahnya.

Baca Juga: 5 Dampak Buruk Membentak Anak, Bikin Anak Jadi Temperamen!

4. Bantu anak untuk mengambil pelajaran dari situasi ini

5 Cara Membantu Anak yang Dijauhi Teman-temannya, Beri Dukungan!ilustrasi seorang ibu berbicara dengan anak perempuannya (pexels.com/cottonbro studio)

Rasa sakit yang dialami anak saat dijauhi oleh teman-temannya mungkin bisa menjadi pengalaman yang buruk dan membekas. Namun, penting bagi orangtua untuk merespons secara positif dengan memberitahu bahwa situasi ini tidak membuat mereka terlihat buruk.

Sebaliknya, melalui pengalaman tersebut anak dapat belajar menjadi lebih inklusif terhadap orang lain. Elisa Cinelli, seorang penulis parenting, dilansir Verywell Family, mengingatkan agar tetap membuka ruang diskusi bersama anak. Jangan sampai anak berpikir bahwa penolakan sosial merupakan cara yang tepat untuk membuat mereka lebih kuat.

Terangkan bahwa di balik setiap masalah pasti ada pelajaran dan hikmah yang dapat diambil. Namun, kamu juga harus tetap memberi pengetahuan nyata bahwa segala bentuk intimidasi, baik penolakan ataupun pengucilan merupakan tindakan buruk yang tak bisa dibenarkan untuk alasan apa pun.

5. Ajari anak untuk meningkatkan keterampilan sosial

5 Cara Membantu Anak yang Dijauhi Teman-temannya, Beri Dukungan!ilustrasi anak-anak membuat kreativitas (pexels.com/Vanessa Loring)

Kurangnya keterampilan sosial bisa menjadi penyebab anak dijauhi oleh teman-temannya. Apalagi, anak yang sulit bergaul akan lebih mudah mengalami penolakan sosial.

Oleh sebab itu, bantulah anak untuk mengasah keterampilan sosialnya. Dilansir Verywell Family, seorang terapis dan profesor di East Carolina University, Andy Brimhall, PhD, LMFT, menyarankan agar kamu mengajari anak tentang penanggulangan penolakan, seperti  membela diri sendiri dan teknik mengelola stres.

Kamu juga bisa mendorong anak untuk terlibat dalam kegiatan sosial bersama teman-teman seusianya, seperti ekstakulikuler, baik di dalam maupun di luar sekolah. Dengan cara ini, kamu dapat membantu meminimalisir risiko terjadinya pengucilan pada anak.

Bagi anak-anak dan remaja, pertemanan merupakan bagian penting dalam kehidupan mereka. Jadi, wajar apabila mereka merasa sangat sedih dan sakit hati karena dijauhi oleh teman-temannya. Tugas orangtua adalah memberikan dukungan, empati, dan bantuan kepada anak supaya mereka bisa bangkit kembali dan siap mengahapi situasi yang sulit ini.

Baca Juga: 5 Kunci Mendidik Kemandirian Anak Sejak Dini, Kesabaran yang Utama!

Delvi Ayuning Photo Verified Writer Delvi Ayuning

Menulis bukan sekadar menuangkan kata-kata lewat tulisan, tapi lebih dari itu.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Muhammad Tarmizi Murdianto

Berita Terkini Lainnya