6 Tips Mengajari Anak Membela Diri saat Dibully, Tanamkan Sifat Tegas!

Bekali anak dengan strategi bela diri untuk cegah bullying

Setiap orangtua pasti tidak ingin anaknya mengalami luka fisik maupun mental dari siapa pun. Namun, bullying adalah ancaman yang nyata bagi anak-anak.

Dikutip Psychology Today, bullying merupakan bentuk penindasan yang dilakukan secara berulang-ulang dan disengaja. Tujuannya untuk menyakiti dan mempermalukan orang lain, khsusnya bagi mereka yang lebih kecil, lebih lemah, atau lebih rentan dibandingkan si pelaku. 

Tentu, ini menjadi salah satu bentuk kekhawatiran bagi setiap orangtua karena dampak yang ditimbulkan dari bullying atau perundungan tidak bisa dianggap remeh. Kendati demikian, orangtua dapat membekali anak mereka dengan keterampilan khusus untuk membantu menghadapi pelaku intimidasi dengan cara yang efektif tanpa melukai anak ataupun orang lain.

Berikut telah IDN Times rangkum beberapa tips mengajari anak membela diri saat di-bully. Simak baik-baik!

1. Latih anak untuk selalu waspada terhadap lingkungan sekitar

6 Tips Mengajari Anak Membela Diri saat Dibully, Tanamkan Sifat Tegas!ilustrasi anak sekolah (pexels.com/Max Fischer)

Orangtua dapat mengajari anak untuk selalu waspada terhadap lingkungan sekitar. Sebab, tindak kejahatan termasuk perundungan dapat terjadi di mana saja. Kamu bisa memberitahu anak untuk tidak bermain ponsel saat menyusuri jalan dan ingatkan mereka agar selalu memperhatikan kondisi sekitar ketika berada di suatu tempat, terlebih itu adalah di tempat yang baru mereka kunjungi.

Apabila anak merasa ada sesuatu yang tidak beres di tempat mereka berada, beritahu untuk jangan ragu meninggalkan tempat tersebut. Menurut Sherri Gordon, selaku penulis, pelatih kehidupan profesional bersertifikat, dan pakar pencegah intimidasi, dikutip Verywell Family, dengan bersikap waspada terhadap lingkungan sekitar dapat membantu anak melatih kepekaan, sehingga meminimalisir tindak kejahatan yang terjadi padanya di tempat umum.

2. Ajarkan anak bersikap tegas

6 Tips Mengajari Anak Membela Diri saat Dibully, Tanamkan Sifat Tegas!ilustrasi ibu dan anak piknik (pexels.com/Ann Bugaichuk)

Salah satu bentuk intervensi untuk mencegah bullying adalah mengajarkan anak bersikap tegas. Dikutip Parents, Emily Edlynn, PhD, seorang psikolog klinis berlisensi menyebutkan, ada dasar-dasar ketegasan yang bisa orangtua ajarkan, di antaranya:

  • Memberitahu anak yang melakukan bullying untuk berhenti.
  • Mengungkapkan kebutuhan diri sendiri dengan suara yang tegas dan lantang.
  • Jika perilaku buruk terus berlanjut, segera tinggalkan.

Perlu diketahui, mengajari anak untuk bersuara tegas dan lantang dapat membantu membangun kepercayaan diri yang kuat pada mereka. Kamu bisa melatihnya agar mereka berani menyampaikan ide dan pendapatnya di depan umum serta mengatakan ‘tidak’ ketika mereka tidak ingin melakukan sesuatu.

“Alasan anak harus berani bersuara sebagai bentuk kepercayaan diri karena intimidasi dan tekanan dari teman-teman sebaya sangat berkaitan dengan kekuasaan. Jika seorang anak memiliki kepercayaan diri untuk bersuara, mengutarakan perasaannya, dan meminta bantuan, maka akan lebih mudah bagi mereka untuk melawan pelaku perundungan,” ujar Lauren Starnes, Ed.D., Ph.D., selaku Kepala Staf Akademik di The Goddard School, dilansir Fatherly.

3. Bantu anak mempraktikkan bahasa tubuh yang percaya diri

6 Tips Mengajari Anak Membela Diri saat Dibully, Tanamkan Sifat Tegas!ilustrasi percaya diri (pexels.com/Yan Krukau)

Seperti yang telah disinggung pada poin sebelumnya, selain bersikap tegas, kepercayaan diri yang kuat juga bisa membantu mencegah anak menjadi sasaran pelaku perundungan. Hal ini karena menurut Gordon, pelaku bullying akan mencari orang-orang yang lemah untuk dijadikan korban. Biasanya, orang-orang yang terlihat lemah dicirikan dengan jalan membungkuk dan mengalihkan pandangan.

Untuk itu, bantulah anak kamu belajar menggambarkan rasa percaya diri dengan bahasa tubuhnya. Misal, berjalan menuju tempat tujuan secara tegas dengan bahu ke belakang dan mata menghadap ke atas, melakukan kontak mata secara netral dengan orang-orang sekitar, tersenyum pada orang lain, dan tidak menanggapi komentar buruk apa pun.

“Dengan menggunakan bahasa tubuh yang tegas, bahkan ketika anak belum terbiasa melakukannya, mereka dapat belajar menunjukkan rasa percaya diri,” ujar Gordon.

Baca Juga: 5 Pelajaran yang Dipetik Mantan Korban Bully Ketika Dewasa

4. Pastikan anak untuk selalu dekat dengan teman-temannya

6 Tips Mengajari Anak Membela Diri saat Dibully, Tanamkan Sifat Tegas!ilustrasi anak-anak sedang berjalan (pexels.com/Norma Mortenson)

Dilansir Psychology Today, seorang pekerja sosial berlisensi, Signe Whitson, LSW, mengatakan, bahwa para pelaku bullying melakukan tindakan bullying dengan membuat korbannya merasa sendirian dan tidak berdaya. Di samping itu, mereka pun menargetkan seseorang yang selalu sendirian dan tidak punya teman.

Oleh karenanya, pastikan kalau anak kamu selalu dekat dengan teman-temannya dan tetap bersama jika memungkinkan. Hal ini terutama berlaku ketika mereka berada di area sekolah, seperti kantin, taman bermain, ruang ganti, dan kamar mandi.

Gordon menjelaskan, pelaku perundungan tidak menargetkan seseorang yang mempunyai banyak teman dan selalu bersama teman-temannya. Di sisi lain, anak-anak yang menjalin hubungan baik dengan teman-temannya juga akan memiliki kekuatan yang besar dan ini bisa menciutkan nyali si pelaku agar tidak melakukan perundungan.

5. Pertimbangkan untuk mengikuti kelas bela diri

6 Tips Mengajari Anak Membela Diri saat Dibully, Tanamkan Sifat Tegas!ilustrasi kelas bela diri (pexels.com/RDNE Stock project)

Mengikuti kelas bela diri bisa manjadi bahan pertimbangan bagi para orangtua. Seperti yang kita ketahui, mempelajari seni bela diri memiliki tujuan utama untuk melindungi diri sendiri dari ancaman dan serangan dari luar. Namun, perlu diingat bila menguasai teknik bela diri tidak serta merta mendorong anak untuk berkelahi atau membalas pelaku bullying dengan cara kekerasan.

Jason Zakrajsek, pemegang sabuk hitam Gracie Jiu-Jitsu dan pemilik Akademi Kuk Sul Do di Chargrin Falls, dikutip Fatherly, mengatakan, “Kamu mempunyai hak untuk membela diri ketika kamu disakiti secara fisik, tapi itu bukan berarti mengambil tindakan defensif terhadap pelaku penindasan”.

Daripada menyerang balik pelaku, Zakrajsek merekomendasikan agar anak-anak menangani penyerangan dengan melakukan clinch, sehingga pelaku akan sulit melukai mereka. Melalui seni bela diri, anak-anak juga akan belajar bagaimana mereka dapat menahan pukulan atau melepaskan pergelangan tangan mereka dari si pelaku serta melepaskan diri saat dikekang.

6. Ajari anak untuk berani bicara dan meminta bantuan

6 Tips Mengajari Anak Membela Diri saat Dibully, Tanamkan Sifat Tegas!ilutrasi seorang ayah dan anak laki-lakinya (pexels.com/cottonbro studio)

Tips terakhir tapi juga tak penting adalah mengajari anak untuk berani bicara tentang insiden penindasan dan meminta bantuan. Banyak anak-anak korban bullying yang memilih untuk tutup mulut dan merasakan penderitaannya sendirian.

Memang sulit berada di posisi korban, karena mungkin saja mereka mengalami rentetan intimidasi dari pelaku yang membuatnya sulit untuk buka suara. Namun, penting diingat bila semakin lama berdiam diri, pelaku intimidasi akan bertingkah semakin menjadi-jadi.

Karenanya, setiap orangtua wajib mengajari anak mereka agar berani memberitahu orang dewasa tentang penindasan. Berikan pemahaman kepada anak bahwa memberitahu masalah ini bukanlah suatu tanda pengecut, melainkan sebuah tindakan yang berani.

“Meminta bantuan adalah salah satu komponen advokasi diri. Ketika kamu menyadari bahwa kamu tidak bisa melindungi diri, itu artinya kamu membutuhkan orang lain untuk membantumu,” jelas Starnes.

Bullying atau perundungan bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Anak-anak menjadi salah satu yang berpotensi menjadi korban bullying.

Oleh sebab itu, orangtua wajib memberikan dukungan, kasih sayang, serta tempat yang aman dan nyaman bagi anak-anak mereka. Bekali juga anak dengan keterampilan khusus agar bisa menjaga dirinya sendiri dari pelaku perundungan.

Baca Juga: Kisah Anggana Rizki, Ubah Bully Jadi Kunci Sukses Meniti Profesi

Delvi Ayuning Photo Verified Writer Delvi Ayuning

Menulis bukan sekadar menuangkan kata-kata lewat tulisan, tapi lebih dari itu.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Muhammad Tarmizi Murdianto

Berita Terkini Lainnya