5 Tips Menghadapi Orangtua dengan Post Power Syndrome, Jangan Emosi!

Kehadiran dan dukungan dari keluarga sangat dibutuhkan

Masa pensiun bisa saja menjadi momen yang menakutkan untuk beberapa orang. Bukannya beristirahat dan menikmati masa tua, mereka akan rentan stres karena sudah tidak bisa bekerja lagi.

Besar kemungkinan mereka akan mengalami post power syndrome, yaitu sebuah sindrom yang dialami seseorang saat mereka kehilangan jabatan, kedudukan, pekerjaan, dan kekuasaan serta diikuti oleh menurunnya harga diri.

Orangtua yang mengalami post power syndrome biasanya lebih emosional, mudah tersinggung, pemurung, dan sulit dimengerti keinginannya. Tentunya, perubahan sikap ini bukan hal yang mudah dihadapi oleh orang disekitar, terutama sang anak.

Meskipun sudah berpuluh-puluh tahun hidup bersama, seringkali anak akan terpancing emosi saat menghadapi orangtua dengan post power syndrome.

Sabar dulu, jangan ikutan emosi. Beri waktu dirimu untuk mengerti perubahan sikap dan emosi mereka. Terapkan sederet tips ini agar tetap tenang saat menghadapi orangtua dengan post power syndrome. Dampingi mereka menghadapinya, ya!

1. Mengertilah bahwa ini bukan situasi yang mudah dihadapi

5 Tips Menghadapi Orangtua dengan Post Power Syndrome, Jangan Emosi!ilustrasi orangtua sedang sedih (pexels.com/Ron Lach)

Seperti yang kita tahu, semakin bertambahnya usia, sikap orangtua akan semakin kekanak-kanakan. Maka dari itu, kebanyakan orang berpikir bahwa orangtua yang mengalami post power syndrome bersikap terlalu berlebihan agar diperhatikan oleh orang sekitarnya. Padahal, mereka tidak bermaksud seperti itu.

Kita harus memiliki rasa empati dan mengerti bahwa situasi ini bukanlah hal yang mudah dihadapi. Orangtua bisa saja merasa kesepian, tidak berguna dan depresi saat mereka tidak produktif lagi. Sebagai anak yang baik, kita tidak boleh meremehkan keadaan ini, ya!

2. Jangan tunjukan rasa kasihan 

5 Tips Menghadapi Orangtua dengan Post Power Syndrome, Jangan Emosi!ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/Kampus Production)

Salah satu ketakutan orangtua yang sedang mengalami post power syndrome adalah dikasihani oleh orang sekitarnya. Mereka tidak ingin terlihat tak berdaya dan menjadi beban untuk anak-anaknya. Bukannya tidak boleh menunjukan empati, namun jangan memperlakukan mereka seperti orang yang tak bisa melakukan apa-apa lagi.

Sesekali, kita boleh memuji kehebatan mereka di masa lalu agar mereka merasa senang. Jangan lupa katakan bahwa mereka masih menjadi orangtua yang hebat walaupun sudah tidak bekerja lagi dan kamu sangat senang bisa menghabiskan lebih banyak waktu dengan mereka sekarang.

Baca Juga: Tips Menjadi Tua Biar Gak Kaget, Waspada Post Power Syndrome

dm-player

3. Beri pengertian, jangan terpancing emosi

5 Tips Menghadapi Orangtua dengan Post Power Syndrome, Jangan Emosi!ilustrasi berbicara dengan orangtua (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Menjaga komunikasi yang baik sangat penting saat kamu menghadapi orangtua dengan post power syndrome. Jangan heran kalau orangtua jadi sering marah-marah tidak jelas. Mereka akan sangat kesal jika keinginan mereka tidak dituruti.

Jika kita tidak mengerti maksud mereka, coba tanya lagi baik-baik. Bicaralah dengan intonasi yang lembut dan jangan terpancing emosi karena orangtua akan merasa bahwa tak ada orang yang mengerti mereka lagi.

4. Melakukan kegiatan produktif bersama

5 Tips Menghadapi Orangtua dengan Post Power Syndrome, Jangan Emosi!ilustrasi berkebun (pexels.com/Gustavo Fring)

Walaupun orangtua sudah tidak bekerja lagi, kita masih bisa mengajak mereka untuk melakukan kegiatan produktif. Tidak harus kegiatan yang menghasilkan uang, lakukanlah kegiatan yang berguna untuk kesehatan fisik dan mental mereka.

Berkebun adalah kegiatan yang paling pas dilakukan di masa tua. Melihat tanaman yang cantik di pekarangan rumah tentunya bisa menurunkan tingkat stres mereka. Selain itu, merawat tanaman akan melatih kemandirian dan rasa tanggungjawab mereka.

5. Ajak orangtua konsultasi ke psikolog

5 Tips Menghadapi Orangtua dengan Post Power Syndrome, Jangan Emosi!ilustrasi konsultasi psikolog (pexels.com/SHVETS production)

Jika sudah dirasa terlalu parah dan kita tidak sanggup menghadapinya, tidak ada salahnya mengajak orangtua untuk konsultasi ke psikolog. Mungkin, beberapa orangtua masih skeptis tentang hal seperti ini. Mereka akan berpikir kalau kamu menganggap mereka punya kelainan mental.

Berikanlah mereka pengertian bahwa memelihara kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Bila perlu, ikut konsultasi juga agar kondisi mentalmu tetap stabil dan terjaga.

Menghadapi orangtua yang sedang mengalami post power syndrome memang tidak mudah, ya. Tetap semangat dan terus dampingi mereka untuk melewati masalah ini. Namun, jangan lupa untuk memperhatikan kesehatan mentalmu juga, ya!

Baca Juga: 5 Penyebab Anak Mudah Mengalami Kelelahan, Orangtua Harus Peka!

Delweys Octoria Photo Verified Writer Delweys Octoria

Hi, bestie! Have a great day!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dwi Rohmatusyarifah

Berita Terkini Lainnya