Children's Day by Malo Wujudkan Kebahagiaan Ibu dan Anak Indonesia

Rangkaian acara Children's Day yang seru dan atraktif

Jakarta, IDN Times - Setiap keluarga memiliki cara tersendiri untuk merayakan Hari Anak Nasional. Salah satunya dengan menghabiskan waktu bersama sambil jalan-jalan, berbelanja, atau bermain bersama. 

Namun, hari Anak Nasional ternyata memiliki makna mendalam bahkan dapat menjadi momen pengingat bagi perempuan sebagai ibu untuk terus berdaya. Sebab, ibu yang bahagia dapat mempengaruhi kebahagiaan seluruh anggota keluarga. 

Sebagai bentuk komitmen dari Malo, produk skincare lokal untuk ibu dan anak, perayaan hari Anak Nasional tahun ini digelar acara Children’s Day by Malo berupa pop-up curated market. Rangkaian kegiatan seru ini dijelaskan lebih lanjut dalam peresmian Children’s Day by Malo pada Kamis (27/3/23). 

1. Tema hari Anak Nasional erat kaitannya dengan dukungan terhadap kemajuan Indonesia

Children's Day by Malo Wujudkan Kebahagiaan Ibu dan Anak IndonesiaPeresmian Children’s Day by Malo, Kamis (27/3/23). (IDNTimes/Dina Fadillah Salma)

Hari Anak Nasional diperingati setiap tanggal 23 Juli. Tahun ini, hari Anak Nasional dirayakan dengan tema 'Anak Terlindungi, Indonesia Maju', sebagaimana disampaikan oleh Rini Handayani sebagai Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) Republik Indonesia.

"Artinya anak terlindungi Indonesia maju, karena negara kita ingin menerapkan nilai-nilai pancasila, bagaimana kemajuannya, dan negara kita untuk menjadi Indonesia maju, kita punya aset yang cukup banyak. Ya itu adalah aset sumber daya alam, aset sumber daya manusia kita adalah negara lima terbesar di dunia," dalam kesempatan yang sama Rini menyampaikan makna dari tema yang diangkat pada peringatan hari Anak Nasional. 

Rini menekankan pentingnya mendorong tumbuh kembang anak secara optimal. Terlebih, sebagai generasi penerus bangsa, anak harus mendapatkan haknya secara penuh agar kemajuan Indonesia dapat direalisasikan dengan sumber daya manusia yang baik. 

Rini menyampaikan,"Untuk menjadikan Indonesia maju, maka aset sumberdaya manusia yang jumlahnya, kalau kita lihat manusia Indonesia yaitu mulai dari anak harus mendapatkan perhatian penuh. Jumlah anak saat ini hampir 80 persen dari total keseluruhan penduduk Indonesia."

"Gak mungkin Indonesia akan maju apabila generasi penerus bangsanya tidak terpenuhi haknya, terlindungi, kemudian terlindungi dari berbagai bentuk kekerasan dan diskriminasi, dan juga ini seluruh pihak akan melakukan upaya perlindungan terhadap anak," tambah Rini. 

2. Perempuan harus menjadi individu yang berdaya untuk membentuk keluarga bahagia

Children's Day by Malo Wujudkan Kebahagiaan Ibu dan Anak IndonesiaPeresmian Children’s Day by Malo, Kamis (27/3/23). (IDNTimes/Dina Fadillah Salma)

Kebahagiaan suatu keluarga menjadi komponen penting dalam kehidupan serta tumbuh kembang seorang anak. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan memberikan akses dan kesempatan untuk anak-anak menyampaikan aspirasinya serta mengembangkan potensi dirinya. 

"Jadi, keluarga bahagia itu adalah keluarga yang tidak hanya diukur dari sisi ekonomi. Keluarga bahagia itu adalah apabila seluruh orang, seluruh yang ada dalam keluarga itu bahagia. Tidak hanya anak, ibu, ayah, nenek, semua yang ada dalam keluarga. Nah ini adalah keluarga bahagia. Jadi keluarga bahagia itu adalah keluarga yang bahagia lahir dan batin," jelas Rini. 

Mewujudkan lingkungan yang aman dan bahagia dimulai dari perempuan yang merasa berdaya. Apabila seorang perempuan memiliki kekuatan serta perspektif yang luas, maka dapat terlibat dengan peran pengasuhan dan pendidikan yang berkualitas untuk anaknya.

Sejalan dengan pemaparan sebelumnya mengenai pentingnya seorang perempuan untuk menjadi sosok yang berdaya, Rini melanjutkan, "Ada 5 prioritas yang harus diselesaikan, salah satunya adalah bagaimana meningkatkan peran ibu dan keluarga. Jadi tidak hanya ibu, ayah, itu semuanya berperan. Jadi meningkatkan peran ibu dalam pengasuhan dan pendidikan anak. Nah, tentu ini tidak mudah, dan tidak serta-merta. Ibu harus berdaya! Ibu harus memiliki kualitas! Ibu bisa melakukan upaya-upaya, yang berdasarkan arahan bapak presiden, pertama adalah meningkatkan peran kewirausahaan perempuan yang berperspektif gender. Jadi tidak hanya di sisi ekonomi bagaimana kita sebagai perempuan juga memiliki pengetahuan, dari sisi sosial, ikut serta dalam politik, menyuarakan pendapat, speak up, membantu sesama. Artinya apabila perempuan itu berdaya pasti dampaknya pada anak-anak kita."

Baca Juga: Tema Hari Anak Nasional 2023 dan Filosofi Logonya

dm-player

3. Keluarga bahagia memenuhi asah, asih, dan asuh untuk anak

Children's Day by Malo Wujudkan Kebahagiaan Ibu dan Anak IndonesiaPeresmian Children’s Day by Malo, Kamis (27/3/23). (dok.Malo Indonesia)

Anak memiliki kebutuhan dan pemahaman yang berbeda dari orang dewasa, sebab ia belum mengenali sepenuhnya kehidupan yang lebih luas. Untuk itu, kebahagiaan anak banyak bergantung pada pemenuhan kebutuhan dari orangtua, baik secara materi maupun emosi.  

Dokter spesialis anak, Yuni Astria menyampaikan lebih lanjut mengenai cara membuat anak bahagia, "Sebagai orangtua kita harus memahami tentang emosi anak, bagaimana psikis anak. Dan itu gak gampang. Kalau anak itu tidak bahagia, orangtua pasti tidak bahagia juga. Jadi, kita sebagai orangtua harus tahu bagaimana membuat anak itu bahagia. Prinsipnya adalah pastikan asah, asih, asuh adi kuat."

Pemenuhan kebutuhan dasar anak secara konsisten menjadi tanggungjawab keluarga, khususnya kedua orangtua. Sebab anak memiliki hak yang harus dipenuhi, dilindungi, serta dijamin oleh kedua orangtuanya. 

Mengenai asah, asih, dan asuh, Yuni menjelaskan lebih lanjut, "Saya mulai dulu dari mengasuh. Jadi kita memberikan kebutuhan primer anak, memenuhi kebutuhan primernya, sandang, pangan, papan, kemudian kebutuhan imunisasinya dilengkapi. Kemudian yang kedua adalah mengasihi. Nah, asih itu artinya mengasihi, memberikan pujian, memberikan reward, memberikan dukungan kepada anak ketika dia bisa melakukan sesuatu yang simple walaupun itu bukan yang kompleks, itu kita harus lakukan pada anak. Yang ketiga ini mengasah, nah inget aja ya, kalau pisau diasah supaya tajam, nah kalau ibaratkan ke anak, maksudnya kita mengasah berarti baik kemampuan semuanya, mulai dari kemampuan perkembangan, ada empat perkembangan utama yaitu motor kasar, motor halus, lalu personal sosial, kemudian juga bahasa. Nah itu yang kita asah, melakukan stimulasi secara terus menerus."

4. Perempuan harus memiliki perspektif yang luas agar tak direndahkan apalagi mendapat diskriminasi

Children's Day by Malo Wujudkan Kebahagiaan Ibu dan Anak IndonesiaPeresmian Children’s Day by Malo, Kamis (27/3/23). (dok.Malo Indonesia)

Perempuan dan anak menjadi pihak yang kerap kali mengalami diskriminasi atas berbagai penyebab. Dapat terjadi karena relasi kuasa, kurangnya kemampuan yang dimiliki, bahkan sempitnya pengetahuan dan perspektif perempuan melihat suatu permasalahan juga dapat merugikan diri serta anaknya. 

Banyaknya isu diskriminasi karena perempuan dianggap sebagai pihak lemah, kerap kali merugikan kelompok itu sendiri. Perempuan dianggap tidak berdaya dan hanya mampu melakukan pekerjaan domestik. Namun, hal tersebut tentu tidak benar. Perempuan merupakan pihak yang memiliki kekuatan dan kemampuan yang setara dengan gender lain. 

Sebagaimana disampaikan oleh Felicia IdamaPardede, Co-founder MALO Indonesia sekaligus inisiator Children’s Day by Malo, "Isu perempuan dan anak itu sangat penting, tapi yang tahu itu penting adalah yang menjalani. Yang menjalani siapa? Ibu dan anaknya. Laki-laki bukan tidak mau peduli pada kebutuhan istri dan anaknya, tapi simply budaya kita tidak mengajarkan itu."

"Perempuan itu harus mulai merubah perspektif pikirannya," Felicia menegaskan hal tersebut menjadi penting agar perempuan memiliki kuasa atas dirinya sendiri. 

5. Children's day by Malo wadah untuk perempuan lebih berdaya demi majukan Indonesia

Children's Day by Malo Wujudkan Kebahagiaan Ibu dan Anak IndonesiaPeresmian Children’s Day by Malo, Kamis (27/3/23). (dok.Malo Indonesia)

Mewadahi perempuan untuk dapat berwirausaha, berkarya serta bergerak maju, Malo menggagas rangkaian kegiatan bazar produk lokal untuk ibu dan anak, storytelling untuk anak, kelas sensori, screening pertumbuhan dan gigi anak, talkshow dengan berbagai ahli dan praktisi, serta beragam acara menarik lainnya. Dilaksanakan di Lantai 4, Atrium Plaza Indonesia mulai 27-30 Juli 2023.

"Children's day by Malo itu adalah sebuah wadah bagi womenpreneur, mompreneur untuk bertumbuh bersama. Mengacu pada yang disampaikan bu Rini, jumlah anak kita sekitar 30 persen dari jumlah populasi Indonesia, berarti angka kebutuhannya luar biasa banyak. Jadi instead of kita bersaing sesama perempuan, ayo kita bergandeng tangan karena untuk memenuhi setengah Indonesia aja kayaknya belum cukup produk Indonesia, padahal sudah bagus-bagus. Jadi Children's day by Malo, wadah womenpreneur, di sini untuk tumbuh bersama dan kami berharap acara ini akan menjadi annual event, supaya langkahnya dan hasilnya terlihat lebih nyata," ungkap Felicia. 

Harapannya melalui kolaborasi antar lokal brand ini, dapat mendukung perempuan untuk lebih berdaya saing demi kebahagiaan dirinya dan keluarga. Kegiatan ini juga menjadi persembahan dari ibu, oleh ibu dan untuk anak Indonesia.

Baca Juga: 25 Ucapan Hari Anak Nasional 2023, Ada Versi Pantunnya!

Topik:

  • Dina Fadillah Salma
  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya