Dongeng Legenda Batu Menangis untuk Anak, Kaya Pesan Moral!

Membacakan dongeng masih sering dilakukan oleh orangtua kepada anaknya meskipun teknologi seperti gadget semakin berkembang. Masih banyak orangtua yang memilih membacakan buku cerita untuk membantu anak berimajinasi dan mengembangkan kreativitasnya.
Salah satu cerita yang bisa dipilih adalah dongeng legenda Batu Menangis. Dongeng anak Nusantara ini bisa untuk pengantar tidur, lho. Lalu seperti apa sih kisah dan pesan moralnya?
1. Legenda Batu Menangis berasal dari mana?

Sebelum membahas ceritanya seperti apa, kamu perlu tahu juga latar belakang dongeng ini dari mana. Legenda Batu Menangis adalah cerita rakyat yang berasal dari Kalimantan Barat.
Meski ada beberapa perdebatan, sampai sekarang kisah ini masih dipercaya oleh masyarakat setempat. Sebenarnya cerita dongeng ini mirip dengan kisah Malin Kundang, tapi dengan latar belakang yang berbeda. Lalu seperti apa kisahnya?
2. Cerita singkat legenda Batu Menangis

Mengutip dari buku Seri Cerita Rakyat 34 Provinsi: Batu Menangis (2017) oleh Dian K, legenda ini menceritakan seorang janda miskin yang hidup apa adanya di tengah hutan yang terpencil di Kalimantan Barat. Ia memiliki anak gadis cantik tapi punya sifat buruk.
Mereka hanya hidup berdua dan anak gadis tersebut sangat malas. Dia tidak pernah membantu ibunya mengerjakan pekerjaan rumah. Selain itu, ia juga sangat manja dan apa pun kemauannya harus dituruti, sementara hidup mereka sangat miskin.
Bahkan ketika sang ibu sedang sakit, sang anak dengan tega meminta ibunya untuk mencucikan bajunya. Sang anak pun marah karena sang ibu tidak kuat dengan kondisi tubuhnya yang lemah.
Dia pun mengancam akan meninggalkan ibunya sendirian apabila permintaannya tidak dituruti. Lantaran ancaman itu, sang ibu pun terpaksa menuruti kemauan anaknya untuk mencucikan baju.
Lalu pada suatu ketika, sang ibu dan putrinya ini berbelanja kebutuhan sehari-hari di pasar yang lokasinya cukup jauh. Mereka berjalan kaki bersama. Sang anak memakai pakaian yang bagus, sedangkan si ibu sebaliknya.
Sang ibu berjalan sambil membawa keranjang belanjaan. Sesampainya di pasar, banyak yang tertarik dengan paras cantik anaknya dan mencoba berkenalan. Setiap pria yang mendekat pun selalu menanyakan siapa perempuan yang bersamanya.
Namun, sang putri menjawab bahwa orang tersebut adalah pembantunya. Mendengar jawaban putrinya, sang ibu pun merasa terhina dan tak tahan lagi dengan kelakuan anaknya.
Sang ibu lalu berdoa agar dicabut dari cobaan yang ia terima. Doa itu pun dikabulkan oleh Tuhan, dengan mengubah anak gadisnya menjadi kaku seperti batu. Mulanya tubuh sang gadis hanya kaku setengah badan.
Dia masih bisa berbicara dan sambil menangis, ia memohon kepada ibunya agar mengampuni semua kesalahannya. Tetapi, hal itu sudah terlambat. Pelan-pelan tubuhnya mulai berubah hingga seperti patung orang yang menangis. Itulah mengapa, dia disebut sebagai Batu Menangis.
3. Pesan moral dari legenda Batu Menangis

Kisah legenda ini memang cukup miris dan menyedihkan. Namun di dalamnya memiliki pesan moral yang sangat baik. Itulah kenapa bisa diajarkan kepada anak untuk didongengkan sebelum tidur.
Cerita rakyat Batu Menangis memiliki pesan moral bahwa seorang anak tidak boleh melawan atau durhaka kepada orangtuanya, terutamanya sang ibu yang sudah mengandung, melahirkan, dan membesarkan. Jika seorang anak sampai durhaka, maka pada masa mendatang akan mengakibatkan malapetaka yang menimpa dirinya.
Itulah tadi legenda Batu Menangis yang berasal dari Kalimantan Barat. Kisah ini cocok untuk didongengkan pada anak. Supaya mereka tahu betapa pentingnya untuk menyayangi dan melindungi orangtuanya.