ilustrasi anak yang depresi (Pexels.com/Kat Smith)
Kehadiran sosok ayah dalam tumbuh dan kembang anak, sangatlah penting. Pasalnya, mereka tidak akan mendapat pendampingan dan figur yang mengayomi dari ayahnya sendiri. Hal tersebut berdampak buruk bagi perkembangan masa depannya, terutama pada periode emas anak, yaitu usia 7-14 tahun.
Anak yang dekat dan mendapat kasih sayang dari ayah, umumnya jadi pribadi yang ceria, percaya diri, dan jiwa sosialnya cukup tinggi. Sebaliknya, anak yang jauh dari sosok ayah akan memiliki kepercayaan diri yang rendah, pendiam, tak peduli dengan sekitar, bahkan hingga kondisi mental yang bermasalah.
Dilansir Psychology Today, ada beberapa akibat dari absennya ayah dari sisi anak. Apa saja?
- Sulit bersosialisasi
- Menjadi pribadi yang mengintimidasi orang lain untuk menyamarkan ketakutan, kebencian, dan kecemasan yang dimiliki
- Dunia akademiknya buruk, seperti nilai yang rendah, membolos, hingga putus sekolah
- Kenakalan dan kejahatan remaja
- Pergaulan bebas
- Penyalahgunaan narkoba dan alkohol
- Tunawisma
- Pelecehan dan penganiayaan seksual
- Gangguan kesehatan mental
Meski begitu, anak tetap bisa memiliki rasa percaya diri tinggi jika mendapat kasih sayang dan pola asuh tepat dari ibu. Anak juga akan merasa lebih aman dan nyaman ketika disayang oleh saudara-saudaranya. Namun, tentu akan berbeda rasanya tanpa dilimpahi cinta dari ayah.
Nah, itulah informasi terkait fatherless, mulai dari pengertian hingga dampaknya. Begitu penting peran ayah dalam kehidupan kita sejak kecil hingga besar.