Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi orang tua melakukan gaslighting pada anak (herway.net)

Siapa bilang gaslighting hanya dapat terjadi antar pasangan kekasih. Nyatanya gaslighting merupakan bentuk pelecehan emosi yang dapat juga dilakukan orangtua terhadap anak. 

Misalnya ketika anak jatuh, orangtua biasanya akan merespon dengan, “Nggak apa-apa ya.” untuk mencegah agar anak tidak menangis. Namun, tahukah Ayah dan Bunda, jika ternyata hal tersebut adalah salah satu bentuk gaslighting halus, lho!

Kok, bisa, sih? Dilansir dari Verywell Mind, yuk simak bentuk gaslighting orangtua terhadap anak dan penjelasannya!

1. Mengabaikan dan membuat perasaan anak menjadi tidak valid

Ilustrasi anak menangis (bestlifeonline.com)

Pada contoh di atas misalnya, dengan mengatakan “Nggak apa-apa, ya” bisa berarti bahwa orang tua mengabaikan perasaan anak, lho parents! Ketika anak terjatuh dan terluka, adalah hal wajar jika ia merasa sakit dan menangis. Mengatakan, “Nggak apa-apa, ya.” hanya akan menahan anak untuk mengekspresikan yang ia rasakan.

Hal ini jika terlalu sering dilakukan tidak baik bagi perkembangan mental anak. Seiring bertambahnya usia, menyembunyikan atau mengubur perasaan dapat menjadi respon otomatis mereka. Hal ini menjadi berbahaya karena dapat digunakan untuk menutupi masalah atau perasaan serius seperti kesedihan dan kecemasannya. Anak menjadi sulit mengekspresikan emosinya.

2. Menyalahkan anak atas masalah orangtua

Editorial Team

Tonton lebih seru di