Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Unsplash.com/ Paul Hanaoka

Menjadi seorang ibu adalah impian bagi semua wanita di dunia. Memiliki anak yang cerdas dan berbakti sudah menjadi bagian dari setiap doa yang diucapkan. Bukan sekedar melahirkan, tapi juga memberikan pelajaran pertama, dan menjadi tempat bagi seorang anak untuk pulang. Ibu adalah pekerjaan yang tidak berbatas. Bahkan tidak memiliki gaji dan waktu istirahat yang pasti.

Dengan banyaknya tugas, seorang ibu tentu harus mampu beradaptasi dengan setiap perkembangan yang muncul di sekitar. Untuk apa? Tentu saja untuk menyesuaikan treatment yang akan diberikan kepada anak saat mereka mulai beranjak besar.

Bagi ibu muda, ada baiknya belajar sedikit demi sedikit ilmu tentang parenting. Terlebih saat semua informasi menjadi lebih mudah didapatkan. Ada baik dan buruk. Tentu saja untuk memberikan yang terbaik bagi sang buah hati, ilmu yang dimiliki haruslah yang terbaik.

1. Banyaklah mendengar, menjadi sahabat dalam berbagai kondisi akan membuatmu lebih peka

Unsplash.com/Eye for Ebony

Menjadi seorang pendengar. Jadilah pendengar yang baik bagi sang buah hati. Bukan hanya saat mereka bercerita tentang masa sekolah, kejadian atau peristiwa yang dialami selama di sekolah, tapi juga sejak sang buah hati menangis di kala ia bayi. Lelah memang, terlebih saat mereka baru bisa berbicara dan ingin tahu banyak hal.

Pertanyaan ini dan itu akan dengan sigap mereka tanyakan. Dengarkan saja, mereka hanya perlu tempat mendengar. Karena dari situlah anak akan merasa memiliki tempat penting dalam kehidupan kedua orang tua. 

2. Jangan batasi kreativitas mereka, bebaskan tapi tetap dalam pengawasan

Unsplash.com/Leo Rivas

Masa kanak-kanak adalah masa dimana mereka bebas melakukan apapun. Bermain sepuasnya dan mengenal banyak hal untuk bekal ilmu di masa depan. Ya, mereka mungkin akan membuatmu lelah membersihkan lantai rumah karena kotoran. Mereka mungkin juga akan merusak tanaman kesukaanmu saat berusaha menangkap belalang di taman. Atau tiba-tiba basah kucup saat membantumu menyiram taman.

Jangan batasi mereka. Kemampuan motorik pun akan diasah di sini. Awasi dan tetap jaga mereka dengan cara yang lembut. 

3. Berikan pengertian terhadap suatu hal baru yang ia terima

Unsplash.com

Semakin besar anak bertumbuh, semakin banyak yang ingin dia tahu dan yang ia terima. Dari sekolah, teman sepermainan atau orang yang bahkan baru ia kenal. Jangan abaikan saat ia ingin bercerita. Temukan mana pengalaman yang baik dan buruk baginya.

Berikan pengertian di setiap hal yang baru ia terima. Anak akan lebih mudah melihat perilaku dan menjadikannya contoh. Maka tidak salah jika kamu menunjukkan pembenaran dengan perbuatan yang bisa ia tiru.

4. Ajak mereka untuk berdiskusi, melibatkan mereka akan melekatkan hubungan

Unsplash.com/Alexander Dummer

Saat keluarga kecil kalian ingin berlibur bersama, libatkan ia dalam memutuskan sesuatu. Misalnya saja, kemana kalian ingin berlibur. Kesepakatan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama berlibur, dan sebagainya. Mereka pun ingin melakukan apa yang mereka inginkan. Sekalipun hal itu dilarang, berikan alasan yang mudah diterima. Jangan sampai ia hanya menerima penolakan tanpa tahu alasan. Ini akan membuat mereka minder saat harus menyampaikan pendapat.

5. Tidak ada kata terlambat dan waktu yang terbatas untuk belajar

Unsplash.com/Alvaro Reyes

Nah, belajarlah dimanapun, kepada siapapun dan tentang banyak hal baru menjadi orang tua. Karena kini orang tua bukan hanya berkewajiban melindungi dan menafkahi anak sampai dewasa dan bisa mandiri. Tapi juga menjadi teman dan sekaligus sekolah agar mereka bisa tumbuh di jalur yang tetap benar. Pandai-pandailah menyaring ilmu baru yang bisa diterapkan kepada keluarga kecilmu. Meski akan ada banyaak trial error, jangan ragu untuk memperbaiki.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team